71
ovale pada saat bayi lahir. Akibatnya hanya sebagian darah yang akan melewati paru-paru. Karenanya bagian darah tersebut tidak beroksigen,
sehingga bayi akan berwarna kebiruan Soewolo, 2003: 268.
f. Leukemia
Leukemia merupakan pertumbuhan dan peningkatan leukosit secara abnormal. Peningkatan yang tidak terkontrol ini dapat
menyebabkan anemia,
infeksi, trombositopenia,
dan dapat
menyebabkan kematian. Berdasarkan tipe jaringan dan sel abnormal yang terlibat, leukemia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu mieloid,
yang mencakup granulosit, monosit, dan limfositik Jan Tambayong, 2000: 81.
Leukemia dapat terjadi karena tiga kelompok faktor utama, yaitu 1 Faktor genetik yang terlihat pada kembar identik yang akan
beresiko bila kembaran yang lain mengalami leukemia. Saudara sekandung dari individu yang leukemia dan individu dengan sindrom
Down juga beresiko terhadap terjadinya leukemia; 2 Penyakit yang didapat
dengan resiko terkena leukemia mencakup mielofibrosis, polistemia vera, dan anemia refraktori sideroblastik; dan 3 Agens
kimia dan fisik yang merupakan resiko signifikan terhadap leukemia
mencakup radiasi dan pemajanan jangka lama terhadap benzen Jan Tambayong, 2000: 81.
72
g. Edema
Edema adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam jaringan tubuh. Keadaan yang memungkinkan terjadinya edema adalah
gangguan proses metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat. Kegagalan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sel akibat aliran
darah yang berkurang akan mengakibatkan gangguan kerja pompa ion, kelebihan elektrolit dalam sel akan meningkatkan tekanan osmotik di
dalam sel sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan cairan dari luar ke dalam sel Ronny, 2009: 72.
h. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner PJK adalah penyakit jantung yang disebabkan penyempitan arteri koroner, mulai dari terjadinya
aterosklerosis kekakuan arteri maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak atau plak plague pada dinding arteri koroner, baik disertai
gejala klinis atau tanpa gejala sekalipun Peter Kabo, 2008: 29. Tekanan darah yang tinggi secara terus menerus menyebabkan
kerusakan sistem pembuluh darah arteri dengan perlahan-lahan. Arteri tersebut mengalami pergeseran yang disebabkan oleh endapan lemak
pada dinding, sehingga menyempitkan lumen yang terdapat di dalam pembuluh darah yang akan membuat aliran darah menjadi terhalang.
Jika pembuluh arteri koroner terkena maka menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner Diana Zahrawardani, 2013: 19.
73
Usia merupakan faktor risiko PJK dimana penambahan usia akan meningkatkan risiko terjadinya PJK. Semakin tua usia maka semakin
besar kemungkinan timbulnya karat yang menempel di dinding dan menyebabkan
mengganggu aliran
cairan yang
melewatinya. Berdasarkan penelitian Donald Nababan di RSU Dr.Pirngadi Medan
penderita PJK didapatkan lebih banyak pada kelompok usia 40 tahun Diana Zahrawardani, 2013: 18.
i. Hipertensi