11
Peran siswa adalah mencari pengetahuan dan meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan yang dicari,
sedangkan tugas siswa yang utama adalah belajar. Banyak batasan yang digunakan untuk menjelaskan tentang belajar, namun dapat
disimpulkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan konsep dan kebiasaan berpikir siswa, yang disebabkan karena adanya interaksi
antara dirinya dengan individu lain atau dengan lingkungannya Nuryani Y.Rustaman, 2003: 5.
b. Tugas dan Peran Guru
Peran guru dalam aktivitas pembelajaran sangat kompleks. Guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya,
namun guru juga dituntut untuk memainkan berbagai peran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal
Sugihartono, 2012: 85. Dalam situasi pendidikan atau pengajaran terjalin interaksi antara
siswa dengan guru atau antara peserta didik dengan pendidik. Interaksi ini merupakan interaksi antara dua kepribadian yang berbeda, yaitu
kepribadian guru sebagai orang dewasa dan kepribadian siswa sebagai anak yang sedang berkembang mencari bentuk kedewasaan Nana
Syaodih Sukmadinata, 2005: 251. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian
khusus tentang keguruan. Untuk menjadi seorang guru yang profesional
12
seseorang harus memperoleh satu perangkat pengetahuan yang akan menunjang tugasnya sebagai guru. Seorang guru yang profesional
hanya mungkin dihasilkan oleh lembaga pendidikan guru yang berkualitas yang akan memberikan pengetahuan tentang ilmu keguruan
dan melatih keterampilan untuk menguasai seluk beluk pendidikan dan pengajaran Nuryani Y.Rustaman, 2003: 5.
Tugas guru sangat luas, tidak sebatas tugas akademik tetapi juga tugas yang bersifat non akademik. Tugas-tugas guru tersebut meliputi
tugas yang berkaitan dengan kedinasan atau akademik dan tugas di luar kedinasan yang berupa kegiatan kemanusiaan dan kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai seorang yang profesional meliputi mendidik, membelajarkan siswa, dan memberikan latihan-latihan. Tugas mendidik
berarti mengembangkan nilai-nilai dan norma dalam kehidupan. Tugas membelajarkan berarti mendorong dan memberi peluang agar siswa
dapat belajar dengan sebaik-baiknya, sedangkan tugas memberikan latihan berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan yang
dimiliki oleh siswa Nuryani Y.Rustaman, 2003:5. Peran guru menurut Djamarah Sugihartono, 2012: 85-86 adalah
sebagai berikut: 1 Korektor. Sebagai korektor guru berperan menilai dan mengoreksi
semua hasil belajar, sikap, tingkah laku, dan perbuatan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
13
2 Inspirator. Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan inspirasi atau ilham kepada siswa mengenai cara belajar yang baik.
3 Informator. Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi yang baikdan efektif mengenai materi pelajaran yang
telah diprogramkan dalam kurikulum serta informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4 Organisator. Sebagai organisator guru berperan dalam mengelola berbagai
kegiatan akademik
baik intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi belajar
bagi peserta didik. Diantara berbagai kegiatan pengelolaan pembelajaran yang terpenting adalah menciptakan kondisi dan
situasi sebaik-baiknya sehingga memungkinkan para siswa belajar secara berdaya guna dan berhasil guna.
5 Motivator. Sebagai motivator guru dituntut untuk dapat mendorong anak didiknya agar senantiasa memiliki motivasi tinggi dan aktif
belajar. 6 Inisiator. Sebagai inisiator guru hendaknya dapat menjadi pencetus
ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Proses pembelajaran hendaknya selalu diperbaiki sehingga dapat
menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 7 Fasilitator. Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan
fasilitas yang memungkinkan anak didik dapat belajar secara
14
optimal. Fasilitas yang disediakan tidak hanya fasilitas fisik seperti ruang kelas yang memadai atau media belajar yang lengkap, akan
tetapi juga fasilitas psikis seperti kenyamanan batin dalam belajar, interaksi antara guru dengan peserta didik yang harmonis, maupun
adanya dukungan penuh dari guru sehingga peserta didik selalu memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.
8 Pembimbing. Sebagai pembimbing guru hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada anak didiknya dalam menghadapi
tantangan maupun kesulitan belajar. 9 Demonstrator. Sebagai demonstrator guru dituntut untuk dapat
memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis sehingga anak didik dapat memahami materi yang dijelaskan guru secara optimal.
10 Pengelola kelas. Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat
berhimpun guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan siswa dapat memiliki
motivasi tinggi dalam belajar dan pada akhirnya dapat mencapai hasil belajar optimal.
11 Mediator. Sebagai mediator hendaknya guru dapat berperan sebagai penyedia media dan penengah dalam proses pembelajaran
anak didik.
15
12 Supervisor. Sebagai supervisor hendaknya guru dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis proses pembelajaran yang
dilakukan sehingga pada akhirnya proses pembelajaran dapat optimal.
13 Evaluator. Sebagai evaluator guru dituntut untuk mampu menilai hasil pembelajaran serta proses pembelajaran. Dari proses ini
diharapkan diperoleh umpan balik dari hasil pembelajaran untuk optimalisasi hasil pembelajaran.
Agar proses belajar mengajar dapat berlangsung optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka tuntutan pertama
bagi guru adalah menguasai materi pembelajaran. Tugas guru dalam proses belajar mengajar yang dilakukan setiap hari dapat dirinci dalam
tiga tugas utama. Pertama, tugas membuat persiapan untuk pembelajaran yang disebut persiapan mengajar. Kedua, tugas
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ketiga, tugas mengadakan evaluasi hasil belajar dan memanfaatkan umpan balik untuk mencapai
hasil belajar yang optimal Nuryani Y. Rustaman, 2003:6. Kedudukan guru sebagai pendidik dan pembimbing tidak bisa
dilepaskan dari guru sebagai pribadi. Kepribadian guru sangat mempengaruhi peranannya sebagai pendidik dan pembimbing. Guru
mendidik dan membimbing para siswa tidak hanya dengan bahan yang ia sampaikan atau dengan metode-metode penyampaian yang
16
digunakannya, tetapi dengan seluruh kepribadiannya. Mendidik dan membimbing tidak hanya terjadi dalam interaksi formal, tetapi juga
interaksi informal, tidak hanya diajarkan tetepi juga ditularkan. Pribadi guru juga merupakan satu kesatuan antara sifat-sifat pribadinya, dan
peranannya sebagai pendidik, pengajar, dan pembimbing Nana Syaodih Sukmadinata, 2005:251.
Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu. Kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada
umumnya terdiri dari aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional, dan moral. Seluruh aspek kepribadian tersebut terintegrasi membentuk
satu kesatuan yang utuh, yang memiliki ciri-ciri yang khas. Integritas dan kekhasan ciri-ciri individu terbentuk sepanjang perkembangan
hidupnya, yang merupakan hasil perpaduan dari ciri-ciri dan kemampuan bawaan dengan perolehan dari lingkungan dan pengalaman
hidupnya Nana Syaodih Sukmadinata, 2005:252. Seperti halnya pribadi-pribadi yang lain, pembentukan pribadi
guru dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari lingkungan keluarganya, sekolahnya tempat dulu ia belajar, masyarakat sekitar serta
kondisi dan situasi sekolah dimana ia sekarang bekerja. Dengan tidak mengabaikan pengaruh lingkungan yang lain, besar sekali pengaruh
dari pengalaman pendidikannya di sekolah tempat ia mempersiapkan diri dalam tugasnya sebagai guru. Guru adalah suatu profesi. Sebelum
ia bekerja sebagai guru, terbelih dahulu dididik dalam suatu lembaga
17
pendidikan keguruan. Dalam lembaga pendidikan tersebut, ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan atau bidang studi yang akan diajarkan,
ilmu dan metode mengajar, tetapi juga dibina agar memiliki kepribadian sebagai guru. Kepribadian ia sebagai guru sudah tentu tidak
dapat dipisahkan dari kepribadiannya sebagai individu Nana Syaodih Sukmadinata, 2005:252.
4. Perbedaan Individual