18
perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya Sugihartono, 2012: 28-29.
a. Sumber Perbedaan Individual
Menurut Sugihartono 2012: 29-33, sumber perbedaan individual terbagi menjadi dua faktor, yaitu:
1 Faktor Bawaan Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang
diturunkan melalui pewarisan genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Dalam
masing-masing sel reproduksi, baik spermatozoa maupun ovum terdapat 23 pasang kromosom. Kromosom adalah partikel seperti
benang yang masing-masing di dalamnya terdapat untaian partikel yang sangat kecil, yang disebut dengan gen. Gen inilah pembawa
ciri bawaan yang diwariskan orangtua kepada keturunannya. Perbedaan gen inilah yang menjadi salah satu alasan
mengapa seseorang berbeda dengan orang lain, baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan dengan saudara sendiri.
Selebihnya adalah dipengaruhi oleh lingkungan, karena kita tidak pernah berada di lingkungan yang sama persis.
19
2 Faktor Lingkungan Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada di
luar diri individu. Faktor ini meliputi banyak hal. Berikut ini beberapa hal yang termasuk dalam faktor lingkungan.
a Status sosial ekonomi orangtua, meliputi tingkat pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, penghasilan orangtua. Meskipun
tidak mutlak, tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orangtua terhadap pendidikan anak serta tingkat aspirasinya
terhadap pendidikan anak. Demikian pula dengan pekerjaan dan penghasilan orangtua yang berbeda-beda yang akan
membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orangtua terhadap pendidikan anak, fasilitas yang diberikan pada anak
untuk belajar, dan mungkin waktu yang disediakan untuk mendidik anaknya. Demikian pula status ekonomi yang dapat
membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga. Gizi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik serta kecerdasan anak.
b Pola asuh orangtua adalahpola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak-anak. Berkaitan dengan pola asuh
orangtua ini terdapat tiga macam pola asuh orangtua, yaitu otoriter, permisif, dan autoritif. Pola asuh otoriter adalah
20
bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau kepatuhan. Hal
ini dapat menyebabkan anak menjadi kurang inisiatif, cenderung ragu, dan mudah gugup. Oleh karena sering
mendapatkan hukuman, terkadang anak menjadi kurang disiplin dan nakal. Pola asuh permisif merupakan bentuk
pengasuhan dimana orangtua memberi kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak
dituntut untuk bertanggungjawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua. Sementara pola asuh autoritif bercirikan adanya
hak dan kewajiban orangtua dan anak adalah sama dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggungjawab, dan
menentukan perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin. c Budaya. Budaya merupakan pikiran, akal budi, hasil karya
manusia, atau dapat juga didefinisikan sebagai adat istiadat. Budaya dan kebudayaan sebagai sebuah rangkaian tindakan
dan aktivitas manusia yang berpola dapat dilihat dalam tiga wujud. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan.
Hal ini berupa ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma,peraturan dan sebagainya. Wujud kedua adalah budaya sebagai suatu
aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat, yang disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial berhubungan
dalam kurun waktu tertentu dan membentuk suatu pola
21
tertentu. Wujud ketiga, kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Sebagai contoh adalah bagaimana nilai dan
norma membentuk perilaku masyarakat. Oleh karenanilai dannorma masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku
yang muncul dari anggota masing-masing masyarakat berbeda satu sama lain.
d Urutan kelahiran
. Beberapa
penelitian membuktikan
karakteristik kepribadian seseorang ditentukan salah satunya oleh urutan kelahirannya. Anak sulung cenderung lebih teliti,
mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan adik-adiknya. Sementara anak tengah lebih mudah bergaul dan memiliki rasa
setia kawan yang tinggi, karena kurang diperhatikan di dalam keluarga, mereka cenderung belajar, menjalin hubungan, dan
mencari dukungan dari teman-teman seusianya. Oleh karena itu mereka cenderung mempunyai kemampuan lebih dalam
bersosialisasi. Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Anak tunggal memiliki karakteristik yang
hampir sama dengan anak pertama dan sering merasa terbebani dengan harapan yang tinggi dari orangtua mereka. Mereka
lebih percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Mereka juga mengharapkan banyak dari orang lain, tidak
senang dikritik, kadang tidak fleksibel, dan perfeksionis.
22
b. Macam-macam Perbedaan 1 Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender