Cairan Limfa Getah Bening Aliran Limfa

66 lain untuk membunuh kuman penyakit, membentuk sel darah putih leukosit dan antibodi, serta menghancurkan sel darah merah yang sudah tua. c Nodulus limfatikus, merupakan sekumpulan jaringan limfatik yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urine, dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus limfatikus yaitu tonsil yang terdapat di tenggorokan dan folikel limfatik yang terdapat di permukaan dinding usus halus.

b. Cairan Limfa Getah Bening

Limfa berasal dari cairan plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh kapiler di sistem peredaran darah. Cairan yang keluar tersebut menjadi cairan intersisial yang mengisi ruang antara sel-sel di jaringan. Setelah beredar ke seluruh tubuh, sairan tersebut dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem peredarandarah melalui sistem limfa Rika Andriyani, 2015: 95. Konsentrasi protein dalam cairan interstisial sebagian besar jaringan rata-rata sebesar 2 gdl, dan konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir dari jaringan tersebut mendekati nilai ini. Sebaliknya, cairan limfe yang dibentuk dalam hati mempunyai konsentrasi protein setinggi 6 gdl. Cairan limfe yang dibentuk dalam usus mempunyai konsentrasi protein sebesar 3 – 4 gdl. Kurang lebih dua per tiga dari 67 seluruh cairan limfe normalnya berasal dari hati dan usus. Cairan limfe toraksikus yang merupakan campuran cairan limfe dari seluruh tubuh mempunyai konsentrasi protein sekitar 5gdl Guyton, 1997: 245.

c. Aliran Limfa

Sirkulasi limfe merupakan proses yang rumit dan sulit dipahami. Satu fungsi utama sistem limfe adalah untuk berpartisipasi dalam pertukaran kontinyu cairan interstial, yang merupakan filtrat plasma yang menyilang dinding kapiler dan kecepatan pembentukannya tergantung pada perbedaan tekanan di antara membran ini. Pori-pori kapiler kecil dan hanya permeabel sebagian bagi molekul besar seperti protein plasma. Molekul besar yang tertangkap di dalam kapiler ini menimbulkan efek osmotik yang cenderung menjaga volume cairan di dalam ruang kapiler, sehingga pertukaran cairan antara kapiler dan ruang interstisial tergantung pada empat faktor, yaitu tekanan hidrostatik di dalam kapiler, tekanan hidrostatik di dalam ruang interstisial, tekanan osmotik di dalam kapiler, dan tekanan osmotik di dalam ruang interstisial Rika Andriyani, 2015: 100. Ada aliran bersih cairan keluar dari kapiler ke dalam ruang interstisial pada ujung arteriola yang bertekanan tinggi dari suatu kapiler, dan aliran bersih ke dalam pada ujung venula. Normalnya, aliran keluar bersih melebihi aliran masuk bersih dan cairan ini kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe. Aliran limfe normal 2 sampai 4 liter per hari. Kecepatan aliran sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor 68 lokal dan sistemik, yang mencakup konsentrasi protein dalam plasma dan cairan interstisial, hubungan tekanan arteri dan vena lokal, serta ukuran pori dan keutuhan kapiler Rika Andriyani, 2015: 100-101. 1 Duktus Limfatikus Sinistra Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada duktus limfatikus toraksikus. Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri, lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini bermuara di vena bagian bawah selangka kiri. 2 Duktus Limfatikus Dekstra Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang berasal dari daerah kepala dan leher bagian kanan, dada kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan bermuara di pembuluh balik vena di bawah selangka kanan.

3. Gangguan sistem sirkulasi