99
mempelajari materi sistem sirkulasi hanya sebatas membantu pemahaman mengenai bentuk dan ciri umum sel darah.
Sekitar 90 siswa memiliki buku paket sebagai sumber belajar materi sistem sirkulasi. Selain itu siswa juga menggunakan sumber belajar lainnya
yaitu internet dan LKS Lembar Kegiatan Siswa yang dibeli oleh siswa. Sekitar 75 siswa mengumpulkan tugas yang berkaitan dengan materi sistem
sirkulasi tepat waktu. Keaktifan siswa laki-laki dan perempuan tiap kelas berbeda. Secara umum sekitar 80 siswa perempuan lebih serius dalam
mengikuti pembelajaran, lebih aktif dan lebih sering bertanya karena rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Tetapi beberapa siswa laki-laki ada pula yang
aktif dalam pembelajaran.
B. Pembahasan 1. Letak Kesulitan Belajar Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI
Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 20152016
Kesulitan belajar materi sistem sirkulasi yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan dapat dilihat dari penguasaan
beberapa sub materi pada materi pembelajaran sistem sirkulasi yang masih belum maksimal. Adapun sub materi yang belum dapat dikuasai dengan
maksimal oleh siswa dari materi sistem sirkulasi adalah sub materi sistem golongan darah dan struktur fungsi pembuluh darah.
Sub materi sistem golongan darah merupakan salah satu sub materi yang berdasarkan hasil analisis data merupakan sub materi yang tergolong
memiliki tingkat kesulitan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
100
pemahaman siswa terhadap materi sistem golongan darah belum maksimal, yang dapat dilihat dari item soal nomor 8 di mana seluruh siswa
menjawab salah zero score. Hal tersebut jika ditinjau dari segi item soal ulangan harian yang diberikan kepada siswa dapat diketahui bahwa istilah
yang digunakan pada soal nomor 8 kurang lazim didengar oleh siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa, banyak siswa yang mengeluh
bahwa istilah yang biasa didengar oleh siswa adalah aglutinin α dan β. Pada item soal digunakan istilah aglutinin negatif, sehingga siswa tidak
dapat memahami soal dengan baik. Istilah yang dimengerti oleh siswa adalah istilah yang terdapat pada
buku paket sebagai sumber belajar, yaitu menggunakan istilah aglutinin α dan β. Informasi dari hasil wawancara terhadap guru biologi menunjukkan
bahwa 90 siswa memiliki buku paket sebagai sumber belajar siswa, yang berarti masih terdapat siswa yang tidak memiliki buku paket sebagai
sumber belajar. Selain menggunakan buku paket sebagai sumber belajar utama,
terdapat pula siswa yang menggunakan LKS dan internet sebagai sumber belajar pendukung. Tentunya tidak semua siswa mempunyai LKS dan aktif
menggunakan internet sebagai sumber belajar pendukung dikarenakan berbagai faktor, misalnya saja dari latar belakang ekonomi keluarga. Siswa
yang berasal dari keluarga menengah ke atas biasanya diberikan fasilitas smartphone
yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dari internet
101
kapan saja. Asumsinya, semakin aktif siswa belajar dari berbagai sumber maka akan memiliki pengetahuan yang luas.
Sub materi lain yang menjadi letak kesulitan belajar materi sistem sirkulasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan adalah sub materi
struktur fungsi pembuluh darah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis jawaban ulangan harian siswa, dapat dilihat bahwa
pemahaman siswa mengenai sub materi struktur fungsi pembuluh darah belum maksimal, khususnya dalam hal mengidentifikasi nama pembuluh
darah yang berawal dari bagian jantung tertentu. Dalam hal ini, nama- nama pembuluh darah menggunakan istilah-istilah asing dan mempunyai
nama yang mirip satu sama lain. Hal ini merupakan salah satu hal yang kurang dapat dipahami oleh siswa, sesuai dengan informasi yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi bahwa keluhan yang banyak dari siswa adalah banyak istilah asing yang sulit dipahami
oleh siswa seperti nama pembuluh darah yang sering terbalik dan sulit dibedakan.
Informasi yang diperoleh dari wawancara guru biologi, dalam pembelajaran materi sistem sirkulasi digunakan metode pengamatan di
laboratorium dan diskusi presentasi. Dengan melakukan pengamatan secara langsung di laboratorium, maka siswa akan lebih memahami dan
lebih mudah mengingat. Namun pengamatan di laboratorium hanya dilakukan untuk mengamati bentuk-bentuk sel darah dan ciri umumnya.
Diskusi presentasi hanya akan memberikan pemahaman yang kuat pada
102
materi yang dipresentasikan oleh kelompok tertentu, sedangkan kelompok lain yang berlaku sebagai audience pemahamannya kurang kuat.
Dalam sub materi struktur fungsi pembuluh darah terdapat berbagai nama pembuluh darah yang berasal dari jantung atau menuju ke jantung.
Dengan hanya melalui metode diskusi presentasi, maka kemungkinan besar siswa kurang dapat memahami dan mengingat dengan baik nama-
nama pembuluh darah tesebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru hendaknya menggunakan metode dan media tertentu yang dikhususkan
untuk sub materi tersebut. Misalnya dengan menggunakan tayangan video animasi mengenai sistem peredaran darah manusia, atau animasi
pergerakan darah dari atau menuju ke jantung. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru juga menentukan
tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Hal ini dikarenakan siswa memiliki perbedaan dalam pemahaman materi. Hal ini didukung oleh
pendapat Nyayu Khodijah 2014:164, bahwa di lingkungan pendidikan ditemukan perbedaan individual anak didik cukup banyak, yang semuanya
merupakan ciri kepribadian anak didik sebagai individu. Perbedaan individual anak didik tersebut harus disikapi oleh guru secara bijaksana.
Artinya, guru harus mengupayakan semaksimal mungkin agar setiap siswa mencapai tujuan belajar meski dengan perbedaan yang ada, misalnya
dengan menggunakan metode yang bervariasi dan memberikan waktu yang cukup serta perhatian yang lebih pada anak didik yang memiliki
kapasitas yang minimal.
103
2. Faktor Dominan Penyebab Kesulitan Belajar Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran
20152016 Kesulitan belajar materi sistem sirkulasi yang dialami oleh siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan tahun ajaran 20152016 dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.Adapunfaktor yang tergolong dalam kategori
pengaruh faktor lemah adalah faktor guru, faktor keluarga, dan faktor siswa dari aspek motivasi siswa khususnya usaha untuk belajar materi
sistem sirkulasi. Penguasaan materi merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam proses pembelajaran, dikarenakan akan sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Dalam penelitian ini penguasaan materi
tergolong dalam kategori berpengaruh lemah, yang berarti penguasaan materi guru sudah baik dan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
kesulitan belajar materi sistem sirkulasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 255, bahwa agar mampu
menyampaikan ilmu pengetahuan atau bidang studi yang diajarkannya, guru harus menguasai ilmu atau bidang tersebut secara mendalam dan
meluas. Kecakapan komunikasi dan keakraban guru dengan siswa termasuk
ke dalam kategori faktor yang berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Kecakapan komunikasi guru dapat dilihat dari penggunaan
bahasa baku dan kosa kata yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan kesulitan pada siswa. Menurut Nana
104
Syaodih Sukmadinata 2005: 259, agar dapat berkomunikasi dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Ia perlu memiliki
kekayaan bahasa dan kosa kata yang cukup banyak, sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum dapat memahami
maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain. Guru perlu menguasai struktur kalimat dan ejaan yang benar. Struktur kalimat dan
ejaan yang salah dari guru akan ditiru salah pula oleh siswa, dan dapat membingungkan.
Keakraban atau kedekatan guru dengan siswa akan membuat siswa merasa lebih dekat dan tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan
belajar. Kedekatan guru dengan siswa akan membuat siswa merasa nyaman dalam menyampaikan pendapat pula. Dalam proses pembelajaran,
guru yang berperan sebagai orang tua siswa di sekolah hendaknya dapat menciptakan suasana yang harmonis sehingga proses pembelajaran akan
berjalan dengan nyaman. Namun, keakraban guru dengan siswa tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan kesenjangan sosial, misalnya
kedekatan guru dengan siswa lawan jenis yang dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta dan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepribadian guru merupakan salah satu aspek dari faktor guru yang berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Guru sebagai
pendidik dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi siswanya, baik dalam hal tutur kata, cara berpakaian, dan perilakunya.
105
Dalam penelitian ini, aspek kepribadian guru dilihat dari kedisiplinan guru dan penampilan guru. Kedua indikator tersebut termasuk ke dalam
faktor dengan kategori berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Kedisiplinan guru tercermin dari ketepatan waktu memulai dan
mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan jadwal. Penampilan guru tercermin melalui cara berpakaian dan bertutur kata. Guru dituntut untuk
memiliki kepribadian yang baik, dikarenakan baik ataupun buruknya akan ditiru oleh siswa. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian baik akan
bertutur kata dengan baik, mengenakan pakaian dengan rapi, mengenakan asesoris dan make up dengan wajar dan tidak berlebihan, karena akan
berpotensi mengganggu konsentrasi siswa saat belajar. Dalam hal ini guru pengampu mata pelajaran biologi sudah memiliki penampilan dan tutur
kata yang baik. Program remedial dilaksanakan sebagai wujud tindaklanjut terhadap
hasil evaluasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan remedial ini membantu memperbaiki pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Selain itu,
program remedial juga dapat memperbaiki nilai siswa yang belum dapat melampaui kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditentukan.
Pelaksanaan program remedial ini tentunya menjadi solusi bagi kesulitan belajar siswa sehingga pengaruhnya kecil bagi kesulitan belajar siswa.
Menurut Sugihartono 2012: 60, program remedial yaitu pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau
hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan secara
106
individual sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal dan menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan serta
mencapai hasil belajar secara optimal. Pelaksanaan program pengayaan merupakan salah satu fakor yang
berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa program pengayaan sudah
dilakukan oleh guru setelah pembelajaran sistem sirkulasi. Program pengayaan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai materi
yang dipelajari. Menurut Sugihartono 2012: 60, program pengayaan enrichment, yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi
kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan
dan fasilitas
belajar tambahan
yang bersifat
perluasanpendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas- tugas yang diprogramkan untuk siswa lainnya.
Faktor lain yang termasuk ke dalam kategori berpengaruh lemah adalah faktor keluarga. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam
kelas atau di sekolah saja, namun juga terjadi di rumah, dimana keluarga juga memiliki pengaruh di dalamnya. Proses belajar di lingkungan kelurga
juga dipengaruhi berbagai faktor, misalnya keadaan ruang belajar, ketersediaan alat dan buku pendukung untuk belajar. Orang tua sebaiknya
menyediakan ruang belajar khusus untuk belajar anak di rumah, yang dilengkapi dengan peralatan, penerangan yang cukup, serta buku
pendukung sumber belajar yang cukup. Dalam penelitian ini ketersediaan
107
alat dan buku belajar merupakan faktor dengan kategori berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar.
Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh lemah adalah faktor siswa dari aspek motivasi siswa khususnya usaha untuk belajar
materi sistem sirkulasi. Hal ini berarti siswa memiliki usaha yang cukup baik untuk mempelajari materi sistem sirkulasi. Motivasi merupakan salah
satu faktor internal dari individu siswa yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa.
Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi adalah sub faktor minat siswa, sub faktor
kemampuan siswa, sub faktor motivasi siswa khususnya perhatian terhadap pembelajaran sistem sirkulasi, dan faktor guru khususnya dari
metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sistem sirkulasi. Minat siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi tergolong dalam
kategori faktor yang berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sistem sirkulasi. Dalam hal ini berarti minat siswa terhadap pembelajaran
sistem sirkulasi belum baik. Kurangnya minat siswa tersebut dapat dilihat dari ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan sikap siswa terhadap
pembelajaran sistem sirkulasi yang masih kurang. Hal ini didukung dengan hasil wawancara guru biologi bahwa respon siswa saat guru memberikan
materi sistem sirkulasi beragam, tiap kelas memiliki respon yang berbeda. Ada yang memperhatikan dengan baik, namun ada juga yang kurang
108
memperhatikan dan mengeluh materinya susah. Hal inilah yang diduga menjadikan minat siswa terhadap pembelajaran sistem sirkulasi
menduduki kategori faktor yang berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar.
Subfaktor kemampuan siswa juga termasuk dalam salah satu faktor penyebab kesulitan belajar dengan kategori berpengaruh sedang, yang
berarti memiliki pengaruh yang tidak cukup besar terhadap kesulitan belajar siswa. Kemampuan siswa ini dapat dilihat dari kemampuan
memahami materi sistem sirkulasi dan kemampuan menyelesaikan soal sistem sirkulasi. Siswa yang membutuhkan waktu lama untuk memahami
materi atau menyelesaikan soal sistem sirkulasi dapat diduga memiliki kemampuan yang kurang.
Sub faktor motivasi khususnya dalam hal perhatian siswa terhadap pembelajaran materi sistem sirkulasi juga termasuk ke dalam kategori
berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar siswa. Hal ini berarti bahwa perhatian siswa terhadap materi sistem sirkulasi belum cukup baik dan
menjadikan siswa sendiri kurang termotivasi untuk mempelajari materi sistem sirkulasi.
Faktor guru khususnya dari metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sistem sirkulasi merupakan salah satu yang termasuk
dalam kategori berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa guru menggunakan
109
metode yang kurang bervariasi sehingga siswa terkadang merasa bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan wawancara dengan
guru pengampu biologi, metode yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi adalah pengamatan di laboratorium dan diskusi presentasi.
Metode yang bervariasi dapat dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Nuryani Y. Rustaman
2003:107, sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan agar tujuan
pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan
dengan menggunakan hanya satu metode. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran yang lebih bermakna. Pengamatan di laboratorium pada materi sistem sirkulasi dilakukan
untuk mengamati bentuk sel darah dan ciri-ciri umum yang dapat diamati secara langsung, yang berarti kegiatan pengamatan di laboratorium
tersebut hanya dapat bermakna sebatas pada sub materi bentuk dan ciri morfologis sel darah. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari
metode eksperimen. Nuryani Y. Rustaman 2003:129 mengemukakan bahwa dengan melakukan eksperimen, siswa akan menjadi lebih yakin atas
suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya
110
pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.
Metode lainnya yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi adalah metode diskusi dengan presentasi. Berdasarkan wawancara dengan
guru biologi, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan keaktifan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Secara umum siswa perempuan lebih
serius dalam mengikuti pembelajaran, lebih aktif dan lebih sering bertanya karena rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Tetapi beberapa siswa laki-laki
ada pula yang aktif dalam pembelajaran. Selain itu, sebagian besar siswa lebih memahami dengan baik hanya pada materi yang ia presentasikan
saja, dan kurang dapat memahami dengan baik materi yang dipresentasikan oleh teman.
Metode diskusi ialah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi dapat saja muncul pertanyaan, tetapi pertanyaan
tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat.
Metode diskusi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan,
membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi
mereka akan belajar bertanggungjawab terhadap hasil pemikiran bersama Nuryani Y. Rustaman, 2003:125-126.
111
Metode diskusi memiliki beberapa kekurangan, antara lain pembicaraan seringkali didominasi orang-orang tertentu yang sudah
terbiasa mengeluarkan pendapat, pembicaraan terkadang meluas dan mengambang. Untuk mengatasi hal tersebut, guru perlu berkeliling pada
tiap kelompok diskusi untuk membantu mengatasi jika terjadi hal-hal yang mengganggu kelancaran diskusi Nuryani Y. Rustaman, 2003:127-128.
Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi adalah faktor materi, faktor guru
khususnya dalam penggunaan media pembelajaran sistem sirkulasi, dan faktor sekolah. Media pembelajaran yang digunakan dalam suatu proses
pembelajaran juga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, media
pembelajaran termasuk dalam faktor yang berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Berdasarkan hasil angket siswa
menyatakan bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi kurang beragam sehingga siswa merasa bosan. Adapun menurut
keterangan siswa, media yang digunakan oleh guru adalah powerpoint disertai dengan gambar.
Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, bisa saja siswa berperan sebagai
komunikator atau penyampai pesan. Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih
meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan pembelajaran. Secara
112
umum salah satu kegunaan media pembelajaran adalah untuk menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar, dan memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis Rudi Susilana, 2009: 9.
Salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa
menggunakan pembelajaran akan bertahan lebih lama sehingga kualitaspembelajaran memiliki nilai yang tinggi. Media pembelajaran juga
memiliki manfaat untuk membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan
secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan
sistem peredaran darah manusia, dapat menggunakan media animasi. Faktor sekolah juga merupakan salah satu faktor dengan kategori
berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kondisi fasilitas yang tersedia dalam kelas, kondisi
gedung dan letak gedung. Fasilitas yang tersedia dalam kelas menurut siswa kurang nyaman digunakan dan terkadang mengganggu konsentrasi
siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Informasi yang didapatkan dari siswa, hal yang paling mengganggu adalah kondisi meja yang
terkadang panjang kakinya tidak sama sehingga tidak nyaman digunakan. Selain itu, proyektor LCD yang terdapat di ruang kelas terkadang
113
berwarna kuning sehingga mengganggu pandangan dan konsentrasi siswa saat belajar.
Dalam lingkungan tempat belajar, kondisi ergonomik fasilitas belajar juga harus diperhatikan. Ergonomik merupakan studi tentang penerapan
kaidah-kaidah teknologi terhadap peralatan yang digunakan untuk kesesuaian dan keseimbangan kehidupan kemanusiaan, baik dalam
beraktivitas maupun istirahat untuk menuju peningkatan kualitas hidup. Dalam hal ini, tempat duduk siswa di sekolah perlu mendapatkan perhatian
dari sisi ergonomik, karena kondisi tempat duduk berpengaruh terhadap kenyamanan dan konsentrasi belajar siswa, dan selanjutnya berpengaruh
terhadap hasil belajar mereka. Kondisi meja kursi yang digunakan siswa pada umumnya belum disesuaikan dengan kondisi fisik siswa sehingga
kenyamanan dan konsentrasi belajar dapat terganggu yang berpotensi merendahkan hasil belajar yang sesungguhnya. Kondisi fisik lainnya di
dalam kelas adalah perbandingan besarnya ruangan kelas dengan jumlah peserta didik, pengaturan suhu udara dan cahaya. Ketidaknyamanan dan
ketidakseimbangan unsur-unsur
tekno-fisik itu
semuanya dapat
mengganggu atau merendahkan keberhasilan proses pembelajaran Prayitno, 2009: 363-364.
Kondisi ruangan kelas hendaknya memiliki pencahayaan yang tidak kurang dan tidak berlebihan, serta memiliki sirkulasi udara yang baik
sehingga nyaman digunakan. Dalam hal ini, ruangan kelas memiliki pencahayaan yang kurang baik, terkadang menyilaukan sehingga tulisan di
114
papan tulis whiteboard tidak dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, ruangan kelas ketika siang hari pengap dan fasilitas kipas angin tidak dapat
berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu konsentrasi dan kenyamanan siswa.
Letak gedung yang berada di tepi jalan raya juga membuat siswa merasa terganggu oleh kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang. Dalam
hal ini, sebaiknya pihak sekolah menata kembali posisi ruangan sehingga ruang kelas yang ditempati oleh siswa cukup jauh dari kebisingan.
Misalnya dengan menempatkan kantor, lapangan basket, aula, studio band, dan kantin di gedung yang dekat dengan jalan raya dan menempatkan
ruangan kelas di bagian tengah dan belakang. Hal ini didukung oleh pendapat dari Prayitno 2009:364, bahwa kondisi yang nyaman tidak
hanya untuk fasilitas belajar saja, namun juga untuk bangunangedung secara keseluruhan beserta kelengkapannya. Hendaknya lingkungan
tempat belajar bersuasana cerah dan ceria, lega, sejuk, tenang dan nyaman. Materi merupakan faktor yang berpengaruh paling kuat terhadap
kesulitan belajar siswa. Faktor materi yang dimaksud adalah materi sistem sirkulasi yang dipelajari di kelas XI semester 1. Dalam penelitian ini,
kesulitan dari segi materi sebagian besar disebabkan oleh banyaknya istilah asing dan kompleksitas materi yang tinggi, yang menyebabkan
siswa sulit memahami materi. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka materi yang dipelajari akan semakin kompleks. Materi sistem sirkulasi
yang dipelajari di jenjang SMA lebih kompleks dibandingkan materi yang
115
dipelajari saat jenjang SMP. Hal ini didukung oleh hasil wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran biologi bahwa keluhan yang
banyak dari siswa adalah materinya sulit, banyak istilah asing yang sulit dipahami oleh siswa seperti nama-nama bagian organ jantung, nama
pembuluh darah yang sering terbalik dan sulit dibedakan, dan ciri dari masing-masing jenis sel darah.
Banyak istilah asing yang ditemukan dalam materi sistem sirkulasi. Dalam hal tersebut, siswa kesulitan untuk membedakan nama-nama
pembuluh darah dengan menggunakan istilah asing dan sering terbalik. Berdasarkan informasi dari guru pengampu, siswa merasa kesulitan
menghafal istilah asing dalam materi ini seperti istilah ductus limfatikus yang di belakangnya terdapat istilah dekstra dan sinistra, istilah arteri
pulmonalis dan vena pulmonalis, serta istilah asing lainnya yang memiliki
kemiripan sehingga siswa mengalami kesulitan. Cakupan materi yang luas juga membuat siswa mengalami kesulitan
yang cukup berarti. Mulai dari struktur fungsi organ dalam sistem sirkulasi, jenis-jenis sistem sirkulasi, sistem limfatik, kelainan yang terjadi
dalam sistem sirkulasi, hingga teknologi yang dikembangkan terkait masalah sistem sirkulasi. Siswa mengeluh bosan karena materi sangat
banyak dan sulit dipahami. Guru pengampu mata pelajaran biologi juga merasa kesulitan dan membutuhkan waktu ekstra untuk memahamkan
siswa mengenai materi sistem sirkulasi tersebut. Hal ini didukung oleh informasi dari guru bahwa dalam pelaksanaan RPP kadang ada beberapa
116
sub materi yang kurang dapat tersampaikan dengan baik. Kendala yang paling besar adalah masalah waktu. Kadang waktu untuk pembelajaran
materi ini sudah habis, tetapi siswa masih belum paham pada beberapa sub materi sehingga membutuhkan penjelasan ulang. Maka ada beberapa sub
materi yang tidak sempurna penyampaiannya, dan sebagai solusi biasanya dengan belajar mandiri di rumah. Hal ini diduga juga berpengaruh
terhadap kesulitan belajar materi sistem sirkulasi.
117
BAB V SIMPULAN DAN SARAN