Pembahasan 1. Letak Kesulitan Belajar Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI

99 mempelajari materi sistem sirkulasi hanya sebatas membantu pemahaman mengenai bentuk dan ciri umum sel darah. Sekitar 90 siswa memiliki buku paket sebagai sumber belajar materi sistem sirkulasi. Selain itu siswa juga menggunakan sumber belajar lainnya yaitu internet dan LKS Lembar Kegiatan Siswa yang dibeli oleh siswa. Sekitar 75 siswa mengumpulkan tugas yang berkaitan dengan materi sistem sirkulasi tepat waktu. Keaktifan siswa laki-laki dan perempuan tiap kelas berbeda. Secara umum sekitar 80 siswa perempuan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, lebih aktif dan lebih sering bertanya karena rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Tetapi beberapa siswa laki-laki ada pula yang aktif dalam pembelajaran.

B. Pembahasan 1. Letak Kesulitan Belajar Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI

Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 20152016 Kesulitan belajar materi sistem sirkulasi yang dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan dapat dilihat dari penguasaan beberapa sub materi pada materi pembelajaran sistem sirkulasi yang masih belum maksimal. Adapun sub materi yang belum dapat dikuasai dengan maksimal oleh siswa dari materi sistem sirkulasi adalah sub materi sistem golongan darah dan struktur fungsi pembuluh darah. Sub materi sistem golongan darah merupakan salah satu sub materi yang berdasarkan hasil analisis data merupakan sub materi yang tergolong memiliki tingkat kesulitan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa 100 pemahaman siswa terhadap materi sistem golongan darah belum maksimal, yang dapat dilihat dari item soal nomor 8 di mana seluruh siswa menjawab salah zero score. Hal tersebut jika ditinjau dari segi item soal ulangan harian yang diberikan kepada siswa dapat diketahui bahwa istilah yang digunakan pada soal nomor 8 kurang lazim didengar oleh siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa, banyak siswa yang mengeluh bahwa istilah yang biasa didengar oleh siswa adalah aglutinin α dan β. Pada item soal digunakan istilah aglutinin negatif, sehingga siswa tidak dapat memahami soal dengan baik. Istilah yang dimengerti oleh siswa adalah istilah yang terdapat pada buku paket sebagai sumber belajar, yaitu menggunakan istilah aglutinin α dan β. Informasi dari hasil wawancara terhadap guru biologi menunjukkan bahwa 90 siswa memiliki buku paket sebagai sumber belajar siswa, yang berarti masih terdapat siswa yang tidak memiliki buku paket sebagai sumber belajar. Selain menggunakan buku paket sebagai sumber belajar utama, terdapat pula siswa yang menggunakan LKS dan internet sebagai sumber belajar pendukung. Tentunya tidak semua siswa mempunyai LKS dan aktif menggunakan internet sebagai sumber belajar pendukung dikarenakan berbagai faktor, misalnya saja dari latar belakang ekonomi keluarga. Siswa yang berasal dari keluarga menengah ke atas biasanya diberikan fasilitas smartphone yang dapat digunakan untuk mengakses informasi dari internet 101 kapan saja. Asumsinya, semakin aktif siswa belajar dari berbagai sumber maka akan memiliki pengetahuan yang luas. Sub materi lain yang menjadi letak kesulitan belajar materi sistem sirkulasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan adalah sub materi struktur fungsi pembuluh darah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis jawaban ulangan harian siswa, dapat dilihat bahwa pemahaman siswa mengenai sub materi struktur fungsi pembuluh darah belum maksimal, khususnya dalam hal mengidentifikasi nama pembuluh darah yang berawal dari bagian jantung tertentu. Dalam hal ini, nama- nama pembuluh darah menggunakan istilah-istilah asing dan mempunyai nama yang mirip satu sama lain. Hal ini merupakan salah satu hal yang kurang dapat dipahami oleh siswa, sesuai dengan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi bahwa keluhan yang banyak dari siswa adalah banyak istilah asing yang sulit dipahami oleh siswa seperti nama pembuluh darah yang sering terbalik dan sulit dibedakan. Informasi yang diperoleh dari wawancara guru biologi, dalam pembelajaran materi sistem sirkulasi digunakan metode pengamatan di laboratorium dan diskusi presentasi. Dengan melakukan pengamatan secara langsung di laboratorium, maka siswa akan lebih memahami dan lebih mudah mengingat. Namun pengamatan di laboratorium hanya dilakukan untuk mengamati bentuk-bentuk sel darah dan ciri umumnya. Diskusi presentasi hanya akan memberikan pemahaman yang kuat pada 102 materi yang dipresentasikan oleh kelompok tertentu, sedangkan kelompok lain yang berlaku sebagai audience pemahamannya kurang kuat. Dalam sub materi struktur fungsi pembuluh darah terdapat berbagai nama pembuluh darah yang berasal dari jantung atau menuju ke jantung. Dengan hanya melalui metode diskusi presentasi, maka kemungkinan besar siswa kurang dapat memahami dan mengingat dengan baik nama- nama pembuluh darah tesebut. Untuk mengatasi hal tersebut guru hendaknya menggunakan metode dan media tertentu yang dikhususkan untuk sub materi tersebut. Misalnya dengan menggunakan tayangan video animasi mengenai sistem peredaran darah manusia, atau animasi pergerakan darah dari atau menuju ke jantung. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru juga menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Hal ini dikarenakan siswa memiliki perbedaan dalam pemahaman materi. Hal ini didukung oleh pendapat Nyayu Khodijah 2014:164, bahwa di lingkungan pendidikan ditemukan perbedaan individual anak didik cukup banyak, yang semuanya merupakan ciri kepribadian anak didik sebagai individu. Perbedaan individual anak didik tersebut harus disikapi oleh guru secara bijaksana. Artinya, guru harus mengupayakan semaksimal mungkin agar setiap siswa mencapai tujuan belajar meski dengan perbedaan yang ada, misalnya dengan menggunakan metode yang bervariasi dan memberikan waktu yang cukup serta perhatian yang lebih pada anak didik yang memiliki kapasitas yang minimal. 103 2. Faktor Dominan Penyebab Kesulitan Belajar Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Muntilan Tahun Ajaran 20152016 Kesulitan belajar materi sistem sirkulasi yang dialami oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan tahun ajaran 20152016 dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.Adapunfaktor yang tergolong dalam kategori pengaruh faktor lemah adalah faktor guru, faktor keluarga, dan faktor siswa dari aspek motivasi siswa khususnya usaha untuk belajar materi sistem sirkulasi. Penguasaan materi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, dikarenakan akan sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa. Dalam penelitian ini penguasaan materi tergolong dalam kategori berpengaruh lemah, yang berarti penguasaan materi guru sudah baik dan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kesulitan belajar materi sistem sirkulasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 255, bahwa agar mampu menyampaikan ilmu pengetahuan atau bidang studi yang diajarkannya, guru harus menguasai ilmu atau bidang tersebut secara mendalam dan meluas. Kecakapan komunikasi dan keakraban guru dengan siswa termasuk ke dalam kategori faktor yang berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Kecakapan komunikasi guru dapat dilihat dari penggunaan bahasa baku dan kosa kata yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga tidak menimbulkan kebingungan dan kesulitan pada siswa. Menurut Nana 104 Syaodih Sukmadinata 2005: 259, agar dapat berkomunikasi dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Ia perlu memiliki kekayaan bahasa dan kosa kata yang cukup banyak, sebab dengan menggunakan kata-kata tertentu saja siswa belum dapat memahami maknanya, mereka membutuhkan kata-kata atau istilah lain. Guru perlu menguasai struktur kalimat dan ejaan yang benar. Struktur kalimat dan ejaan yang salah dari guru akan ditiru salah pula oleh siswa, dan dapat membingungkan. Keakraban atau kedekatan guru dengan siswa akan membuat siswa merasa lebih dekat dan tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan belajar. Kedekatan guru dengan siswa akan membuat siswa merasa nyaman dalam menyampaikan pendapat pula. Dalam proses pembelajaran, guru yang berperan sebagai orang tua siswa di sekolah hendaknya dapat menciptakan suasana yang harmonis sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan nyaman. Namun, keakraban guru dengan siswa tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan kesenjangan sosial, misalnya kedekatan guru dengan siswa lawan jenis yang dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta dan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kepribadian guru merupakan salah satu aspek dari faktor guru yang berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Guru sebagai pendidik dituntut untuk menjadi teladan yang baik bagi siswanya, baik dalam hal tutur kata, cara berpakaian, dan perilakunya. 105 Dalam penelitian ini, aspek kepribadian guru dilihat dari kedisiplinan guru dan penampilan guru. Kedua indikator tersebut termasuk ke dalam faktor dengan kategori berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar siswa. Kedisiplinan guru tercermin dari ketepatan waktu memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan jadwal. Penampilan guru tercermin melalui cara berpakaian dan bertutur kata. Guru dituntut untuk memiliki kepribadian yang baik, dikarenakan baik ataupun buruknya akan ditiru oleh siswa. Guru yang memiliki kompetensi kepribadian baik akan bertutur kata dengan baik, mengenakan pakaian dengan rapi, mengenakan asesoris dan make up dengan wajar dan tidak berlebihan, karena akan berpotensi mengganggu konsentrasi siswa saat belajar. Dalam hal ini guru pengampu mata pelajaran biologi sudah memiliki penampilan dan tutur kata yang baik. Program remedial dilaksanakan sebagai wujud tindaklanjut terhadap hasil evaluasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan remedial ini membantu memperbaiki pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Selain itu, program remedial juga dapat memperbaiki nilai siswa yang belum dapat melampaui kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditentukan. Pelaksanaan program remedial ini tentunya menjadi solusi bagi kesulitan belajar siswa sehingga pengaruhnya kecil bagi kesulitan belajar siswa. Menurut Sugihartono 2012: 60, program remedial yaitu pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan secara 106 individual sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal dan menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan serta mencapai hasil belajar secara optimal. Pelaksanaan program pengayaan merupakan salah satu fakor yang berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa program pengayaan sudah dilakukan oleh guru setelah pembelajaran sistem sirkulasi. Program pengayaan ini dapat meningkatkan pengetahuan siswa mengenai materi yang dipelajari. Menurut Sugihartono 2012: 60, program pengayaan enrichment, yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasanpendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas- tugas yang diprogramkan untuk siswa lainnya. Faktor lain yang termasuk ke dalam kategori berpengaruh lemah adalah faktor keluarga. Proses pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas atau di sekolah saja, namun juga terjadi di rumah, dimana keluarga juga memiliki pengaruh di dalamnya. Proses belajar di lingkungan kelurga juga dipengaruhi berbagai faktor, misalnya keadaan ruang belajar, ketersediaan alat dan buku pendukung untuk belajar. Orang tua sebaiknya menyediakan ruang belajar khusus untuk belajar anak di rumah, yang dilengkapi dengan peralatan, penerangan yang cukup, serta buku pendukung sumber belajar yang cukup. Dalam penelitian ini ketersediaan 107 alat dan buku belajar merupakan faktor dengan kategori berpengaruh lemah terhadap kesulitan belajar. Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh lemah adalah faktor siswa dari aspek motivasi siswa khususnya usaha untuk belajar materi sistem sirkulasi. Hal ini berarti siswa memiliki usaha yang cukup baik untuk mempelajari materi sistem sirkulasi. Motivasi merupakan salah satu faktor internal dari individu siswa yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi adalah sub faktor minat siswa, sub faktor kemampuan siswa, sub faktor motivasi siswa khususnya perhatian terhadap pembelajaran sistem sirkulasi, dan faktor guru khususnya dari metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sistem sirkulasi. Minat siswa dalam pembelajaran sistem sirkulasi tergolong dalam kategori faktor yang berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sistem sirkulasi. Dalam hal ini berarti minat siswa terhadap pembelajaran sistem sirkulasi belum baik. Kurangnya minat siswa tersebut dapat dilihat dari ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dan sikap siswa terhadap pembelajaran sistem sirkulasi yang masih kurang. Hal ini didukung dengan hasil wawancara guru biologi bahwa respon siswa saat guru memberikan materi sistem sirkulasi beragam, tiap kelas memiliki respon yang berbeda. Ada yang memperhatikan dengan baik, namun ada juga yang kurang 108 memperhatikan dan mengeluh materinya susah. Hal inilah yang diduga menjadikan minat siswa terhadap pembelajaran sistem sirkulasi menduduki kategori faktor yang berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar. Subfaktor kemampuan siswa juga termasuk dalam salah satu faktor penyebab kesulitan belajar dengan kategori berpengaruh sedang, yang berarti memiliki pengaruh yang tidak cukup besar terhadap kesulitan belajar siswa. Kemampuan siswa ini dapat dilihat dari kemampuan memahami materi sistem sirkulasi dan kemampuan menyelesaikan soal sistem sirkulasi. Siswa yang membutuhkan waktu lama untuk memahami materi atau menyelesaikan soal sistem sirkulasi dapat diduga memiliki kemampuan yang kurang. Sub faktor motivasi khususnya dalam hal perhatian siswa terhadap pembelajaran materi sistem sirkulasi juga termasuk ke dalam kategori berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar siswa. Hal ini berarti bahwa perhatian siswa terhadap materi sistem sirkulasi belum cukup baik dan menjadikan siswa sendiri kurang termotivasi untuk mempelajari materi sistem sirkulasi. Faktor guru khususnya dari metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sistem sirkulasi merupakan salah satu yang termasuk dalam kategori berpengaruh sedang terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa guru menggunakan 109 metode yang kurang bervariasi sehingga siswa terkadang merasa bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan wawancara dengan guru pengampu biologi, metode yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi adalah pengamatan di laboratorium dan diskusi presentasi. Metode yang bervariasi dapat dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Menurut Nuryani Y. Rustaman 2003:107, sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pada hakikatnya tidak pernah terjadi satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu metode. Pembelajaran dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih bermakna. Pengamatan di laboratorium pada materi sistem sirkulasi dilakukan untuk mengamati bentuk sel darah dan ciri-ciri umum yang dapat diamati secara langsung, yang berarti kegiatan pengamatan di laboratorium tersebut hanya dapat bermakna sebatas pada sub materi bentuk dan ciri morfologis sel darah. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari metode eksperimen. Nuryani Y. Rustaman 2003:129 mengemukakan bahwa dengan melakukan eksperimen, siswa akan menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya 110 pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode lainnya yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi adalah metode diskusi dengan presentasi. Berdasarkan wawancara dengan guru biologi, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan keaktifan antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Secara umum siswa perempuan lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, lebih aktif dan lebih sering bertanya karena rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Tetapi beberapa siswa laki-laki ada pula yang aktif dalam pembelajaran. Selain itu, sebagian besar siswa lebih memahami dengan baik hanya pada materi yang ia presentasikan saja, dan kurang dapat memahami dengan baik materi yang dipresentasikan oleh teman. Metode diskusi ialah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi dapat saja muncul pertanyaan, tetapi pertanyaan tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu. Dalam diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Metode diskusi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain merangsang keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan, membiasakan siswa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar bertanggungjawab terhadap hasil pemikiran bersama Nuryani Y. Rustaman, 2003:125-126. 111 Metode diskusi memiliki beberapa kekurangan, antara lain pembicaraan seringkali didominasi orang-orang tertentu yang sudah terbiasa mengeluarkan pendapat, pembicaraan terkadang meluas dan mengambang. Untuk mengatasi hal tersebut, guru perlu berkeliling pada tiap kelompok diskusi untuk membantu mengatasi jika terjadi hal-hal yang mengganggu kelancaran diskusi Nuryani Y. Rustaman, 2003:127-128. Faktor yang tergolong dalam kategori berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi adalah faktor materi, faktor guru khususnya dalam penggunaan media pembelajaran sistem sirkulasi, dan faktor sekolah. Media pembelajaran yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran juga mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, media pembelajaran termasuk dalam faktor yang berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Berdasarkan hasil angket siswa menyatakan bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran sistem sirkulasi kurang beragam sehingga siswa merasa bosan. Adapun menurut keterangan siswa, media yang digunakan oleh guru adalah powerpoint disertai dengan gambar. Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pesan, bisa saja siswa berperan sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan pembelajaran. Secara 112 umum salah satu kegunaan media pembelajaran adalah untuk menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, dan memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis Rudi Susilana, 2009: 9. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran akan bertahan lebih lama sehingga kualitaspembelajaran memiliki nilai yang tinggi. Media pembelajaran juga memiliki manfaat untuk membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Misalnya untuk menjelaskan sistem peredaran darah manusia, dapat menggunakan media animasi. Faktor sekolah juga merupakan salah satu faktor dengan kategori berpengaruh kuat terhadap kesulitan belajar sistem sirkulasi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kondisi fasilitas yang tersedia dalam kelas, kondisi gedung dan letak gedung. Fasilitas yang tersedia dalam kelas menurut siswa kurang nyaman digunakan dan terkadang mengganggu konsentrasi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Informasi yang didapatkan dari siswa, hal yang paling mengganggu adalah kondisi meja yang terkadang panjang kakinya tidak sama sehingga tidak nyaman digunakan. Selain itu, proyektor LCD yang terdapat di ruang kelas terkadang 113 berwarna kuning sehingga mengganggu pandangan dan konsentrasi siswa saat belajar. Dalam lingkungan tempat belajar, kondisi ergonomik fasilitas belajar juga harus diperhatikan. Ergonomik merupakan studi tentang penerapan kaidah-kaidah teknologi terhadap peralatan yang digunakan untuk kesesuaian dan keseimbangan kehidupan kemanusiaan, baik dalam beraktivitas maupun istirahat untuk menuju peningkatan kualitas hidup. Dalam hal ini, tempat duduk siswa di sekolah perlu mendapatkan perhatian dari sisi ergonomik, karena kondisi tempat duduk berpengaruh terhadap kenyamanan dan konsentrasi belajar siswa, dan selanjutnya berpengaruh terhadap hasil belajar mereka. Kondisi meja kursi yang digunakan siswa pada umumnya belum disesuaikan dengan kondisi fisik siswa sehingga kenyamanan dan konsentrasi belajar dapat terganggu yang berpotensi merendahkan hasil belajar yang sesungguhnya. Kondisi fisik lainnya di dalam kelas adalah perbandingan besarnya ruangan kelas dengan jumlah peserta didik, pengaturan suhu udara dan cahaya. Ketidaknyamanan dan ketidakseimbangan unsur-unsur tekno-fisik itu semuanya dapat mengganggu atau merendahkan keberhasilan proses pembelajaran Prayitno, 2009: 363-364. Kondisi ruangan kelas hendaknya memiliki pencahayaan yang tidak kurang dan tidak berlebihan, serta memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga nyaman digunakan. Dalam hal ini, ruangan kelas memiliki pencahayaan yang kurang baik, terkadang menyilaukan sehingga tulisan di 114 papan tulis whiteboard tidak dapat terlihat dengan jelas. Selain itu, ruangan kelas ketika siang hari pengap dan fasilitas kipas angin tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu konsentrasi dan kenyamanan siswa. Letak gedung yang berada di tepi jalan raya juga membuat siswa merasa terganggu oleh kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang. Dalam hal ini, sebaiknya pihak sekolah menata kembali posisi ruangan sehingga ruang kelas yang ditempati oleh siswa cukup jauh dari kebisingan. Misalnya dengan menempatkan kantor, lapangan basket, aula, studio band, dan kantin di gedung yang dekat dengan jalan raya dan menempatkan ruangan kelas di bagian tengah dan belakang. Hal ini didukung oleh pendapat dari Prayitno 2009:364, bahwa kondisi yang nyaman tidak hanya untuk fasilitas belajar saja, namun juga untuk bangunangedung secara keseluruhan beserta kelengkapannya. Hendaknya lingkungan tempat belajar bersuasana cerah dan ceria, lega, sejuk, tenang dan nyaman. Materi merupakan faktor yang berpengaruh paling kuat terhadap kesulitan belajar siswa. Faktor materi yang dimaksud adalah materi sistem sirkulasi yang dipelajari di kelas XI semester 1. Dalam penelitian ini, kesulitan dari segi materi sebagian besar disebabkan oleh banyaknya istilah asing dan kompleksitas materi yang tinggi, yang menyebabkan siswa sulit memahami materi. Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka materi yang dipelajari akan semakin kompleks. Materi sistem sirkulasi yang dipelajari di jenjang SMA lebih kompleks dibandingkan materi yang 115 dipelajari saat jenjang SMP. Hal ini didukung oleh hasil wawancara terhadap guru pengampu mata pelajaran biologi bahwa keluhan yang banyak dari siswa adalah materinya sulit, banyak istilah asing yang sulit dipahami oleh siswa seperti nama-nama bagian organ jantung, nama pembuluh darah yang sering terbalik dan sulit dibedakan, dan ciri dari masing-masing jenis sel darah. Banyak istilah asing yang ditemukan dalam materi sistem sirkulasi. Dalam hal tersebut, siswa kesulitan untuk membedakan nama-nama pembuluh darah dengan menggunakan istilah asing dan sering terbalik. Berdasarkan informasi dari guru pengampu, siswa merasa kesulitan menghafal istilah asing dalam materi ini seperti istilah ductus limfatikus yang di belakangnya terdapat istilah dekstra dan sinistra, istilah arteri pulmonalis dan vena pulmonalis, serta istilah asing lainnya yang memiliki kemiripan sehingga siswa mengalami kesulitan. Cakupan materi yang luas juga membuat siswa mengalami kesulitan yang cukup berarti. Mulai dari struktur fungsi organ dalam sistem sirkulasi, jenis-jenis sistem sirkulasi, sistem limfatik, kelainan yang terjadi dalam sistem sirkulasi, hingga teknologi yang dikembangkan terkait masalah sistem sirkulasi. Siswa mengeluh bosan karena materi sangat banyak dan sulit dipahami. Guru pengampu mata pelajaran biologi juga merasa kesulitan dan membutuhkan waktu ekstra untuk memahamkan siswa mengenai materi sistem sirkulasi tersebut. Hal ini didukung oleh informasi dari guru bahwa dalam pelaksanaan RPP kadang ada beberapa 116 sub materi yang kurang dapat tersampaikan dengan baik. Kendala yang paling besar adalah masalah waktu. Kadang waktu untuk pembelajaran materi ini sudah habis, tetapi siswa masih belum paham pada beberapa sub materi sehingga membutuhkan penjelasan ulang. Maka ada beberapa sub materi yang tidak sempurna penyampaiannya, dan sebagai solusi biasanya dengan belajar mandiri di rumah. Hal ini diduga juga berpengaruh terhadap kesulitan belajar materi sistem sirkulasi. 117

BAB V SIMPULAN DAN SARAN