28
d. Mekanisme Pembentukan CuacaIklim
Penyerapan energi surya oleh permukaan bumi akan mengaktifkan molekul-molekul gas atmosfer sehingga terjadi pembentukan cuaca.
Perubahan sudut datang surya tiap saat dalam sehari atau setahun pada suatu lokasi di bumi akan mengakibatkan perubahan jumlah energi surya.
Perubahan tersebut meliputi pemanasan dan pendinginan udara, peningkatan dan penurunan tekanan udara, gerakan vertikal dan
horizontal udara,
penguapan dan
kondensasi pengembunan,
pembentukan awan, presipitasi. Oleh karena itu interaksi antara unsur- unsur cuaca dengan faktor pengendalinya akan membentuk cuaca sesaat.
Data keadaan cuaca sesaat pada suatu daerah tertentu yang dikumpulkan selama kurun waktu tertentu jangka panjang akan membentuk
menghasilkan simpulan tentang tipe-tipe iklim.
Gambar 2. Mekanisme Pembentukan Cuaca dan Iklim 1.
Radiasi Surya 2.
Latitude 3.
Altitude 4.
Posisi terhadap lautan
5. Pusat tekanan
tinggi dan tekanan rendah
6. Aliran massa
udara 7.
Halangan oleh pegunungan
8. Arus laut
9. Satu atau lebih
usur cuacaiklim
1. Penerimaan
intensitas dan
lama penyinaran surya
2. Suhu udara
3. Kelembaban
4. Tekanan Udara
5. Kecepatan dan
arah angin 6.
Evaporasi 7.
Presipitasi 8.
Suhu tanah Distribusi dan
penyebaran tipe cuaca dan iklim
29
e. Hubungan antara cuacaiklim dengan kehutananpertanian
Ruang lingkup klimatologi kehutananpertanian terbentang antara lapisan tanah sedalam perakaran tanaman hingga lapisan udara tertinggi yang
berhubungan dengan penyebaran biji, spora, tepung sari dan serangga. Di bidang kehutanan ruang lingkup klimatologi dapat dimulai dari beberapa
meter di bawah permukaan tanah sampai beberapa meter di atas permukaan tajuk pohon. Secara makro, hubungan iklim dengan vegetasi
hutan dapat dilihat dengan jelas pada penyebaran tipe atau formasi hutan di dunia berdasarkan letak lintangnya. Selain iklim yang alami, juga
diperhatikan keadaan lingkungan buatan seperti penghalang angin, naungan, irigasi, rumah kaca, gudang tempat penyimpanan produksi
pertanian dan kandang ternak. Hubungan antara cuacaiklim dengan kehutananpertanian dapat diperhatikan sebagaui berikut :
1. Hutan. Cuacaiklim dapat mempengaruhi kondisi dan penyebaran
vegetasi hutan dari satu tempat ke tempat lain. Vegetasi hutan pada daerah tropis adalah yang paling tinggi keragamannya dan semakin ke
kutub pertumbuhan dan penyebaran vegetasi hutan semakin dibatasi.
Gambar 3. Hutan Tropis
30
2. Tanah.
Tanah adalah hasil pelapukan batuan selama periode waktu lama yang diakibatkan oleh perubahan cuaca. Cuacaiklim dapat mempengaruhi
sifat-sifat kimia dan fisika tanah serta organisme yang ada didalamnya.
Gambar 4. Profil Tanah 3.
Tanaman Faktor-faktor iklim dapat berperan, dimulai dari fase per kecambahan,
fase vegetatif, generatif dan panen di pengaruhi oleh lingkungan, demikian juga pasca panen. Kualitas produksi tanaman yang dipanen
pada musim hujan sangat berbeda jika di panen pada musim kemarau. mencegah terjadinya kebakaran hutan. Contoh musim kemarau yang
pendek, sering ada hujan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan atau padang rumput
Gambar 5. Tanaman pertanian tumbuh subur
31
4. Peternakan.
Cuacaiklim dapat berpengaruh langsung terhadap ternak, contohnya ternak sapi perah agar hasil susunya berkualitas dan berkuantitas maka
sebaiknya dipelihara di pegunungan. Pengaruh secara langsung melalui makanannya yang berasal dari hijauan maupun biji-bijian. Penyebaran
geografis ternak, seperti kerbau dan sapi. Contoh kerbau lebih banyak ditemukan pada daerah basah, banyak hujan dan daerah rawa.
Sedangkan sapi tumbuh baik jika diternakkan di tempat yang agak kering.
5. Hama dan penyakit.
Pada musim hujan kondisi iklim menjadi lembab sehingga banyak tanaman diserang penyakit, pada musim kemarau diserang hama.
Tinggi rendahnya populasi hama penyakit tergantung pada keadaan lingkungan. Keadaan lembab menyebabkan jumlah penyakit akan
optimum dan keadaan suhu yang tinggi serta kering jumlah hama optimum. Cuacaiklim dapat mempengaruhi organisme hama atau
penyakit dan tanaman yang terserang. Proteksi terhadap hama penyakit dengan menggunakan pestisida dapat dicari pada saat yang
tepat karena aplikasinya tergantung pada hujan, angin, suhu dan unsure cuaca lainnya.
6. Bangunan-bangunan pertanian.
Merencanakan bangunan-bangunan pertanian seperti tingginya bendungan, dalamnya saluran draenase harus memperhitungkan
keadaan cuacaiklim setempat. Kandang ternak agar kuat mendapat terpaan angin maka sebaiknya ditanami pohon-pohon pelindung angin.
Disamping itu dapat melindungi ternak agar tidak mengenai langsung angin seingga dapat mengganggu kesehatannya. Demikian juga mesin-
32
mesin pertanian yang kondisi lembab dapat berakibat cepat mengalami karat.
f. Modifikasi cuacaiklim.