Penilaian Kelestarian Tanah Uraian Materi

192 Tanah dan air yang berfungsi sebagai media tumbuh tanaman harus dipersiapkan kondisinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman dilakukan dengan pengelolaan tanah dan air secara benar, tepat dan efisien dengan teknik tertentu sesuai sifat karakterisitk tanah dan karakteritik jenis komoditi tanaman yang akan diusahakan. Fungsi tanah dan air sebagai media tempat berlangsungnya siklus air. Siklus air dan siklus hidup mikroorganisme akan terganggu berubah bila tanah dan air itu diperuntukkan, dimanfaatkan, diperlakukan melalui penerapan teknik pengelolaan tanah dan air yang digunakan keliru atau tidak benar, tidak tepat dan tidak efisien dan pada akhirnya menjadi lahan yang tidak lagi produktif dan berdampak terhadap kerusakan sistem lingkungan.

b. Penilaian Kelestarian Tanah

Pendekatan penilaian kelestarian sumberdaya tanah telah dan air banyak mengalami perkembangan dengan melibatkan berbagai fungsi tanah secara holistik. Untuk itu kegiatan penilaian memerlukan tolok ukur yang menggambarkan kecenderungan umum perubahan kondisi tanah selama dimanfaatkan. Salah satu tolok ukur penilaian tersebut adalah kualitas tanah. Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator kualitas tanah. Kualitas tanah berkaitan erat dengan tingkat kesuburan tanah, yaitu kemampuan tanah menyediakan hara untuk pertumbuhan tanaman. Beberapa parameter-parameter kualitas tanah yang perlu dianalisis adalah sebagai berikut: a. Keasaman pH. Tanah asam dapat mempengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan tanaman. Agar tanah yang bereaksi asam dapat ditanami, 193 maka keasamannya perlu diperkecil, angka pH diperbesar dengan pemberian kapur. b. Nitrogen. Unsur Nitrogen merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam tanah dan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Unsur Nitrogen N mempunyai peranan merangsang pertumbuhan secara keseluruhan dan khususnya batang, cabang dan daun, hijau daun serta berguna dalam proses fotosintesa. Tanah dengan kandungan Nitrogen rendah menyebabkan tanaman tumbuh kerempeng dan tersendat-sendat, daun kering dan jaringan mati. c. Bahan Organik BO. Tanah yang mengandung Bahan Organik tinggi artinya struktur tanahnya baik, menambah kondisi kehidupan didalam tanah karena organisme dalam tanah memanfaatkan Bahan Organik sebagai makanan. d. Phospor P. Posphor berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Phospor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukkan protein tertentu, membantu asimilasi, mempercepat bunga, pemasakan biji dan buah. Tanah yang berkurang Phospornya akan jelek akibatnya bagi tanaman kalau tanaman berbuah, buahnya kecil dan cepat matang. e. Kalium K. Unsur Kalium berperan dalam membantu pembentukan Protein dan Karbohidrat, memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. Kalium merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit. Apabila tanah dengan kandungan unsur kalium rendah menyebabkan daun tanaman keriting, mengerut, timbul bercak merah coklat, mengering lalu mati. f. Ca Kalsium. Kalsium berperan merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang dan merangsang pembentukan biji dan apabila tanah dengan kandungan Kalsium rendah maka daun mudah mengalami klorosis. Kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya kurang sempurna, malahan sering salah bentuk. 194 Kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan dibeberapa tempat pada helai daun akan mati. g. Magnesium Mg. Tanah dengan kandungan Mg yang rendah menyebabkan daun tua mengalami klorosis dan tampak bercak-bercak coklat. Daun yang semula hijau segar menj adi kekuningan. Daun akan mengering dan kerap kali langsung mati . Pada tanaman berbij i , sangat j elek pengaruhnya bila kekurangan Magnesium. Daya tumbuh bij i tidak mantap, melemah bij inya tampak lemah. Tanah dikatakan subur dan sempurna jika mengandung lengkap unsur- unsur hara seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium, Calsium, Magnesium, Sulfur, Klor, Ferum, Mangan, tembaga, Zeng, Boron dan Molibdenum. Unsur-unsur tersebut sangat terbatas jumlahnya dalam tanah atau terkadang tanahpun tidak mengandung unsurunsur tersebut di atas.

c. Pengelolaan Tanah Dan Air Secara Lestari