Tanah sebagai Sistem Tiga Fase Susunan Tubuh Tanah

158

c. Tanah sebagai Sistem Tiga Fase

Sebagai benda alam, tanah merupakan sistem tiga fase yang selalu berada dalam keseimbangan dinamis. Ketiga fase tersebut adalah fase padat, fase cair dan fase gas, merupakan sistem yang selalu berubah tetapi selalu berada dalam keadaan seimbang. Pada keadaan kering, misalnya rongga yang ditempati udara tanah lebih banyak dibandingkan rongga yang ditempati cairan. Jika tanah tersebut basah baik terjadi akibat pengairan atau hujan, maka rongga yang berisi udara berkurang dan rongga yang berisi cairan bertambah. Jika tanah digemburkan, misalnya dengan pengolahan tanah, maka bagian relatif yang terisi oleh udara bertambah, dan bagian relatif padatan berkurang. Sebaliknya, jika tanah dipadatkan, bagian relatif padatan bertambah, dan bagian relatif udara berkurang. Aktivitas manusia dan aktivitas silvikultur dan pengusahaan hutan akan berpengaruh terhadap kesetimbangan dinamis tanah.

d. Susunan Tubuh Tanah

Tanah tersusun dari 3 bahan utama yaitu : bahan padatan bahan mineral dan bahan organik, air dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut jumlahnya masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah.Padatan terdiri dari bahan mineral dan organik, menempati separuh volume. Bahan mineral yang berasal dari hancuran batuan induk menempati sekitar 45 dan bahan organik dari dekomposisi jasad mikro mati menempati 5 volume. Separuh sisanya diisi oleh cairan dan elektrolit-elektrolit larut, serta udara dengan volume berfluktuasi menurut banyaknya cairan tersebut. 1 Bahan Mineral Berdasar pada ukuran partikel, bahan mineral terbagi atas tiga fraksi: pasir, debu, dan liat. Perbandingan bobot masa relatif ketiga fraksi ini 159 disebut tekstur tanah. Ukuran masing-masing fraksi menurut USDA dan ISSS disajikan pada Tabel 1. Diketahui bahwa komponen mineral tanah paling kasar berukuran 2 mm. Fraksi lebih besar seperti kerikil atau koral tidak termasuk komponen tanah, tetapi merupakan fraksi batuan induk. Berdasar hal tersebut, bila kita ingin menggunakan tanah dalam penelitian maka diperlukan ayakan berukuran 2 mm agar komponen bukan tanah dapat dipisahkan.Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm terdiri dari kerikil, kerakal atau batu. Secara sederhana, tanah didominasi fraksi pasir akan membentuk struktur lepas dan drainase baik. Akan tetapi, daya pegang air dan hara rendah sehingga tanah miskin unsur hara dan cenderung kekurangan air. Tanah didominasi fraksi liat mempunyai sifat lekat dan berstruktur masif sehingga drainase jelek. Meskipun umumnya tanah-tanah liat relatif kaya unsur hara, namun masalah yang dihadapi adalah pengolahan berat dan memerlukan perbaikan drainase. Tabel 8. Klasifikasi Partikel Tanah Men urut USDA dan ISSS Fraksi Batas Ukuran Partikel mm USDA ISSS Pasir Sangat kasar 2.00 – 1.00 --- Pasir Kasar 1.00 – 0.50 2.00 – 0.20 Pasir Sedang 0.50 – 0.25 --- Pasir Halus 0.25 – 0.10 0.20 – 0.02 PasirSangat Halus 0.10 – 0.05 --- Debu 0.05 - 0.002 0.02 - 0.002 Liat 0.002 0.002 USDA = United States Dapartement ofAgriculture ISSS = International Society of Soil Science 160 Fraksi debu lebih halus dari pada pasir, dengan ciri dalam keadaan lembab tidak begitu lekat dan lebih mudah diolah namun mudah mengalami erosi oleh air maupun angin. Bila ketiga fraksi berada dalam keadaan relatif seimbang, maka akan terbentuk tekstur berlempung loamy. Tanah-tanah berlempung ideal untuk dijadikan lahan pertanian. Di antara ketiga fraksi, liat merupakan fraksi koloidal yang mampu mengendalikan berbagai sifat kimia maupun fisika-kimia tanah. 2 Bahan Organik Bahan organik umumnya ditemukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5 tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain, menambah kemampuan tanah untuk menahan air, menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara KTK tanah menjadi tinggi dan sebagai umber energi bagi mikroorganisme. Bahan organik menyebabkan warna gelap pada lapisan tanah, terutama pada bagian atas top soil. Komponen ini berasal dari dekomposisi sisa- sisa jasad mikro hidup yang mati. Disebut bahan organik apabila sisa- sisa jasad mikro telah mengalami dekomposisi menjadi bahan halus sukar dikenali asalnya. Sisa tanaman yang belum memengalami dekomposisi sempurna disebut serasah atau seresah litter. Pemisahan menggunakan ayakan berukuran 2 mm seperti pada fraksi mineral, berlaku pula dalam membedakan bahan organik dari seresah. Bahan organik tanah ada yang sukar mengalami dekomposisi dan ada yang mudah. KLASIFIKASI TANAH 161

a. Pendahuluan