3. Ekuitas merek memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan menjual
produk pada harga optimun premium pricing dan mengurangi ketergantungan pada promosi.
4. Ekuitas merek dapat memberikan dorongan bagi keseluruhan distribusi.
5. Ekuitas merek memberikan landasan pertumbuhan dengan melakukan
perluasan merek.
2.3 Loyalitas Konsumen
2.3.1 Pengertian Loyalitas Konsumen
Menurut Sheth Mittal dalam Tjiptono 2005:387, loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau pemasok,
berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
Oliver dalam Griffin 2005:7, mengungkapkan definisi loyalitas konsumen adalah sebagai berikut:
“ Customer loyalty is deefly held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future, despite situational
influence and marketing efforts having the potential to cause switching behavior ”.
Uraian definisi di atas menjelaskan bahwa loyalitas konsumen adalah suatu komitmen dari konsumen untuk bertahan secara mendalam agar
mengkonsumsi kembali atau melakukan pembelian ulang suatu produk dan jasa
yang terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan
perubahan perilaku. Berdasarkan uraian definisi loyalitas konsumen di atas, maka secara
keseluruhan loyalitas konsumen mengandung pengertian sebagai suatu sikap menyenangi terhadap suatu produk yang direpresentasikan dalam pembelian
berulang-ulang secara konsisten terhadap produk tersebut sepanjang waktu. Menurut Setiadi 2003:199, loyalitas konsumen merupakan suatu ukuran
keterkaitan konsumen dengan suatu merek. Seorang konsumen yang sangat loyal terhadap suatu merek tidak akan dengan mudah pindah ke merek lain apapun yang
terjadi dengan merek tersebut.
2.3.2 Jenis-jenis Loyalitas Konsumen
Dick dan Basu dalam Tjiptono 2005:110-112, menyatakan bahwa ada empat jenis loyalitas konsumen yang berbeda dan muncul apabila keterikatan
rendah dan tinggi diklasifikasi silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi.
Tabel 2.1 Empat Jenis Loyalitas Konsumen
Pembelian Berulang Tinggi
Rendah Keterikatan
Relatif Tinggi
Loyalitas Premium Loyalitas
Tersembunyi
Rendah
Loyalitas Lemah Tanpa Loyalitas
Sumber: Tjiptono 2005:110 a.
Tanpa Loyalitas No Loyalty
Tanpa loyalitas terjadi bila tingkat keterikatan dan perilaku pembelian ulang konsumen yang sama-sama lemah, sehingga loyalitas tidak
terbentuk. Ada dua kemungkinan penyebab. Pertama, sikap yang lemah mendekati netral dapat terjadi jika suatu produk dan jasa baru
diperkenalkan dan atau pemasarnya tidak mampu mengkomunikasikan keunggulan unik produknya. Penyebab kedua berkaitan dengan dinamika
pasar, dimana merek-merek yang berkompetisi dipersepsikan serupa atau sama.
b. Loyalitas Lemah Spurious Loyalty