Pengaruh Variabel Asosiasi Merek X

Air adalah merek pertama kali yang muncul di benak saya. Hal ini berarti merek Lion Air melekat diingatan konsumen. Sisanya sebesar 30 persen menjawab sangat setuju, 15 persen menjawab kurang setuju, dan 1 persen menjawab tidak setuju. Responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju merupakan responden yang mengatakan bahwa tidak hanya merek Lion Air yang muncul dibenak responden ketika menyebutkan merek suatu maskapai penerbangan. 4. Mayoritas responden pada butir 4 menjawab kurang setuju, dengan nilai persentase sebesar 49 persen mengenai variabel kesadaran merek dimana pernyataannya saya cukup lama mengenal maskapai penerbangan merek Lion Air. Dan sebanyak 32 persen responden menjawab setuju. Ini berarti banyak orang yang baru mengenal merek Lion Air. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya promosi yang dilakukan oleh Lion Air. Sisanya sebesar 15 persen responden menjawab sangat setuju dan 4 persen menjawab tidak setuju.

4.3.2 Pengaruh Variabel Asosiasi Merek X

2 1. Mayoritas responden pada butir 1 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 65 persen mengenai variabel asosiasi merek dimana pernyataannya harga tiket yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan Lion Air sangat terjangkau. Hal ini berarti konsumen sudah puas dengan harga yang ditawarkan oleh Lion Air. Sisanya sebesar 21 persen responden menjawab sangat setuju, 14 persen menjawab kurang setuju. Responden yang menjawab Terhadap Loyalitas Konsumen Y kurang setuju masih meragukan bahwa harga tiket yang ditawarkan oleh Lion Air sangat terjangkau. 2. Mayoritas responden pada butir 2 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 62 persen mengenai variabel asosiasi merek dimana pernyataannya Lion Air merupakan merek maskapai penerbangan yang mencerminkan gaya ekslusif. Hal ini berarti responden mengatakan bahwa merek Lion Air adalah merek penerbangan yang berkelas. Sisanya sebesar 29 persen responden menjawab sangat setuju, 7 persen menjawab kurang setuju, dan 2 persen menjawab tidak setuju. Responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju adalah responden yang tidak yakin bahwa merek Lion Air mencerminkan gaya ekslusif. 3. Mayoritas responden pada butir 3 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 59 persen mengenai variabel asosiasi merek dimana pernyataannya dengan banyaknya rute perjalanan yang dimiliki maskapai Lion Air, memudahkan saya untuk pergi kemana saja. Hal ini berarti responden puas dengan banyaknya rute perjalanan yang ditawarkan oleh Lion Air. Sisanya sebesar 20 persen responden menjawab kurang setuju, 19 persen menjawab sangat setuju dan 2 persen menjawab tidak setuju. Responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju adalah responden yang mengatakan bahwa rute-rute yang ditawarkan oleh Lion Air kurang cukup memudahkan mereka pergi kemana saja, misalkan saja ke rute menuju kota ataupun daerah yang lebih kecil. 4. Mayoritas responden pada butir 4 menjawab setuju, dengan nilai persentase sebesar 52 persen mengenai variabel asosiasi merek dimana pernyataannya saya menyukai maskapai penerbangan Lion Air karena produk yang ditawarkan menarik. Hal ini berarti responden puas dengan kualitas yang diberikan oleh Lion Air, misalnya saja dari segi pelayanan. Sisanya sebesar 34 persen responden menjawab kurang setuju, 9 persen menjawab sangat setuju dan 5 persen menjawab tidak setuju. Responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju mengatakan bahwa kualitas yang diberikan oleh Lion Air tidak cukup baik. Hal ini dapat disebabkan misalnya sering terjadinya penundaan keberangkatan delay.

4.3.3 Pengaruh Variabel Persepsi Kualitas X