3.8.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap variabel terikatnya loyalitas konsumen.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap
variabel terikat. b.
Ha : b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan: a.
Dengan membandingkan nila F
hitung
degan F
tabel
. Apabila F
tabel
F
hitung
, maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Apabila F
tabel
F
hitung
, maka Ho ditolak dan H
1
diterima. b.
Dengan menggunakan angka probabilitas signifikan. Apabila probabilitas signifikan 0,05, maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Apabila probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan H
1
diterima.
Jika F
hitung
F
tabel
dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat diterima bahwa semua variabel bebas kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi
kualitas, dan loyalitas merek layak untuk menjelaskan varibael terikat loyalitas konsumen yang dianalisis.
2. Uji Signifikasi Parameter Individual Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek
terhadap variabel terikat loyalitas konsumen secara terpisah atau parsial. Kriteria pengujiannya adalah:
a. Ho : b1 = 0 Artinya ekuitas merek sebagai variabel bebas tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. b.
Ha : b1 ≠ 0 Artinya ekuitas merek sebagai variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Dasar pengambilan keputusan: a.
Dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
, maka H diterima dan
H
1
ditolak
.
Apabila t
tabel
t
hitung,
maka Ho
ditolak dan H
1
diterima
.
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka
probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan H
1
diterima.
3. Uji Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
atau coefficient determination pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi
kualitas, dan loyalitas merek adalah benar terhadap variabel terikat loyalitas konsumen. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R
2
semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas kesadaran merek, asosiasi
merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap variabel terikat loyalitas konsumen semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT Lion Mentari Airlines, beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, yaitu dimana maskapai penerbangan ini
menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik. Penerbangan ini berkantor pusat di Jakarta. Lion Air telah terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura,
Vietnam, Malaysia, dan Arab Saudi. Tempat ataupun basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Maskapai ini telah mengoperasikan penerbangan penumpang berjadwal dengan jaringan yang luas dari Jakarta ke 56 tujuan mulai Juli 2010. Bersamaan
dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Lion Air termasuk anak perusahan Lion Air, Wings Air berada dalam daftar maskapai
penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Februari 2012.
1. Sejarah Perusahaan
Maskapai penerbangan ini didirikan oleh Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana. Sebelum terjun ke dunia bisnis transportasi udara, keduanya
berkecimpung dalam usaha biro perjalanan. Usaha ini pun sudah berjalan selama 13 tahun lamanya. Biro perjalanan ini banyak melayani jasa pelayanan wisata
yang berhubungan dengan jasa transportasi. Inilah yang menginspirasi keduanya