Jenis-jenis Pelatihan Kajian Pelatihan dan Tata Rias

68 j. Evaluasi program pelatihan Menurut Ikka Kartika A. Fauzi 2011:25 tahap-tahap yang digunakan dalam proses pelatihan adalah sebagai berikut : a. Tahap pertama menyadari kebutuhan b. Tahap kedua menganalisis masalah c. Tahap ketiga menentukan pilihan d. Tahap keempat menyadari suatu pemecahan e. Tahap kelima mengajarkan suatu ketrampilan f. Tahap keenam integrasi dalam sistem Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan pelatihan agar berjalan sukses sebagai berikut : a. Menganalisis kebutuhan pelatihan organisasi, yang sering disebut need analysis dan need assesment b. Menentukan sasaran dan materi program pelatihan c. Menentukan metode pelatihan dan prinsi-prinsip belajar yang digunakan d. Mengevaluasi program Pelatihan yang berjalan sukses dan baik menurut Mel Silberman 2013: 19 yaitu pelatihan yang memiliki delapan kualitas yaitu : a. Tingkat isi yang moderat b. Keseimbangan antara pembelajaran efektif, behavioral dan kognitif c. Variasi pendekatan pembelajaran d. Kesempatan untuk partisipasi kelompok e. Pemanfaatan keahlian peserta f. Daur ulang konsep dan ketrampilan yang dipelajari sebelumnya g. Pemecahan masalah kehidupan nyata h. Peluang untuk perencanaan masa depan Dari uraian tentang langkah-langkah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pelatihan ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu tahap 69 perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan meliputi rekrutmen peserta, identifikasi kebutuhan belajar, menentukan tujuan pelatihan, menyusun alat evaluasi, menyusun tahapan pelaksanaan pelatihan, pelatihan untuk pelatih, dan selanjutnya melaksanakan evaluasi bagi peserta. Tahapan pelaksanaan atau tahap inti yaitu melaksanakan proses pembelajaran antara sumber belajar dengan warga belajar. Tahap terakhir yaitu tahap evaluasi, evaluasi dilaksanakan untuk peserta dan evaluasi untuk program pelatihan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui pengambilan langkah atau tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh penyelenggara berdasarkan hasil evaluasi. Pelatihan yang baik adalah pelatihan aktif yang ditandai dengan aktivitas, variasi dan partisipasi dari para peserta.

7. Strategi Pelatihan

Training merupakan suatu proses membantu orang lain guna memperoleh keterampilan dan pengetahuan agar dapat memperbaiki kemampuan unjuk kerjanya. Ada beberapa penyesuaian asumsi dari konsep lama dan baru tentang training ini, sebagaimana dikemukakan oleh Lynton dan Udai Pareek dalam Saleh Marzuki 2012: 178. Asumsi pertama tentang yang menimbulkan perubahan perbuatan. Konsep lama mengatakan bahwa dikuasainya pengetahuan dan mata pelajaran akan menimbulkan perubahan tindakan, sementara konsep baru beranggapan bahwa motivasi dan keterampilan akan menghasilkan tindakan, dan keterampilan diperoleh melalui praktek. Kedua, dalam konsep lama, belajar merupakan fungsi kesederhanaan dari kemampuan penatar dalam mengajar dan petatar dalam belajar. Dalam konsep baru, belajar merupakan fungsi-fungsi dari 70 motivasi dan kemampuan individu penatar, norma kelompok, metode latihan, tingkah laku penatar dan suasana kelembagaan. Motivasi penatar dipengaruhi oleh suasana organisasi kerja. Ketiga, mengenai dampak penataran, yakni perbaikan dalam pekerjaan, menurut konsep lama, cukup dengan perbaikan-perbaikan kualitas individu. Konsep baru menyatakan bahwa perbaikan dan pekerjaan adalah fungsi kompleks dari hasil belajar seseorang, norma-norma kerja kelompok, suasana kerja dalam organisasi. Hasil belajar seseorang, jika tidak terpakai akan menimbulkan frustasi. Keempat adalah soal tanggungjawab. Dalam konsep lama training merupakan tanggungjawab lembaga training. Ia mulai dengan pelajaran, dan berakhir dengan pelajaran pula. Dalam konsep baru, training merupakan tanggungjawab tiga pihak, yaitu organisasi peserta, peserta sendiri dan lembaga latihan. Ia memiliki masa persiapan, pralatihan, latihan dan pascalatihan, yang masing-masing merupakan kunci keberhasilan suatu training. Tugas pertama lembaga training yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan sebaik-baiknya pemanfaatan sumber-sumber yang ada, keterampilan para penatarnya, waktu yang tersedia dan fasilitas maupun sumber dan kesempatan yang ada pada tempat penataran berlangsung. Menurut Saleh Marzuki 2012: 179 ada 6 macam strategi training: a. Strategi Akademik Strategi akademik melakukan pemindahan isi atau bahan pelajaran dan menambah pengertian konseptual. Ceramah, seminar dan membaca buku merupakan ciri metode yang digunakan dalam strategi ini. Tujuannya tercermin dalam silabus yang harus dicakup dan kemudian diujikan dengan tes