Kemampuan Tutor Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Program

114 bagaimana membentuk dahi, paes, pengapit dan godek dengan memanfaatkan media gambar sketsa wajah tersebut. Tahap selanjutnya yaitu tutor melakukan tindak lanjut, tindak lanjut yang dilakukan tutor berupa evaluasi dalam memanfaatkan media pembelajaran. Namun tidak hanya melakukan evaluasi saja, tutor juga memberikan motivasi kepada warga belajar bahwa nantinya warga belajar diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang mereka miliki dengan media yang digunakan serta media tersebut dapat dimanfaatkan kembali ketika warga belajar memperoleh pengetahuan tentang tata rias. Dengan terbatasnya media yang digunakan tutor mampu memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditentukan. Selain itu, tutor mampu menghasilkan keluaran warga belajar sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Hambatan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran program

pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul. Dalam suatu program pelatihan tentunya akan terdapat hambatan-hambatan pada saat proses pembelajaran program pelatihan. Salah satunya pada program pelatihan tata rias yang dilaksanakan oleh SKB Gunungkidul. Hambatan berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Hambatan internal yang dialami tutor yaitu timbulnya sifat apa adanya dalam memanfaatkan media pembelajaran. Hambatan eksternal yang dialami tutor adalah terbatasnya sarana dan prasarana ruangan yang dipakai untuk pelatihan dan minimnya media yang digunakan. Semua program pelatihan yang ada di SKB saat ini sedang berlangsung sehingga 115 ruangan yang tersedia terkadang harus bergantian dengan program pelatihan yang lainnya, sehingga proses pembelajaran terganggu karena harus melakukan pergantian ruangan. Selain hambatan karena terbatasnya ruangan hambatan lainnya yaitu terkait dengan minimnya media yang digunakan dalam proses pelaksanaan program tata rias di SKB. Hambatan ini terjadi karena minimnya media yang diberikan oleh SKB. Media yang dimaksudkan adalah alat-alat make up. Media tersebut disediakan oleh pihak SKB akan tetapi media yang diberikan tidak lengkap akan tetapi sudah berstandar. Hambatan ini terjadi dikarenakan dari pihak SKB hanya memiliki dana yang minim sehingga dalam menyediakan media yang digunakan kurang lengkap. Dengan tidak lengkapnya media program pelatihan tersebut tutor kurang optimal dalam memanfaatkan media saat proses pembelajaran berlangsung. Karena apabila warga belajar tidak membawa sendiri media yang tidak disediakan maka hasil yang diinginkan tidak akan sesuai. Dengan hambatan tersebut warga belajar harus membawa sendiri media yang belum tersedia. Tetapi dalam hal ini juga menjadi salah satu hambatan karena media yang dibawa warga belajar terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan tutor. Jadi dalam proses pelaksanaan program pelatihan tata rias yang dilaksanakan oleh SKB Gunungkidul, tutor menjadi kurang optimal dalam memanfaatkan media ketika proses pembelajaran dilaksanakan dan apabila media yang dibawa oleh warga belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan maka akan mempengaruhi hasil dari praktek warga belajar. 116 Menurut Sadiman 2003 mengemukakan bahwa media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian warga belajar sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sependapat dengan Simamora 2008 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad 2010, mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap warga belajar. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Dick dan Carey dalam Sadiman 2006, bahwa selain kesesuaian dengan tujuan perilaku sebenarnya, masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu : ketersediaan sumber setempat, ketersediaan dana, tenaga dan fasilitasnya, keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media untuk waktu yang lama, serta efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang. Dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan media harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelatihan, apabila tidak sesuai dengan kebutuhan hasil yang akan dicapai tidak maksimal. Hal ini dikarenakan ketersediaan dana yang minimal sehingga dalam penyediaan media tidak begitu lengkap. Dengan keterbatasan media yang diberikan dari SKB, menjadikan tutor kurang optimal dalam proses belajar mengajar. Sehingga dalam penyampaiaan materi menggunakan media 117 tersebut kurang dipahami oleh warga belajar. Oleh sebab itu tutor harus mampu memanfaatkan media yang sudah disiapkan dalam menyampaikan materi, sehingga warga belajar tetap mempunyai semangat dalam mengikuti pelatihan tata rias tersebut.