Prosedur PenyusunanPengembangan Media Pembelajaran
55 keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya,
bagaimana suatu film diperkenalkan atau “ditindak lanjuti” dan dipolakan sesuai
dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajaran. Seseorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Dalam prakteknya, pemanfaatan media dilakukan dengan menggunakan beberapa pola. Sadiman 2006 menggunakan 2 dua pola pemanfaatan, yaitu
pola pemanfaatan media dalam situasi kelas dan pola pemanfaatan media di luar situasi kelas. Penjelasan kedua pola tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai
berikut: 1
Pola pemanfaatan media dalam situasi kelas Pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah penggunaannya dipadukan
dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dan dalam merencanakan pemanfaatannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a Tujuan yang akan dicapai
b Materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan
c Strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan
Jadi penggunaan atau pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah benar- benar harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut. dan yang terpenting adalah
media yang disajikan di ruang kelas dimana tutor dan warga belajar hadir bersama-sama dapat berinteraksi secara langsung. Disamping mempertimbangkan
ketiga hal di atas juga tentunya harus memungkinkan dilihat dari sisi biaya, berat
56 dan ukuran, kemampuan warga belajar untuk menggunakannya dan tidak
membahayakan bagi penggunanya atau dengan kata lain harus praktis, ekonomis dan mudah untuk digunakannya.
2 Pola pemnafaatan media di luar situasi kelas
Dalam pemanfaatan media diluar situas kelas ini ada beberapa cara, yaitu pemanfaatan secara bebas, secara terkontrol, perorangan dan cara kelompok.
Pemanfaatan media secara bebas adalah media yang digunakan tanpa diawasi dan dikontrol, pemakai menggunakan menurut kebutuhan masing-masing.
Contohnya pemanfaatan siaran radio untuk penataran tutor dan pemanfaatan media untuk mencapai ijazah penyetaraan atau persamaan. Sedangkan yang
terakhir yaitu cara pemanfaatan media untuk perseorangan atau sendirian saja, dan juga untuk kelompok atau masal.
Penggunaan media pembelajaran tidak asal-asalan menurut keinginan tutor, tidak terencana dan sistematik. Tutor harus memanfaatkannya menurut langkah-
langkah tertentu dengan perencanaan yang sistematik. Djamarah dan Zain mengatakan bahwa ada 6 enam langkah yang dapat ditempuh tutor pada waktu
mengajar dengan mempergunakan media. Langkah-langkah itu adalah : a.
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media. b.
Persiapan tutor c.
Persiapan kelas d.
Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media e.
Langkah kegiatan warga belajar f.
Langkah evaluasi pengajaran
57 Pada fase memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna
mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan. Sebelum media pembelajaran digunakan dalam kegiatan
proses pembelajaran, maka alangkah baiknya seorang tutor mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan media yang digunakan, serta menganalisis sejauhmana
keakuratan media tersebut terhadap isi materi yang akan diajarkan kepada warga belajar.
Dalam hal ini warga belajar atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media, tutor harus dapat
memotivasi warga belajar agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Penyajian bahan pelajaran dengan
memanfaatkan media pembelajaran, tutor dituntut keahliannya dalam memanfaatkan media pembelajaran. Media dipergunakan tutor untuk membantu
tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media pembelajaran dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.
Warga belajar dapat belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan media di sini bisa warga belajar sendiri yang mempraktekkannya
ataupun tutor langsung memanfaatkannya baik di kelas atau diluar kelas. Pada langkah kegiatan belajar harus dievaluasi, sampai sejauhmana tujuan
pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar warga belajar.