Langkah-langkah Pemanfaatan Media Pembelajaran

57 Pada fase memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan. Sebelum media pembelajaran digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, maka alangkah baiknya seorang tutor mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan media yang digunakan, serta menganalisis sejauhmana keakuratan media tersebut terhadap isi materi yang akan diajarkan kepada warga belajar. Dalam hal ini warga belajar atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media, tutor harus dapat memotivasi warga belajar agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran, tutor dituntut keahliannya dalam memanfaatkan media pembelajaran. Media dipergunakan tutor untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media pembelajaran dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan. Warga belajar dapat belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan media di sini bisa warga belajar sendiri yang mempraktekkannya ataupun tutor langsung memanfaatkannya baik di kelas atau diluar kelas. Pada langkah kegiatan belajar harus dievaluasi, sampai sejauhmana tujuan pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar warga belajar. 58 Media digunakan jika media itu mendukung tercapainya tujuan instruksional yang telah dirumuskan serta sesuai dengan sifat materi instruksionalnya yang telah dirumuskan. Sebelumnya juga telah dibicarakan bagaimana cara memilih media yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai itu. Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media, yaitu : 1 Persiapan sebelum menggunakan media Persiapan sebelum menggunakan media. Maksudnya adalah jika penggunaan media agar dapat berjalan dengan baik maka perlu membuat persiapan yang baik pula. Misalnya dengan cara mempelajari petunjuk-petunjuk penggunaannya terlebih dahulu, memperispkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media tersebut, dan lain sebagainya. Agar ketika dalam waktu pelaksanaannya tidak ada masalah yang berakibat tidak efektifnya proses pembelajaran yang melibatkan media. 2 Kegiatan selama menggunakan media Kegiatan selama menggunakan media. Maksudnya, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media harus dijaga suasana ketenangan atau menghindarkan gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi. 3 Kegiatan tindak lanjut Kegiatan Tindak Lanjut. Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan juga untuk memantapkan pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disampaikan melalui media tersebut. 59

C. Kajian Pelatihan dan Tata Rias

1. Pengertian Pelatihan

Training merupakan suatu istilah yang memiliki konotasi tertentu bergantung pada pengalaman seseorang dan latar belakangnya. Bagi seseorang yang antusias pada balap racing, maka training merupakan usaha untuk mencetak pemenang. Dalam dunia kerja, training biasanya dihubungkan dengan pemberian petunjuk, orientasi dan pengarahan supaya pekerja bisa bekerja lebih baik. Menurut Flippo dalam Ikka Kartika 2011 pelatihan merupakan suatu usaha pengetahuan dan keterampilan agar karyawan dapat mengerjakan suatu pekerjaan. Menurut Hani Handoko 2001:104 pelatihan atau training dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci, dan rutin. Sedangkan menurut Ikka Kartika A. Fauzi 2011:8 pelatihan didefinisikan sebagai upaya sengaja, terorganisir, sistematik, dalam waktu relatif singkat, dan dalam penyampaiannya menekankan pada praktik daripada teori. Training sering kali disamakan dengan sejumlah pengajaran atau sederetan mata pelajaran, baik yang dilaksanakan di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Banyak sekali training terjadi dalam ruangan yang pesertanya duduk berdampingan, tetapi ada banyak pula cara yang lain yang digunakan untuk belajar, bahkan beberapa di antaranya lebih efektif, misalnya on the job practical instruction, job rotation, supervised project work, programed learning, coaching, language laboratories, dan prescribed reading. 60 Menurut Robinson yang dikutip dalam Saleh Marzuki 2012: 174 jika didefinisikan training adalah pengajaran atau pemberian pengalaman kepada seseorang untuk mengembangkan tingkah laku pengetahuan, skill, sikap agar mencapai sesuatu yang diinginkan. Dalam Dictionary of Education, pelatihan training diartikan sebagai suatu pengajaran tertentu yang tujuannya telah di tentukan secara jelas, biasanya dapat diragakan, yang menghendaki peserta dan penilaian terhadap perbaikan untuk kerja peserta didik. Training diartikan juga sebagai suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan Saleh Marzuki 2012:175

2. Tujuan Pelatihan

Pelatihan jenis apapun sebenarnya tertuju pada dua sasaran, yaitu partisipasi dan organisasi. Dengan pelatihan, diharapkan terjadi perbaikan tingkah laku pada partisipan pelatihan yang sebenarnya merupakan anggota suatu organisasi dan, yang kedua, perbaikan organisasi itu sendiri, yakni agar menjadi lebih efektif. Apabila pelatihan tertuju pada karyawan perusahaan atau pabrik, tujuan pelatihan adalah agar individu karyawan tersebut menjadi lebih baik pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, selanjutnya perusahaan pabrik menjadi lebih baik pula, misalnya pelatihan bertujuan memperbaiki kecakapan kader dan selanjutnya diharapkan organisasinya lebih efektif dalam melaksanakan program-programnya dan mencapai tujuannya. Pelatihan memiliki tujuan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan saja melainkan juga mengembangkan bakat. Menurut Marzuki dalam 61 Mustofa Kamil 2010:11 ada tiga tujuan yang harus dicapai dengan pelatihan yaitu : a. Memenuhi kebutuhan organisasi b. Memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dari dalam keadaan yang normal serta aman. c. Membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugas Pelaksanaan pelatihan menurut A. Usmara 2006:72 memiliki beberapa tujuan yaitu : a. Agar organisasi berkembang b. Mengembangkan ketrampilan dan kompetensi karyawan c. Memperkuat komitmen karyawan Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan pelatihan adalah proses belajar yang direncanakan dan dilaksanakan di luar sistem sekolah yang lebih menekankan pada praktik untuk memperoleh pemahaman yang lengkap tentang suatu pekerjaan. Pelatihan memiliki beberapa manfaat dan tujuan yaitu menambah pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para peserta pelatihan agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan ilmu yang disampaikan dalam pelatihan.

3. Manfaat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan di mana-mana dengan harapan memetik manfaat daripadanya. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagaimana dikemukakan oleh Robinson dalam Saleh Marzuki 2012: 176 sebagai berikut : a. Pelatihan merupakan alat untuk memperbaiki penampilan kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performan organisasi. Perbaikan-perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan 62 yang efektif dapat menghasilkan pengetahuan dalam pekerjaantugas, pengetahuan tentang struktur dan tujuan perusahaan, tujuan bagian-bagian tugas masing-masing karyawan dan sasarannya, tentang sistem dan prosedur. b. Keterampilan tertentu diajarkan agar para karyawan dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar yang diinginkan. Contohnya, skill dalam menggunakan teknik yang berhubungan dengan fungsi behavioral skill dalam mengelola hubungan dengan atasan bos, dengan bawahan dan sejawat. c. Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap pimpinan atau karyawan, sering kali pula sikap-sikap yang tidak produktif timbul dari salah pengertian yang disebabkan oleh informasi yang tidak cukup, dan informasi yang membingungkan. Karena itu, salah satu pemecahannya dalam kebijakan pelatihan ditujukan pada penjelasan tentang fakta-fakta secara jujur. d. Manfaat lain dari pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan. Di salah satu perusahaan dilaporkan bahwa pelatihan telah banyak membantu memperbaiki keselamatan dari bahaya. Menurut Richard B. Johnson dalam Saleh Marzuki 2012: 176 merumuskan manfaat pelatihan dengan menjawab pertanyaan What Problem Can Training Solve? Jawabnya antara lain adalah : a. Menambah produktifitas. b. Memperbaiki kualitas kerja dan menaikkan semangat kerja.