Hambatan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran program

117 tersebut kurang dipahami oleh warga belajar. Oleh sebab itu tutor harus mampu memanfaatkan media yang sudah disiapkan dalam menyampaikan materi, sehingga warga belajar tetap mempunyai semangat dalam mengikuti pelatihan tata rias tersebut. 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa : 1. Kemampuan tutor dalam memanfaatkan media pembelajaran program pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul yaitu meliputi kemampuan dalam mempersiapkan media sebelum diguanakan, pemanfaatan media dalam proses pelaksanaan dan tindak lanjut pemanfaatan media. Dalam tahap persiapan tutor melakukan pengecekan materi dan melakukan pembagian materi menjadi dua materi. Materi yang pertama yaitu menjelaskan tentang macam-macam busana pengantin gaya Yogyakarta dan materi yang kedua yaitu tentang tata rias pengantin gaya Yogyakarta. Proses selama memanfaatkan media, yang digunakan bukan hanya modul tetapi menggunakan contoh busana pengantin gaya Yogyakarta dan menggunakan media gambar berupa sketsa wajah. Dengan adanya media gambar ini warga belajar bisa berlatih bagaimana membentuk dahi, paes, pengapit dan godek sebelum akhirnya merias langsung di wajah. Sedangkan tindak lanjut dari pemanfaatan media adalah dengan melihat pengaruh pemanfaatan media terhadap hasil yang dihasilkan oleh warga belajar. Sehingga dapat diketahui apakah hasil dari media yang digunakan sudah sesuai dengan indikator penilaian. 2. Faktor penghambat dalam memanfaatkan media pembelajaran program pelatihan tata rias di SKB Gunungkidul yang berasal dari faktor internal dan faktor eksternal yaitu dari faktor internal hambatan yang muncul yaitu adanya sifat apa adanya dalam memanfaatkan media pembelajaran, sedangkan faktor ekstenal 119 yaitu terbatasnya ruangan dan terbatasnya media yang digunakan. Pada tahap persiapan hambatan yang dialami yaitu terbatasnya media yang digunakan. Untuk tindak lanjut hambatan yang muncul yaitu masih ada beberapa warga belajar yang pada saat ujian membawa busana pengantin yang tidak sesuai dengan gaya Yogyakarta, selain itu ada warga belajar yang tidak membawa busana pengantin gaya Yogyakarta, sehingga tutor harus mencarikan busana pengantin gaya Yogyakarta, dan bagi yang tidak membawa busana pengantin, harus bergantian dengan warga belajar yang sudah dinilai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang peneliti ajukan, diantaranya : 1. Bagi Tutor a. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap media yang sudah disiapkan. b. Meningkatkan media pembelajaran agar bervariasi. c. Tetap meningkatkan kualitas kemampuan dalam memanfaatkan media yang digunakan antara lain dengan mengikuti pelatihan, workshop dan seminar tentang pemanfaatan media pembelajaran. 2. Bagi Pengelola a. Menyediakan media pembelajaran yang lebih lengkap pada proses pelaksanaan pelatihan sehingga lebih efektif. b. Membantu tutor dalam mengembangkan media agar bervariasi. 120 DAFTAR PUSTAKA Akram. 2006 Kompetensi Tutor dalam Pengelolaan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF Andi Prastowo 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Anisah Basleman, 2000. Peran Pendidikan Nonformal. Surabaya : Falah Production. Arief S. Sadiman, dkk 2006. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raya Grafindo Persada Arsyad Azhar 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. A.Umara 2006. Praktek Manajemen SDM : Unggul melalui Orientasi dan Pelatihan Karyawan. Yogyakarta : Santusta Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Gunungkidul dalam Angka. Gunungkidul : Badan Pusat Statistik. Chosmin dan Jasmadi 2008. Panduan Menyusun Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo Daryanto 2010. Media Pembelajaran : Peranannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat 2012. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup. Jakarta : Depdikbud Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Gouzali Saydam 2006. Built In Training Jurus Jitu Mengembangkan Profesionalisme SDM. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Hujair AH Sanaky 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta : Kaukaba Dipantara Ikka Kartika A. Fauzi 2011. Mengelola Pelatihan Partisipasi. Bandung : Alfabeta Jamal Ma’mur Asmani 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif. Yogyakarta : Diva Press Kartini dan Sujarwo. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Usia. Diakses dari http:journal.uny.ac.idindex.phpjppmarticleview26892242 . Pada tanggal 13 Juni 2016, jam 11.15 WIB 121 Lexy Meleong 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Moertopo 2000. Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta : Center For Strategi And International Studies Mustofa Kamil 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Alfabeta Nana Sudjana 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo Nana Syaodih Sukmadinata 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Roymond Simamora 2008. Buku Ajar Pendidikan dan Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Saleh Marzuki 2012. Pendidikan Nonformal : Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan dan Andragogi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Silberman Mel 2013. Active Training. Bandung : Nusa Media Sugiyono 2010. Metode Penelitian Kualitatif, kuantitatif dan RD. Bandung : Alfabeta 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta Sujarwo 2012. Kemampuan Tutor dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran. Jurnal Media Pembelajaran. Volume 10. No.2 September 2012 : 161 Sukandi 2011. Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. Jurnal Pengaruh Kemampuan Guru. Desember 2011 Wina Sanjaya 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.