Tahap-tahap Pemberdayaan Tinjauan Pemberdayaan Anak Jalanan

17

b. Karakteristik Anak Jalanan

Sanituti dan Suyanto 1999 menyatakan bahwa penyebab anak jalanan adalah karena kesulitan ekonomi keluarga, ketidak-harmonisan keluarga, suasana lingkungan yang mendukung anak-anak untuk meninggalkan rumah, lingkungan pergaulan, serta rayuan kenikmatan akan kebebasan untuk menikmati kehidupan di jalanan. Menurut Bagong dan Sri 2002:41 secara garis besar anak jalanan di bedakan menjadi 3 kelompok : 1 Children on the street, adalah anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari, dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin. 2 Children of the street, adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan orangtua atau keluarganya. 3 Children in the street atau children from the families of the street, adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup a tau tinggalnya juga di jalanan.” Selain ciri-ciri untuk mengenali anak jalanan yaitu berdasarkan hasil yang di susun peserta lokakarya Nasional Anak Jalanan diselenggarakan Departemen Sosial bulan Oktober 1995 Departemen Sosial:3-4 adalah sebagai berikut : 1 Usia berkisar 6-18 tahun. 2 Intensitas hubungan dengan keluarga. a Masih berhubungan secara teratur minimal bertemu sekali tiap hari. b Frekuensi berkomunikasi dengan keluarga sangat berkurang, misalnya hanya seminggu sekali. c Sama sekali tidak ada komunikasi dengan keluarga. d Waktu yang di habiskan banyak di jalanan. 3 Tempat tinggal. 4 Tinggal bersama dengan orang tua. 5 Tinggal berkelompok dengan teman-temannya. 18 6 Tidak mempunyai tempat tinggal tetap. 7 Aktivitas anak jalanan, seperti penyemir sepatu, pengasong, menjajakan Koran, pemulung, pengamen kuli, dan penjual jasa. 8 Sumber dana untuk melakukan kegiatan, antara lain berasal dari : modal sendiri, modal kelompok, modal majikan, dan modal bantuan. 9 Permasalahan yang biasa dialami oleh anak jalanan, yaitu korban eksploitasi, rawan kecelakaan, razia petugas, konflik dengan anak lain, terlibat tindak kriminal, dan ditolak masyarakatlingkungan 10 Kebutuhan anak jalanan : rasa aman dalam keluarga, kasih sayang, bantuan usaha, pendidikan, bimbingan ketrampilan, gizi dan kesehatan serta hubungan yang harmonis dengan orang tua, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa ciri-ciri anak jalanan adalah anak yang berusia 6-18 tahun yang memutuskan untuk tidak lagi tinggal bersama orang tuanya. Permasalahan yang biasa dialami anak jalanan adalah suasana lingkungan yang tidak mendukung serta pergaulan yang tidak ada batasnya serta adanya kebebasan untuk mereka hidup dijalanan.Oleh Karena itu mereka berada di jalanan untuk melakukan aktivitas ekonomi yang membantu mereka untuk tetap bertahan hidup.

c. Faktor Penyebab Keberadaan Anak Jalanan

Modul pedoman sosial anak jalanan korban eksploitasi ekonomi yang ditulis oleh Departemen Sosial RI 2006:11-13 pemahaman anak jalanan perlu dilakukan secara komprehensif tentang keberadaannya termasuk mengapa ia menjadi anak jalanan. Oleh karena itu, diperkirakan ada beberapa faktor yang diindikasikan sebagai penyebab munculnya fenomena anak jalanan sebagai berikut : 1 Urbanisasi Rural-Urban Migration Permasalahan anak jalanan korban eksploitasi ekonomi adalah sebagian besar dari anak-anak daerah bermigrasi ke kota-kota besar dengan beberapa alasan. 19 a Secara geografis daerah asal mempunyai keterbatasan system sumber yang dapat dijadikan potensi daerah untuk mengembangkan sosial ekonomi masyarakat. b Bermigrasi ke kota karena kemampuan ekonomi keluarga yang terbatas, tidak dapat memenuhi kebutuhan anak tersebut, sehingga mereka mencoba mencari tempat lain yang dapat memenuhi kebutuhannya. c Rutinitas dan aktivitas anak yang monoton di daerah tersebut membuat bosan, dengan kondisi tersebut berpindah ke tempat lain dengan tujuan mencari suasana baru. d Minimnya akses pelayanan seperti, sarana pendidikan yang terbatas, kurangnya fasilitas bermain anak. e Ajakan dari teman, korban keretakan rumah tangga, di ajak kerabat atau korban penculikan. 2 Ketidakberuntungan Ekonomi Anak jalanan korban eksploitasi ekonomi juga banyak yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu.Terkadang orang tua untuk memuluskan modusnya menjadikan anak sebagai alat untuk memperoleh hasil uang yang banyak.Selain itu ada keluarga miskin, dengan alas an ekonomi memperjualbelikan anaknya untuk menjadi budak, oleh sindikat perdagangan manusia, dan mereka dipaksa untuk mengemis atau dipekerjakan di jalan. 3 Melemahnya Fungsi dan Peranan Keluarga Masalah anak jalanan korban eksploitasi ekonomi dipicu oleh beberapa aspek penting didalam kelujarga antara lain :