84 Demikian diungkapkan oleh “Hb” bahwa :
“…Faktor hambatannya itu tentang pendanaan yang memang sudah ada dari pemerintah dan donator tetapi bantuan tersebut baru untuk
pendidikan dan kebutuhan sekunder saja, jadi kalau fasilitas yang
seadanya itu kan menjadi ciri khas tetapi beberapa masih pinjam.” Hal ini diperkuat oleh “Ar” bahwa :
“…Faktor penghambatnya adalah anak-anaknya itu ngeyel sekali dan sulit untuk diatur, karena dengan latar belkang yang berbeda-beda jadi
kita harus ekstra untuk menjaga dan memperhatikan mereka, contohnya pada saat latihan musik harusnya lagu sudah berhenti tapi mereka masih
saja asik bermain alat-alat sederhana itu seperti gallon, drem air dan
botol bekas dan sumber pendanaan yang masih terbatas.” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan
kegiatan pendampingan seni musik di Rumah Singgah Hafara terdapat faktor penghambat, faktor penghambat tersebut perlu untuk diperbaiki agar dalam
memberikan ketrampilan kepada anak jalanan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan anak-anak dapat mengikuti proses pendampingan dengan baik.
C. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti dapatkan, baik dari data hasil wawancara terhadap subyek penelitian dan dari pengamatan yang peneliti lakukan
serta dokumentasi yang peneliti dapatkan, maka peneliti akan melakukan pembahasan mengenai “Pemberdayaan anak jalanan melalui Pendampingan
Musik di Rumah Singgah Hafara Yog yakarta”. Pembahasan dilakukan
berdasarkan pernyataan dari rumusan masalah yang telah ditetapkan. Adapun beberapa aspek yang akan dijadikan pembahasan dalam penelitian ini, antara lain :
85
1. Pelaksanaan Pendampingan Seni Musik bagi Anak Jalanan di Rumah
Singgah Hafara Yogyakarta
Menurut Sugihartono 2007: 80 terdapat beberapa komponen yang digunakan untuk memperlanjar proses pembelajaran. Komponen tersebut
antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, subjek belajar anak jalanan, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi dan tindak
lanjut serta komponen penunjang. Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program penanganan anak
jalanan. Pengertian pendampingan menurut Totok S. Wirya Saputra 2006:57 bahwa pendampingan adalah proses perjumpaan pertolongan
antara pendamping dan orang yang didampingi. Dalam proses pendampingan akan memunculkan interaksi yang dapat memunculkan gagasan maupun jalan
keluar ketika menghadapi masalah. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Singgah Hafara, pendampingan yang dilakukan untuk anak jalanan yaitu
dengan melakukan pendampingan seni musik. Dalam pelaksanaan pendampingan sudah terlihat interaksi antara pendamping dan anak jalanan,
hal itu dapat di amati dari suasana yang terbangun saat pelaksanaan pendampingan.
Menurut J. Babari dan Onny S. Prijono 1996: 72 mengatakan bahwa Pemberdayaan di artikan pula sebagai proses belajar yang merupakan usaha
terencana dan sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu maupun kolektif, guna mengembangkan daya potensi dan
86 kemampuan yang terdapat dalam diri individu dan kelompok masyarakat
sehingga mampu melakukan transformasi sosial. Kegiatan pendampingan seni musik merupakan salah satu bentuk kegiatan
yang di berikan oleh Rumah Singgah Hafara bagi anak jalanan dalam upaya memberdayakan anak jalanan dengan harapan anak-anak tersebut memilki
skill atau mengembangkan bakat musiknya karena sebelum mereka berada di Rumah Singgah Hafara anak jalanan telah belajar bermusik ketika hidup di
jalanan. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Rumah Singgah Hafara sejauh ini sudah terlaksana dengan baik, hal ini tidak terlepas kekompakkan
dari pendamping dan relawan mahasiswa untuk memperjuangkan nasib anak jalanan dan memberikan mereka motivasi serta perhatian lebih agar anak
jalanan dapat memperoleh masa depan yang lebih baik. Menurut Adi 2003: 250-258 kegiatan pendampingan memiliki beberapa
tahapan, yaitu : Tahap persiapan, Tahap Assesment, Tahap Pemformulasi Alternatif Program atau Kegiatan, Tahap Pelaksanaan imolementasi
Program atau Kegiatan, Tahap evaluasi dan Tahap terminasi. Upaya pemberdayaan anak jalanan, Menurut Bagong dan Sri 2002:41 di
bagi menjadi 3 kelompok yaitu :Children on the streetadalah anak-anak yang memiliki kegiatan ekonomi di jalanan akan tetapi masih memiliki hubungan
dengan keluarga. Children of the street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh sebagian waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan dengan
keluarganya.dan Children from the families of the streetadalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga
87 yang hidup atau tinggalnya di jalanan. Dari hasil penelitian di Rumah
Singgah Hafara anak jalanan termasuk dalam kategori Children on the street karena mereka masih memiliki keluarga akan tetapi hidup mereka berada di
jalanan bersama dengan orang tuanya. Sehingga dengan adanya Rumah Singgah tersebut anak jalanan dapat diberdayakan melalui pendampingan
seni musik. Dari hasil penelitian terdapat beberapa tahapan didalamnya, yaitu
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap Persiapan adalah suatu kegiatan yang akan dipersiapkan sebelum melakukan sebuah kegiatan tanpa persiapan,
kegiatan tidak akan terlaksanakan dengan baik atau pun susah untuk dilaksanakan sebaliknya jika kita persiapan,maka kegiatan itu akan terlaksana
dengan baik, hasil dari persiapan adalah sebuah kegiatan yang memuaskan. Dalam pelaksanaan terdapat beberapa komponen pendampingan yaitu
tujuan pendampingan. Tujuan kegiatan pendampingan adalah memiliki tujuan yang terarah agar pendampingan tersebut berjalan dengan lancar.
Menurut Juni Thamrin 1996:89 Banyak cara melakukan pendampingan dan salah satunya melalui kunjungan lapangan. Tujuan kunjungan ke lapangan ini
adalah membina hubungan kedekatan dengan anak-anak, kedekatan yang dihasilkan akan semakin menumbuhkan kepercayaan anak bahwa kita
sungguh menjadi sahabat, kakak sekaligus orang tua. Tujuan merupakan akhir dari setiap kegiatan. Sugihartono berpendapat bahwa tujuan merupakan
sebuah keluaran output yang dapat dicapai atau ditingkatkan sebagai hasil kegiatan suatu pendampingan. Di dalam proses pendampingan pendamping