32 individu berbeda-beda sesuai dengan bidang pekerjaandan kebutuhannya.
Kecakapan vokasional seperti bidang jasaperbengkelan, jahit-menjahit, salon dan lainnya dan bidang produksibarang, home industri, peternakan,
pertanian, dan perkebunan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dampak program
pendidikan kecakapan hidup meliputi perubahan dari empat kecakapan yang sudah dijelaskan di atas meliputi kecakapan personal, kecakapan akademik,
kecakapan sosial, dan kecakapan vokasional.
6. Tinjauan Rumah Singgah
a. Pengertian Rumah Singgah
Dalam upaya mengatasi permasalahan anak jalanan, salah satunya adalah dengan memberikan pelayanan sosial bagi anak jalanan. Pelayanan sosial bagi
anak jalanan merupakan proses pemberian pelayanan, perlindungan, pemulihan dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial bagi anak jalanan agar memperoleh
hak-hak dasarnya yakni untuk tumbuh dan berkembang, melangsungkan hidupnya, mendapatkan perlindungan, maupun partisipasi Depsos RI, 2005:6.
Dalam upaya pelayanan sosial tersebut, pemerintah menggunakan berbagai
pendekatan, antara lain sebagai berikut :
1 Center based
Merupakan pendekatan untuk mengatasi permasalahan anak jalanan dengan membuat penampungan, tempat perlindungan atau tempat tinggal
yang berifat sementara.Salah satu pendekatan ini adalah rumah singgah, rumah singgah menyediakan fasilitas sarana prasarana bagi anak
jalanan.Dalam rumah singgah tersebut anak jalanan bisa mendapatkan pelayanan, baik untuk pendidikan maupun kesejahteraannya.Kegiatan
pelayanan tersebut biasanya dilakukan dalam kurun waktu tertrntu, sampai mencapai yang di harapkan.
33 2
Street based interventions Merupakan pendekatan yang dilakukan langsung ke jalanan atau langsung
di tempat anak jalanan berada.Tujuan pendekatan ini yakni untuk mengenal, mempertahankan relasi komunikasi, serta mendampingi
anak.Dalam pendekatan ini dilakukan kegiatan seperti konseling, diskusi, permainan, dan lain-lain. Street based interventions ini berorientasi pada
menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan jalanan dan membekali anak jalanan.
3
Family and Community based strategy Merupakan pendekatan yang melibatkan keluarga serta masyarakat tempat
tinggal anak jalanan dengan memperhatikan sumber gejala munculnya anak jalanan. Family and Community based strategy mengarah pada upaya
membangkitkan kesadaran, tanggung jawab, partisipasi, karena keluarga dan masyarakat merupakan lingkungan pertama yang membentuk
kepribadian anak. Melalui pendekatan ini, dilaksanakan upaya pelayanan sosial keluarga dan sosialisasi masyarakat yang bertujuan mencegah anak
kembali ke jalanan serta mendorong penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan anak.
Dari berbagai pendekatan ini rumah singgah merupakan tempat alternatif
pelayanan sosial bagi anak jalanan dan terlantar. Dalam rumah singgah tersebut anak jalanan mendapatkan fasilitas sarana prasarana serta berbagai layanan, baik
layanan pendidikan, pengembangan diri melalui ketrampilan maupun layanan kesejahteraan sosial.
b. Tujuan Rumah Singgah
Widiasih Pujiastuti
1999:13-14 menyebutkan
bahwa dalam
penyelenggaraan rumah singgah terdapat dua macam tujuan, antara lain : 1
Tujuan umum rumah singgah yakni: memberikan bantuan kepada anak jalanan dalam mengatasi permasalahan mereka, menemukan alternative
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka serta, membantu mereka untuk mendapatkan ketrampilan untuk hidup. Dalam tujuan umum pendirian
rumah singgah ini terdapat tiga unsur, ketiga unsur tersebut antara lain : Prinsip tersebut bermakna bahwa anak jalanan merupakan mitra atau
partner dalam bekerja, yakni dalam pencapaian tujuan rumah singgah, tidak terkecuali pada pelayanan pendidikan.
a Dalam tujuan umum ini terdapat prinsip working with children atau
bekerja dengan anak, bukan bekerja untuk anak. Dalam prinsip ini, pekerja sosial sebagai moderator serta fasilitator pencapaian tujuan
34 umum rumah singgah, yakni mengajak anak jalanan untuk
meningkatkan harga diri dan mengembangkan potensi mereka. b
Pengembangan dan pelatihan pada anak jalanan, agar mereka dapat memahami permasalahan yang menimpanya dan menemukan solusinya.
c Terdapat hubungan yang sejajar antara anak jalanan dan pekerja sosial
yang memberikan mereka layanan. 2
Tujuan Khusus penyelenggaraan rumah singgah antara lain sebagai berikut:
a Membentuk kembali sikap serta perilaku anak jalanan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. b
Mengupayakan anak jalanan kembali pada keluarganya atau rumahnya jika memungkinkan atau ke panti serta lembaga pengganti lainnya jika
perlu. c
Memberikan alternatif pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak jalanan.
d Membantu mempersiapkan masa depan anak jalanan dengan alternatif
layanan yang telah disediakan, salah satunya yakni dengan pendidikan dan pemberian ketrampilan.
c. Prinsip-prinsip Rumah Singgah
Prinsip rumah singgah disusun sesuai dengan karakteristik pribadi maupun kehidupan anak jalanan untuk memenuhi fungsi dan mendukung strategi.
Menurut Zulfadli 2004 Prinsip rumah singgah adalah : 1
Semi institusional yaitu anak jalanan sebagai penerima pelayanan boleh bebas keluar masuk baik untuk tinggal sementara maupun hanya
mengikuti kegiatan. 2
Pusat kegiatan yaitu rumah singgah merupakan tempat kegiatan, pusat informasi dan akses semua kegiatan yang dilakukan didalam maupun
diluar rumah singgah. 3
Terbuka 24 jam yaitu anak jalanan boleh datang kapan saja. 4
Hubungan informasi dalam rumah singgah bersifat informal seperti perkawanan dan kekeluargaan.
5 Bermain dan belajar.
6 Persinggahan dari perjalanan ke rumah atau ke alternative lain. Rumah
singgah merupakan persinggahan anak jalanan dari situasi jalanan menuju situasi yang dipilih dan ditentukan oleh anak.
Pelayanan kepada anak jalanan dapat diberikan melalui berbagai bentuk
kegiatan, baik yang berupa pelatihan ketrampilan, pendidikan, pemberian modal
35 dan lain-lain. Rumah singgah tentunya memiliki beberapa prinsip pelayanan yang
harus dilaksanakan. Menurut Departemen Sosial RI 1999:29 prinsip-prinsip pelayanan
meliputi : 1
Prinsip pencegahan Pada prinsip pencegahan ini, anak jalanan yang terlanjur ke jalanan
diupayakan ditarik kembali kepada keluarganya dan anak-anak yang masih tinggal dengan keluarganya diupayakan jangan sampai ke jalanan.Untuk
mengatasi penyebabnya, diselenggarakan program pemberdayaan keluarga dan bagi anak sendiri, diberikan modal dan beasiswa yang masih sekolah.
2 Prinsip penyembuhan
Prinsip penyembuhan ditujukan kepada anak jalanan yang memiliki perilaku menyimpang.Bersama pekerja sosial, anak diharapkan belajar
untuk terlibat
dalam memahami
masalah, merencanakan
dan melaksanakan penaganannya.Anak dilatih bertanggung jawab dan
memecahkan masalahnya. 3
Prinsip pengembangan Anak jalanan memiliki potensi, aspirasi, inisiatif, daya tahan yang kuat,
kemauan keras, dan tidak putus asa.Dalam prinsip pengembangan ini, anak bersama pekerja sosial mengembangkan potensinya untuk mengatasi
masalah dan berguna bagi masa depannya.
d. Tahapan-tahapan Pelayanan Rumah Singgah
Menurut Departemen Sosial RI 1999:34 menjelaskan beberapa tahapan Rumah Singgah sebagai berikut :
1 Tahap Penjangkauan
Pada tahap ini, para pelaksana turun ke jalanan untuk bertemu dan berkenalan dengan anak jalanan yang berada di kantong sasaran. Adapun
kegiatan-kegiatan dalam tahap ini meliputi : a
Berkenalan dengan anak jalanan. b
Mengindentifikasi anak jalanan secara kelompok seperti : jenis kegiatan, asal daerah, kebiasaan di jalanan dll.
c Pembentukan kelompok-kelompok di jalanan.
d Mensosialisasikan manfaat Rumah Singgah kepada anak jalanan.
2 Tahap Problem Assessment
Pada tahap ini anak jalanan yang sudah dikenal di motivasi untuk dating ke Rumah Singgah. Kegiatan dilakukan antara lain:
a Pengisian file anak.