Sejarah Berdirinya Rumah Singgah Hafara Lokasi dan Keadaan Rumah Singgah

59

7. Tenaga Pengurus

Rumah Singgah Hafara memiliki jumlah tenaga pengurus sebanyak 9 orang yang membantu dalam mengelola program-program yang ada di Rumah Singgah Hafara. Tenaga pengurus Rumah Singgah Hafara tersebut memiliki pendidikan terakhir dari SMP sampai S1. Dalam melaksanakan suatu kegiatan, terdapat penanggung jawab dari masing-masing program program yang sudah ditentukan tugas dan kewajibannya. Sehingga dengan adanya kerjasama antara penanggung jawab program agar mempermudah dalam proses pelaksanaan program dan kelancaran program tersebut. Dalam setiap program yang dilakukan di Rumah Singgah Hafara dibantu oleh beberapa pendamping dari luar dan beberapa relawan yang diantaranya mahasiswa yang memang memilki jiwa sosial yang tinggi dan berminat terhadap anak jalanan serta peduli dengan anak-anak tersebut.Walaupun penanggung jawab setiap program berbeda tetapi pengurus saling membantu ketika suatu program dilaksanakan, sehingga kesuksesan suatu program dapat tercipta dengan koordinasi yang baik antar pendamping. Tenaga pengurus Rumah Singgah Hafara antara lain: NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN TERAKHR USIA JENIS KELAMIN 1. Yanto Pimpinan SMP 35 L 2. Desi Suryani Sekertaris SMA 23 P 3. Purwaningsih Bendahara SMK 25 P 4. Dina Nur Halimah Bendahara SMA 20 P 5. Chabib Wibowo Dewan Pembina SMA 38 L 6. Sulastri Dewan Pengawas SMP 47 P 7. Saptuari Dewan S1 37 L 60 Sugiharto, S.Si Pembina 8. Bayu Hardyansyah Dewan Pengawas SMA 31 L 9. Etty Sugiyarti Dewan Pembina 52 P Sumber : Arsip Rumah Singgah Hafara 2015

8. Program Rumah Singgah Hafara

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dalam kegiatan Singgah Hafara memiliki beberapa program yang bertujuan untuk mengentaskan anak jalanan melalui pemberdayaan yang diberikan melalui pembekalan skill. Ada beberapa program pemberdayaan yang diberikan oleh Rumah Singgah Hafara, diantaranya adalah : a. Pendampingan Seni Musik yang dilaksanakan tiga kali dalam seminggu, anak-anak menggunakan alat musik tradisional dan barang bekas seperti aqua, gallon, drem sampah, fasilitas yang sederhana tersebut dianggap representatif untuk kegiatan bermusik dan dapat menciptakan karya musik yang berirama. b. TPA adalah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan satu kali dalam seminggu adanya kegiatan tersebut untuk mempersiapkan anak- anak menumbuhkan sikap baik, akal pikiran dan rohaninya dengan pertumbuhan yang terus menerus agar dapat berguna di masyarakat dan kehidupannya. c. Belajar bersamaLes yang diberikan untuk anak jalanan selain mengikuti program di Rumah Singgah mereka mengikuti pendidikan formal maka diadakan program tersebut dan memberikan pendampingan dalam belajar agar pelajaran yang