160
sampai dengan semester I telah mencapai 88 dari penerimaan tahun sebelumnya.
Sehingga diperkirakan PNBP dari jasa titipan pada tahun 2009 ini akan lebih besar dari tahun
sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan target yang dibebankan, PNBP dari jasa titipan ini setelah tahun
2005 tidak pernah mencapai target. Bahkan pada tahun 2007 dan 2008, ketika target
penerimaan dinaikan 50 dari target tahun 2006, realisasi penerimaan hanya mampu
mencapai 26,7 dan 34,7 dari target yang dibebankan dari sektor jasa titipan ini. Atas
dasar itulah maka pada tahun 2009, target penerimaannya diturunkan cukup besar yaitu
hanya 33,3 dari target tahun sebelumnya.
Gambar 11.1. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP Sektor Jasa Titipan
11.2.2. PNBP Bidang Telekomunikasi
PNBP yang berasal dari bidang telekomunikasi berasal dari penerimaan yang berasal dari
penyediaan jasa‐jasa yang terkait dengan kegiatan telekomunikasi yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Tabel 11.2 yang memperlihatkan
perkembangan penerimaan dari bidang telekomunikasi menunjukkan terjadinya
kecenderungan peningkatan dalam PNBP dari bidang telekomunikasi ini.
Peningkatan PNBP ini terjadi karena perkembangan sektor telekomunikasi yang sangat
pesat dalam beberapa tahun terakhir terutama dalam bidang telekomunikasi seluler dengan
bermunculannya beberapa operator seluler baru. Mencermati perkembangan ini, maka
161
target penerimaan PNBP dari bidang telekomunikasi ini juga ditingkatkan. Realisasi PNBP
sektor telekomunikasi ini dalam lima tahun terakhir meningkat rata‐rata 27,3 per tahun.
Namun peningkatan realisasi PNBP ini masih dibawah target peningkatan yang mencapai
32,9 per tahun. Oleh karena itu peningkatan ini harus disikapi dengan usaha untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor telekomunikasi ini yang masih sangat terbuka.
Tabel 11.2. Perkembangan PNBP dari Sektor Telekomunikasi Tahun 2004‐2009
No Tahun
Target Ribu
Rp. Realisasi
Ribu Rp.
Pertumbuhan Target
Pertumbuhan Realisasi
Tingkat Pencapain
Target
2 2004
355.330.000 387.140.064,5
109,0 3
2005
426.000.000 449.845.483,1 20,0
16,2 105,6
4 2006
627.821.671 628.767.084,2 47,4
39,8 100,2
5 2007
960.000.000 970.360.150,6 52,8
54,3 101,1
6 2008
1.069.340.072 960.272.968,3
11,4 ‐1,0
89,8 7
2009 559.908.621
387.151.501,6 ‐47,6
69,1
Sampai Juni 2009
Berdasarkan perbandingan antara target dan realisasi penerimaan PNBP sektor
telekomunikasi seperti yang diperlihatkan olah gambar 11.2 terlihat bahwa realisasi
penerimaan PNBP dari sektor ini memang selalu lebih besar daripada target yang
dibebankan kecuali pada tahun 2008. Namun realisasi atas target penerimaan ini hanya
sedikit lebih banyak dari target yang ditetapkan sehingga sebenarnya masih potensial untuk
ditingkatkan kembali. Belum optimalnya penerimaan ini terlihat dari realisasi penerimaan
PNBP pada tahun 2008 yang 10 dibawah target yang ditetapkan. Tidak tercapainya target
penerimaan PNBP Telekomunikasi pada tahun 2008 disebabkan oleh dua hal yaitu
terjadinya penurunan penerimaan dari operator seluler sebagai akibat pasar yang mulai
jenuh dan persaingan yang semakin ketat. Kedua adalah karena sistem penarikan dari
operator yang dilakukan per semester sehingga penerimaan di semester 2 tahun 2008 carry
over ke tahun sebelumnya.
Dari Tabel 11.2 dan gambar 11.2 juga terlihat bahwa pada tahun 2009, target penerimaan
diturunkan jauh lebih rendah daripada tahun 2008 dengan penurunan hampir 50.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan tarif interkoneksi dari 1 menjadi 0,5
sehingga target penerimaan yang berasal dari interkoneksi itu juga perlu dilakukan
penyesuaian.
162 Gambar
11.2. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP Sektor Telekomunikasi
11.2.3. PNBP Bidang Standardisasi