Surat Perintah Pembayaran SP2.

148 Dari sisi asal negara pabrikan, pengujian perangkat pada tahun 2009 juga lebih banyak dilakukan terhadap perangkat buatan China, diikuti oleh Amerika Serikat dan Italia. Sampai dengan bulan Juli 2009 jumlah perangkat telekomunikasi buatan China yang diuji di BBPPT mencapai 52,7 dari seluruh perangkat telekomunikasi yang diuji. Sementara perangkat telekomunikasi dari Amerika Serikat dan Italia masing‐masing mencapai 7,2 dan 3,8 dari total perangkat telekomunikasi yang diuji sampai Juli 2009. Pada tahun 2009, terdapat juga perangkat dari dalam negeri yang dilakukan pengujian di BBPPT sebanyak 19 perangkat atau 1,4 dari total perangkat yang diuji. Pada tahun 2009, cukup signifikan pengujian perangkat yang berasal dari Taiwan dan Korea yang dilakukan pengujian di BBPPT yang masing‐masing mencapai 4,4 dan 3,1 dari total perangkat yang diuji. Sebaliknya perangkat telekomunikasi dari Eropa tidak terlalu signifikan jumlahnya yang diuji pada tahun 2009. Gambar 9.3. Komposisi perangkat yang Diuji menurut Negara Asal Tahun 2008

9.2.2. Surat Perintah Pembayaran SP2.

Data penganganan surat perintah pembayaran SP2 Tahun 2009 menunjukkan nilai penagihan dari SP2 yang diterbitkan pada tahun 2009 sampai dengan awal Agustus 2009 149 telah mencapai Rp. 4.561, 25 juta. Dari siklus penagihan perbulannya pada tahun 2009, nilai penanganan SP2 terbesar terjadi pada bulan Juni yang mencapai 138 buah dengan nilai Rp. 845,5 juta seperti ditunjukkan pada Tabel 9.3. Tabel 9.3. Jumlah dan Nilai Penanganan Surat Perintah Pembayaran SP2 Tahun 2009 No Bulan Jumlah SP2 Niai Pembayaran Rp Rata-Rata nilai per SP2 Rp 1 Januari 49 241.500.000 4.928.571 2 Februari 98 539.750.000 5.507.653 3 Maret 103 697.500.000 6.771.845 4 April 112 735.500.000 6.566.964 5 Mei 117 706.500.000 6.038.462 6 Juni 138 845.500.000 6.126.812 7 Juli 107 613.000.000 5.728.972 8 Agustus 31 182.000.000 5.870.968 Selain pada bulan Juni, jumlah SP2 terbesar juga terjadi pada bulan April dengan 112 buah SP2 dengan nilai Rp. 735,5 juta. Namun dari sisi jumlah SP2 yang dikeluarkan, penerbitan SP2 pada bulan Mei sebenarnya lebih banyak daripada penerbitan SP2 pada bulan April meskipin nilai pembayaran SP2 yang diterima lebih kecil. Dari rata‐rata nilai SP2 yang dibayarkan per bulannya, besaran nilai SP2 berada pada kisaran dari Rp. 4,9 juta sampai Rp.6,7 juta. Penerbitan SP2 pada bulan Maret memiliki nilai rata‐rata per SP2 paling tinggi dibanding bulan‐bulan lainnya. Gambar 9.4 menunjukkan fluktuasi bulanan jumlah SP2 yang diterbitkan dan nilai pembayaranya. Dari gambar tersebut terlihat bahwa jumlah penerbitan SP2 maupun nilai pembayarannya terjadi pada bulan Juni dan nilai terendahnya terjadi pada bulan Januari Agustus belum satu bulan penuh. 150 Gambar 9.4. Fluktuasi Jumlah dan Nilai Penanganan SP2 Tahun 2009 151 Bab 10 Bidang Kelembagaan Internasional Kegiatan bidang kelembagaan internasional mulai mendapat tempat khusus sejak tanggal 28 November 2002 setelah struktur organisasi Ditjen Postel telah bertambah satu, yaitu Direktorat Kelembagaan Internasional. Tugas pokok dan fungsi dari Direktorat ini adalah untuk melaksanakan sebagian tugas pokok Ditjen Postel di bidang kelembagaan internasional pos dan telekomunikasi, khususnya untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia di bidang pos dan telekomunikasi dan untuk menyelenggarakan hubungan kelembagaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlunya keterlibatan dalam kegiatan kelembagaan internasional dalam bidang pos dan terutama telekomunikasi ini sejalan dengan semakin meningkatnya intensitas, kompleksitas, beban dan tantangan kerja di bidang pos dan telekomunikasi khususnya telekomunikasi sesuai dengan kecenderungan semakin tingginya tingkat akselerasi kemajuan ICT secara nasional maupun terutama sekali dalam lingkup global. Semakin pesatnya perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi menyebabkan tidak ada lagi batasan geografis maupun administratif dalam bidang ini sehingga diperlukan pengaturan dan penataan antar negara terkait dengan pemanfaatan telekomunikasi.

10.1. Ruang Lingkup.