PNBP Bidang Frekuensi Peran Ditjen Postel dalam Penerimaan Negara

164 Gambar 11.3. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP Bidang Standardisasi sampai dengan bulan Juni 2009

11.2.4. PNBP Bidang Frekuensi

PNBP bidang frekuensi berasal dari dua sumber yaitu PNBP dari BHP frekuensi dan PNBP yang berasal dari PREOR dan SKOR. Kedua sumber tersebut terkait dengan kegiatan pelayanan yang diberikan Bidang Frekuensi pada Ditjen Pos dan Telekomunikasi. Tabel 11.4 menunjukkan peneriman perkembangan PNBP dari BHP frekuensi termasuk target, realisasi dan pertumbuhannya. Penerimaan dari BHP Frekuensi adalah sumber peneriman terbesar bagi Ditjen Postel dalam penerimaan negara bukan pajak. Dari tabel tersebut terlihat bahwa penerimaan dari BHP frekuensi menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Meskipun pertumbuhan realisasi penerimaan menunjukkan pola yang masih fluktuatif, namun pertumbuhan realisasi penerimaan dari BHP frekuensi ini mencapai rata‐rata 61,1 tiap tahunnya. Tabel 11.4. PNBP dari BHP Frekuensi Tahun 2004‐2009 No Tahun Target Ribu Rp. Realisasi Ribu Rp. Pertumbuhan Target Pertumbuhan Realisasi Tingkat Pencapaian Target 2 2004 760.000.000 961.149.216,2 126,5 3 2005 1.143.350.890 1.322.607.170,9 50,4 37,6 115,7 4 2006 2.516.907.000 2.675.569.428,2 102,1 102,3 106,3 5 2007 2.409.289.000 3.368.167.814,7 ‐4,3 25,9 139,8 6 2008 4.612.975.824 6.016.990.913,7 91,5 78,6 130,4 7 2009 5.269.827.618 3.552.955.237,8 67,4 Sampai Juni 2009 165 Namun pertumbuhan realisasi penerimaan masih dibawah pertumbuhan target yang ditetapkan yang diperkirakan tumbuh rata‐rata 64 tiap tahunnya. Peningkatan penerimaan paling besar terjadi pada tahun 2006 yang mencapai 106,3. Sebagaimana pada PNBP telekomunikasi, peningkatan yang tinggi ini sejalan dengan pertumbuhan industri telekomunikasi dan informasi yang sangat pesat sejak tahun 2006. Peningkatan penerimaan yang sangat besar di tahun 2006 dan berlanjut di tahun‐tahun berikutnya karena pada tahun 2005 mulai dilakukan lelang untuk frekuensi 3G yang nilainya cukup besar dan penerimaanya mulai masuk ke kas negara pada tahun 2006. Jika dilihat dari perbandingan antara target dan realisasi PNBP dari BHP frekuensi ini terlihat bahwa realisasi penerimaan PNBP selalu lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Pencapaian realisasi penerimaan ini dalam lima tahun terakhir mencapai rata‐rata 28 diatas target yang ditetapkan. Perbandingan antara target dan realisasi penerimaan PNBP dari BHP frekuensi ini ditunjukkan pada gambar 11.4. Sebagaimana pertumbuhan penerimaannya, pencapaian realisasi penerimaan yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan terutama terjadi sejak tahun 2006. Gambar 11.4. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP dari BHP Frekuensi Sementara untuk penerimaan PNBP dari PREOR dan SKOR juga menunjukkan trend peningkatan meskipun masih fluktuatif. Setelah meningkat pada tahun 2005, realisasi 166 penerimaan PNBP dari PREOR dan SKOR ini menurun pada tahun 2006, namun kemudian meningkat kembali cukup signifikan pada tahun 2007. Peningkatan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2008 dimana realisasi penerimaan meningkat 197 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan adanya ekstensifikasi penerimaan dengan jalan meningkatkan jenis objek yang dikenakan tarif. Tabel 11.5. PNBP dari PREOR dan SKOR Frekuensi Tahun 2004‐2009 No Tahun Target Ribu Rp. Realisasi Ribu Rp. Pertumbuhan Target Pertumbuhan Realisasi Tingkat Pencapaian Target 2 2004 20.000.000 33.130.000 165,7 3 2005 30.000.000 33.825.000 50,0 2,1 112,8 4 2006 35.000.000 30.040.000 16,7 ‐11,2 85,8 5 2007 46.000.000 48.250.000 31,4 60,6 104,9 6 2008 50.000.000 143.467.000 8,7 197,3 286,9 7 2009 145.000.000 114.875.000 190,0 79,2 Sampai Juni 2009 Pertumbuhan realisasi penerimaan dari PREOR dan SKOR ini dalam lima tahun terakhir mencapai rata‐rata 62 tiap tahunnya. Atas dasar itulah makan target penerimaan dari PREOR dan SKOR ini ditingkatkan 190 pada tahun 2009. Namun dengan pola peningkatan realisasi penerimaan, diperkirakan realisasi penerimaan PNBP dari PREOR dan SKOR pada tahun 2009 ini masih dapat melampaui target yang ditetapkan. Gambar 11.5. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP dari PREOR dan SKOR 167 Jika dilihat dari perbandingan antara target dan realisasi PNBP dari PREOR dan SKOR ini seperti ditunjukkan oleh gambar 11.5 terlihat bahwa realisasi penerimaan selalu lebih besar dari target yang ditetapkan. Dalam kurun waktu 2004 ‐ 2008, tingkat pencapaian realisasi PNBP dari PREOR dan SKOR ini mencapai 91,2. Bahkan pada tahun 2009 yang baru pada semester I, realisasi penerimaan PNBP telah melebihi dari target penerimaan dalam setahun. Sehingga perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan target penerimaan PNBP dari sektor ini untuk memacu penerimaan yang lebih besar lagi.

11.2.5. PNBP Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi