Komposisi PNBP Bidang Postel dan Kontribusinya terhadap Penerimaan Negara

168 Target penerimaan yang terus dibuat meningkat setiap tahunnya menyebabkan mulai tahun 2008, realisasi penerimaan dari USO ini tidak mencapai target yang ditetapkan seperti terlihat pada gambar 11.6. Setelah dapat melampaui target penerimaan pada 2006 dan 2007, realisasi penerimaan USO pada 2008 hanya 86,5 dari targetnya. Bahkan sampai semester I tahun 2009, realisasi penerimaan baru mencapai 31,7 dari target. Gambar 11.6. Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP dari USO data sampai bulan Juni 2009

11.2.6. Komposisi PNBP Bidang Postel dan Kontribusinya terhadap Penerimaan Negara

Secara total, penerimaan PNBP bidang Pos dan telekomunikasi juga menunjukkan trend peningkatan seperti ditunjukkan oleh Tabel 11.7. Mulai masuknya penerimaan dari USO pada tahun 2006 menyebabkan PNBP bidang Postel ini meningkat tajam sebesar 120 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan penerimaan yang tinggi terjadi pada 2006 disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari standardisasi dan frekuensi dengan peningkatan yang cukup tinggi yang masing‐masing meningkat 153 dan 99 dari penerimaan tahun sebelumnya. Dalam empat tahun terakhir, total PNBP dari bidang Pos dan Telekomunikasi ini meningkat 58,2 dengan pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh penerimaan bidang frekuensi. 169 Gambar 11.7 menunjukkan bahwa proporsi terbesar penerimaan PNBP Ditjen Postel berasal dari bidang frekuensi. Penerimaan yang berasal dari bidang frekuensi rata‐rata mencapai lebih dari 73 dari total penerimaan PNBP bidang Pos dan Telekomunikasi. Proporsi peneriman dari frekuensi ini bahkan semakin meningkat dalam dua tahun terakhir dari semula kurang dari 70 menjadi diatas 70 karena mulai adanya penerimaan dari lelang frekuensi 3G. Sementara penerimaan dari bidang Pos merupakan sumber PNBP dengan proporsi yang paling kecil karena relatif stagnannya pertumbuhan usaha jasa titipan di Indonesia Tabel 11.7. Realisasi PNBP Bidang Pos dan Telekomunikasi Tahn 2004‐2009 No Tahun Pos Rp.000 Telekomunikasi Rp.000 Standarisasi Rp.000 Frekuensi Rp.000 USO Rp. 000 Total PNBP Rp.000 1 2004 1.140 387.140.064,5 2.739.283,3 994.279.216,2 1.384.159.704 2 2005 24.700 449.845.483,1 4.072.935,5 1.356.432.170,9 1.810.375.290 3 2006 20.000 628.767.084,2 10.316.936,1 2.705.609.428,2 650.073.747,7 3.344.713.449 4 2007 20.000 970.360.150,6 17.609.534,0 3.416.417.814,7 756.447.661,5 4.404.407.499 5 2008 26.000 960.272.968,3 29.862.510,0 6.160.457.913,7 693.502.957,2 7.150.619.392 6 2009 23.000 387.151.501,6 23.732.738,0 3.667.830.237,8 445.041.284,9 4.078.737.477 Gambar 11.7. Proporsi peneriman PNBP antar Bidang dalam PNBP Pos dan Telekomunikasi 170 Penerimaan PNBP dari bidang Pos dan Telekomunikasi yang masuk ke kas negara ini dengan sendirinya memberikan kontribusi bagi penerimaan negara khususnya penerimaan negara bukan pajak. Gambar 11.8 menunjukkan perkembangan kontribusi PNBP bidang Pos dan telekomunikasi terhadap penerimaan negara. Kontribusi ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu terhadap penerimaan negara dalam negeri, terhadap total PNBP dan terhadap PNBP lainnya. Penerimaan negara dalam negeri PNDN adalah jumlah seluruh penerimaan negara dalam APBN yang bersumber dari dalam negeri yang meliputi penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. Dengan demikian dalam PNDN ini tidak termasuk peneriman dari hibah. Total PNBP adalah seluruh penerimaan negara dalam negeri dalam APBN tidak termasuk penerimaan dari perpajakan yang meliputi penerimaan dari sumber daya alam, penerimaan dari laba BUMN dan PNBP lainnya. Sedangkan PNBP lainnya adalah seluruh total penerimaan negara bukan pajak diluar penerimaan dari sumber daya alam dan laba BUMN. Gambar 11.8. Proporsi peneriman PNBP antar Bidang dalam PNBP Pos dan Telekomunikasi Dari gambar 11.8 terlihat bahwa kontribusi PNBP dari bidang pos dan telekomunikasi menunjukkan trend peningkatan yang cukup baik. Peran PNBP bidang pos dan telekomunikasi terhadap total penerimaan negara dalam negeri PNDN yaitu hanya 0,8 pada tahun 2008. Namun kontribusi ini menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun dengan trend yang positif dari hanya 0,34 pada 2004. 171 Kontribusi PNBP dari bidang pos dan telekomunikasi terhadap total PNBP nasional juga menunjukkan trend peningkatan kontribusi yang cukup terlihat. Pada tahun 2008, kontribusi PNBP bidang Postel ini sudah mencapai 2,53 dari total PNBP dan ada kecenderungan meningkat dalam lima tahun terakhir dimana pada tahun 2004 kontribusinya baru 1,09. Sementara kontribusi PNBP bidang Postel terhadap total PNBP lainnya sudah mulai menunjukkan peran yang signifikan dengan kontribusi sebesar 13,32 pada tahun 2008. Kontrubsi ini juga menunjukkan trend peningkatan yang positif dan cukup baik. Dengan peningkatan kontribusi dalam lima tahun terakhir mencapai 26, Dari kontribusi terhadap total PNBP lainnya yang baru mencapai 5,43 pada 2004, pada tahun 2008 kontribusinya sudah mencapai 13,32.

11.3. Peran Industri Pos dan Telekomunikasi dalam Pendapatan Nasional