Pos Reguler Dalam Negeri. Produksi Pos Reguler dari Luar Negeri

68 Gambar 5.15. Trend Produksi Perposan Indonesia menurut jenis Tahun 2004‐2009

a. Pos Reguler Dalam Negeri.

Produksi perposan untuk jenis surat dan paket dalam negeri juga mengalami pergeseran proporsi antar jenis surat dan paket. Seperti yang terlihat pada grafik di Gambar 5.16, surat biasa yang semula mendominasi produksi perposan sampai tahun 2006, kini digeser oleh surat kilat khusus. Produksi surat pos biasa pada 2009 hanya mencapai 23,4 dari total produksi, sementara surat kilat khusus mencapai 72,1. Sementara untuk produksi paket, yang semula lebih dari 95 didominasi oleh pengiriman paket biasa, pada 2009 proporsinya tinggal 65. Sementara pangsa produksi paket kilat khusus meningkat menjadi 35. Perubahan proporsi ini terjadi karena adanya penurunan tajam pada produksi surat biasa dan paket biasa dan menurunnya produksi perposan dari PT. Pos secara total. Penurunan produksi untuk surat biasa yang sangat tajam diduga terkait dengan semakin sedikitnya penggunaan surat melalui pos sebagai sarana pemberi kabarinformasi, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi 69 Gambar 5.16. Proporsi Produksi Surat Indonesia menurut jenis Tahun 2004‐2009 Gambar 5.17. Proporsi Produksi Surat Indonesia menurut jenis Tahun 2004‐2009

b. Produksi Pos Reguler dari Luar Negeri

Produksi pos dalam bentuk surat dari luar negeri melalui PT. Pos juga mengalami penurunan yang tajam dari 2007 ke 2008. Produksi surat pos udara luar negeri menurut 57 pada 2008, sementara untuk surat pos laut dari luar negeri mengalami penurunan 42. Untuk produksi lain seperti EMS, paket pos udara dan paket pos laut dari luar negeri mengalami peningkatan. EMS meningkat 152 pada 2008 sementara paket pos udara dari luar negeri bahkan meningkat sampai 391. Produksi kedua jenis ini potensial untuk meningkat lebih tinggi lagi mengingat sampai Juni 2009 volumenya sudah melebihi produksi pada 2008. 70 Hanya paket pos laut dari luar negeri yang mengalami peningkatan rendah yaitu hanya 4,6. Keunggulan PT. Pos sebenarnya terletak pada kemampuan untuk menjangkau wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke pelosok kecamatan, desa, lokasi transmigrasi. Sehingga ketika masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat dan menjangkau wilayah yang jauh, pelayanan PT. Pos menjadi pilihan yang utama. Tabel 5.17. Produksi Surat Pos dari Luar Negeri Indonesia Tahun 2004‐2009 No. Jenis Satuan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 1 Direct Entry ribu pucuk 1.254 1.567 2.829 10.067 2 Suratpos Udara LN ribu pucuk 17.251 17.297 17.190 12.158 5.231 2.133 3 Suratpos Laut LN ribu pucuk 422.521 461.461 567.179 324.450 187.178 52.128 4 EMS ribu pucuk 854 8.570 8.532 2.434 6.144 14.135 5 Paketpos Udara LN ribu pucuk 64.584 50.920 29.733 12.194 59.869 66.444 6 Paketpos Laut LN ribu pucuk 298.142 289.124 131.513 92.029 96.230 53.871 Jumlah 804.606 828.939 756.976 453.332 354.652 188.711 sampai Juni 2009 Gambar 5.18. Trend Produksi Pos dari Luar Negeri Tahun 2004‐2009 Dari pola pertumbuhan produksi ini, terlihat bahwa untuk kelompok surat, hanya EMS yang diperkirakan mampu bertahan untuk bersaing dan mengalami peningkatan karena masyarakat semakin membutuhkan pelayanan yang bersifat cepat dan seketika, namun mampu menjangkau wilayah yang luas. 71 Gambar 5.18 menunjukkan trend produksi perposan dari PT. Pos dalam lima tahun terakhir. Dari gambar tersebut terlihat trend penurunan yang tajam terutama untuk surat pos luar negeri dan paket pos laut luar negeri. Terlihat hanya paket pos udara dari luar negeri dan EMS yang mengalami peningkatan namun volume produksinya terutama untuk EMS masih sangat kecil. Sehingga pengaruh peningkatannya tidak signifikan dibanding penurunan yang terjadi pada surat dan paket pos laut dari luar negeri. Dari trend ini juga terlihat bahwa penurunan terjadi pada pengiriman pelayanan dari luar negeri yang tidak dalam waktu cepat, namun volumenya selama ini cukup tinggi. Jika dilihat dari proporsi produksi untuk surat maupun paket pos dari luar negeri, penurunan yang terjadi juga menyebabkan terjadinya pergeseran dalam pangsa produksi surat dan paket pos dari luar negeri. Produksi surat dari luar negeri yang semula didominasi surat pos laut dengan pangsa lebih dari 94 , proporsinya semakin berkurang dan sampai Juni 2009, pangsanya tinggal 76 pada 2009. Sebaliknya pangsa EMS meningkat dari semula kurang dari 5 menjadi 20,7. Gambar 5.19. Proporsi Produksi Surat dari Luar Negeri Tahun 2004‐2009 Pergeseran juga terjadi untuk pangsa produksi paket pos dari luar negeri antara paket pos laut dengan paket pos udara. Produksi yang semula lebih dominan paket pos laut luar negeri dengan pangsa lebih dari 80 mulai berkurang sejak 2008 dan pada 2009 pangsanya menjadi 44,8. Sebaliknya produksi paket pos udara mengalami peningkatan dan 72 pangsanya terus meningkat sehinga pada 2009, produksi paket pos udara dari luar negeri lebih tinggi dari produksi paket laut dengan pangsa mencapai 55,2. Gambar 5.20. Proporsi Produksi Paket dari Luar Negeri Tahun 2004‐2009

c. Kinerja Wilayah Pos