mempresentasikan hasil diskusi; 10 Mampu memecahkan masalah ketika turnamen, dan 12 Berminat mengikuti turnamen.
Berdasarkan indikator-indikator yang telah dikemukakan di atas peneliti mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Nana Sudjana
2006: 61 yang mengatakan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat daam beberapa hal berikut : 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas
belajarnya; 2 Terlibat dalam pemecahan masalah; 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya; 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai
dengan petunjuk guru; 6 Menilai kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperolehnya; 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah
yang sejenis; 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya. Indikator-indikator yang telah dikemukakan oleh Sudjana tersebut sesuai dengan pengertian keaktifan yaitu keaktifan siswa akan
muncul apabila siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.
c. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan
Keaktifan belajar suatu individu berbeda dengan individu lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan
tingkat keaktifan seseorang. Keaktifan belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor yaitu Wina Sanjaya, 2009: 94 :
1 Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran.
2 Siswa belajar secara langsung Experintial Learning. 3 Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif. 4 Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber
belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.
5 Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa. 6 Terjadinya interaksi yang multi arah, baik antara siswa dengan siswa
atau guru dengan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang
dan mengembangkan bakat yang dimiliki siswa, selain itu siswa juga dilatih untuk dapat berpikir secara lebih kritis. Menurut Gagne dan
Brings dalam Martinis, 2007: 84 faktor-faktor yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yaitu: 1
memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran; 2 menjelaskan tujuan
intruksional kemampuan dasar kepada siswa; 3 memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari; 4 memberi petunjuk
siswa cara mempelajarinya; 5 memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran; 6 memberi umpan bali feed back; 7
melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur; 8 menyimpulkan setiap materi yang akan disampaikan diakhir pembelajaran.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar siswa juga dikemukakan oleh Agus Suprijono 2010: 38 yang mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan siswa meliputi faktor guru, keluarga dan motivasi masing-masing individu. Dari beberapa pendapat
ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan adalah sebagai berikut : 1 Adanya keterlibatan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran; 2 Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif,; 3 Adanya
interaksi yang multi arah yaitu siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Peran guru dalam meningkatkan keaktifan tersebut adalah
mengelola kelas agar tetap kondusif, menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, serta memunculkan aktivitas dan partisipasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS