Langkah-langkah Penerapan Metode Buzz Group

dengan berdiskusi siswa dapat dengan mudah untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan yang dimiliki masing-masing siswa. Diskusi jenis Buzz Group adalah suatu kelompok besar dibagi menjadi kelompok kecil, terdiri atas 4-5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi dapat dilakukan di tengah atau di akhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, atau menjawab peranyaan-pertayaan Hasibuan Moedjiono, 2006: 20-21. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Sunaryo 1989: 107 bahwa medote Buzz Group adalah metode dimana dalam satu kelas siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok antara 3-4 siswa untuk melakukan diskusi, bertukar pendapat dan pikiran, dan memperjelas materi pembelajaran. Tempat duduk diatur agar siswa dapat berhadapan muka bertujuan agar siswa mudah dalam bertukar pikiran atau berdiskusi.

c. Langkah-langkah Penerapan Metode Buzz Group

Langkah-langkah metode Buzz Group menurut Moedjiono Dimyati 1992: 54: 1 Siswa dalam kelas dibagi dalam beberapa kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang. 2 Siswa diberikan sebuah topik atau materi pembelajaran yang telah disiapkan sebelumya untuk didiskusikan. 3 Diskusi dapat dilaksanakan di tengah-tengah atau diakhir pembelajaran. 4 Siswa melakukan presentasi sesuai dengan hasil diskusi yang telah dilakukan di depan kelas. Langkah-langkah metode Buzz Group menurut Sunaryo 1989: 107 adalah sebagai berikut: 1 kelompok besar akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 3 sampai 4 orang; 2 Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar siswa dapat bertukar pikiran dan berhadapan muka dengan mudah; 3 Diskusi dadakan dilaksanakan di tengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka behan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan –pertanyaan; 4 siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Langkah-langkah metode Buzz Group menurut Sudjana 2005: 123 sebagai berikut: 1 Guru, bersama siswa memilih dan menentukan masalah dan bagian- bagian masalah yang akan dibahas dan dan perlu dipecahkan dalam proses pembelajaran. 2 Guru menunjuk beberapa peserta didik untuk membentuk kelompok kecil 3-4 orang. 3 Guru membagikan bagian-bagian masalah kepada masing-masing kelompok kecil. 4 Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. 5 Apabila waktu diskusi yang telah ditentukan selesai. Guru mengundang kelompok-kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian ia mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara bergiliran untuk menyampaikan laporannya kepada kelompok besar. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli di atas maka langkah-langkah metode buzz group adalah sebagai berikut: 1 Guru bersama siswa memilih dan menentukan topik atau masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam proses pembelajaran; 2 kelompok besar akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, terdiri atas 3 sampai 4 orang; 3 Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar siswa dapat bertukar pikiran dan berhadapan muka dengan mudah; 4 Diskusi dadakan dilaksanakan di tengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka behan pelajaran, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan –pertanyaan; 5 siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

d. Kelebihan Metode Buzz Group

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange Pemecahan Masalah Matematika Siswa Di Smp Tmi Lampung

2 10 204

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 10

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Kecamatan Delanggu

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Kecamatan Delanggu

0 3 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SD

0 1 11