Indikator Keaktifan dalam Belajar

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi 1991: 6-7 bahwa Keaktifan siswa dalam belajar diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran dengan mengaktifkan aspek jasmani maupun aspek rohaninya dan harus dipahami serta dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar, siswa seharusnya terlibat secara lagsung sehingga siswa dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Keaktifan belajar siswa tersebut akan mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai.

b. Indikator Keaktifan dalam Belajar

Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa utntuk belajar. Nana Sudjana 2006: 61 mengatakan bahwa penilaian proses belajar- mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam beberapa hal, diantaranya: 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; 2 Terlibat dalam pemecahan masalah; 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; 6 Menilai kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperolehnya; 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran merupakan cara untuk siswa aktif dalam pembelajaran. terwujudnya siswa dapat dilihat melalaui indikiator-indikator tersebut. Berdasarkan Rizka Vitasari 2013: 3 indikator keaktifan dapat dilihat dari: 1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru; 2 Memahami masalah yang diberikan guru; 3 Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat; 4 Berdiskusi dengan kelompok; 5 Mempresentasikan hasil diskusi. Keaktifan siswa dapat terwujud jika siswa melakukan beberapa indikator-indikator keaktifan tersebut, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran meberikan kesempatan siswa untuk turut serta aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dapat terwujud jika siswa terlibat langsung dan berprtisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat melalui inidikator kaekatifan seperti yang dikemukakan oleh Denis Purnama Sari 2013: 3 yang mengemukakan bahwa indikator keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1 Memeperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru; 2 Menjawab pertanyaan dari guru; 3 mengajukan pertanyaan kepada guru dan siswa lain; 4 Mencatat penjelasan guru dan hasil diskusi; 5 Membaca materi; 6 Memberikan pendapat ketika diskusi; 7 Mendengarkan pendapat teman; 8 Memberikan tanggapan; 9 Berlatih menyelesaikan soal; 10 Berani mempresentasikan hasil diskusi; 10 Mampu memecahkan masalah ketika turnamen, dan 12 Berminat mengikuti turnamen. Berdasarkan indikator-indikator yang telah dikemukakan di atas peneliti mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Nana Sudjana 2006: 61 yang mengatakan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat daam beberapa hal berikut : 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; 2 Terlibat dalam pemecahan masalah; 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; 6 Menilai kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperolehnya; 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Indikator-indikator yang telah dikemukakan oleh Sudjana tersebut sesuai dengan pengertian keaktifan yaitu keaktifan siswa akan muncul apabila siswa terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.

c. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange Pemecahan Masalah Matematika Siswa Di Smp Tmi Lampung

2 10 204

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TEMA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Tema Indahnya Negeriku Kelas IV SD Muhammadiyah 1 Ketelan

0 3 10

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Kecamatan Delanggu

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE PADA Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Rotating Trio Exchange Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Delanggu Kecamatan Delanggu

0 3 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SD

0 1 11