Wawancara Observasi Teknik Pengumpulan Data

41 Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi tidak berperan serta nonparticipant observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu Moleong, 2012: 186. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Menurut Esterberg Sugiyono, 2012: 317, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Esterberg Sugiyono, 2012: 319 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya telah memiliki daftar pertanyaan yang harus ditanyakan kepada responden dan telah tersusun secara sistematis. Wawancara semi terstruktur merupakan wawancara menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana narasumber diminta pendapat dan ide-idenya. Wawancara tidak terstruktur kebalikan dari jenis wawancara terstruktur, dimana wawancara yang dilakukan tidak menggunakan pedoman wawancara atau pedoman wawancara yang hanya dibuat garis-garis besarnya saja. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik 42 wawancara semi terstruktur, yaitu dilaksanakan menggunakan petunjuk umum wawancara pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Peneliti menggunakan wawancara semi struktur karena wawancara ini termasuk kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

2. Observasi

Observasi memberi peluang pada peneliti untuk menggali data perilaku subjek secara luas, mampu menangkap berbagai macam interaksi, dan secara terbuka mengeksplorasi topik penelitiannya. Menurut Sugiyono 2006: 204 dalam pelaksanaan pengumpulan data observasi dibedakan menjadi observasi berperan serta participant observation dan nonpartisipan, selanjutnya dari segi instrumen yang digunakan observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Peneliti sedianya akan melaksanakan pengumpulan data oberservasi secara nonpartisipan dalam pelaksanaan pengumpulan data, yaitu peneliti tidak terlibat dengan aktifitas yang diamati dan hanya sebagai pengamat luar secara independen. Pada segi instrumen peneliti menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Oleh karena itu, observasi ini membutuhkan panduan atau pedoman observasi. 43

3. Dokumentasi