Guru sebagai demonstrator Guru sebagai pengelola kelas

14 guru tersebut menjadi 4 peran yang paling dominan yakni guru sebagai seorang demonstrator, guru sebagai seorang pengelola kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, dan guru sebagai evaluator. Berikut adalah rincian 4 peran guru menurut Usman.

a. Guru sebagai demonstrator

Sebagai seorang demonstrator, seorang guru hendaknya menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta senantiasa mengembangkan materi tersebut dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam ilmu yang dimiliki karena hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi hasil belajar siswa yang dibimbing oleh guru. Pengembangan materi dan penguasaan materi ini kadang dilupakan oleh guru sehingga guru harus senantiasa ingat bahwa guru juga adalah pelajar yang berarti harus terus menerus belajar.Cara tersebut memungkinkan guru untuk dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang didapatkannya sebagai bekal untuk menghadapi siswa-siswanya di kelas. Selain itu, peran guru sebagai seorang demonstator juga menuntut guru untuk menjadikan dirinya sendiri sebagai sebuah contoh langsung. Guru dapat mendemonstrasikan karakter baik yang diharapkan dilakukan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Bacon dalam Amri, Jauhari Elisah, 2011: 99 yang mengatakan bahwa guru adalah model bagi siswanya, disadari atau tidak, siswa akan berperilaku mirip dengan gurunya. Apabila kita ingin para siswa untuk berperilaku tertentu seperti tidak melakukan bullying maka guru harus melakukan perilaku 15 tersebut terlebih dahulu agar siswa dapat melihat dan mengikuti perilaku yang didemonstrasikan oleh guru.

b. Guru sebagai pengelola kelas

Di dalam perannya sebagai seorang pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk berbagai kegiatan belajar mengajar agar tercapai hasil yang diharapkan. Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh pengelolaan kelas oleh guru adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan fasilitas kelas yang bermacam-macam.Penggunaan fasilitas kelas tentu untuk mendukung siswa dalam bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Lingkungan kelas sebagai tempat belajar perlu dikelola dan diawasi agar kegiatan belajar dapat terarah dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Pengawasan yang dilakukan dalam lingkungan ini akan menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Definisi lingkungan yang baik adalah lingkungan yang menantang siswa untuk belajar, dapat memberikan rasa aman dan kepuasan untuk mencapai tujuan.Kualitas dan kuantintas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada banyak faktor diantaranya guru, hubungan pribadi antar siswa di dalam kelas serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas. Perilaku yang mengarah pada intimidasi antar siswa yang terjadi di dalam kelas akan merusak rasa aman siswa dalam belajar di kelas dan hubungan pribadi antar siswa. Disinilah 16 peran guru sebagai pengelola kelas akan dituntut demi tercapainya lingkungan belajar yang baik.

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator