Guru sebagai mediator dan fasilitator

16 peran guru sebagai pengelola kelas akan dituntut demi tercapainya lingkungan belajar yang baik.

c. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Terkait tugas guru sebagai mediator, guru hendaknya memiliki ilmu dan pemahaman yang memadai tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Penting bagi sebuah media untuk dapat digunakan dengan baik karena media pendidikan bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Khusus untuk guru, tidak cukup hanya memiliki pengetahuan mengenai media pendidikan namun juga memiliki keterampilan memilih, menggunakan dan mengusahakan media dengan baik. Agar semuanya dapat tercapai, guru harus mengikuti latihan-latihan praktik secara kontinu dan sistematis karena pemilihan penggunaan media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan kemampuan siswa. Peran guru sebagai mediator, juga memungkinkan guru menjadi perantara dalam hubungan antar manusia sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai cara orang berinteraksi dan berkomunikasi agar tercapai lingkungan yang berkualitas dan interaktif. Tiga kegiatan yang dapat mendukung hal ini adalah dengan mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik diantaranya dengan melakukan tindakan preventif dan kuratif saat terdapat anak yang memiliki masalah contohnya 17 bullying, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa dimana satu sama lain saling menghormati dan menghargai. Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar. Sumber belajar ini dapat mencakup media pembelajaran. Pengertian media pembelajaran sendiri menurut Schramm dalam Amri, Jauhari Elisah, 2011:118 ialah teknologi- teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan demi keperluan pembelajaran. Pesan yang disampaikan dapat berupa perilaku anti bullying, apa saja yang termasuk bullying, konsekuensi perilaku dan lain-lain.

d. Guru sebagai evaluator