Hasil Penanganan Terhadap Korban

88 Hasil wawancara sesuai dengan hasil observasi yang telah dikemukakan diatas yang menemukan bahwa hambatan yang dialami guru kelas saat penanganan kasus bullying adalah siswa kelas 1 yang mudah lupa dan susah mengungkapkan cerita saat terkena kasus, dan diam saat dimintai keterangan, tidak adanya waktu untuk menunggu anak mau bercerita saat terkena kasus bullying karena harus melanjutkan KBM. Selain itu pelaku juga enggan meminta maaf dan guru harus mengulang kembali nasehat yang diberikan. Hambatan lain yakni kendala komunikasi antar orangtua pelaku dan guru kelas serta kurangnya manajemen waktu untuk pengisian incident report.

5. Hasil Penanganan yang Dilakukan Oleh Guru Kelas Terhadap Korban dan

Pelaku Bullying Hasil penanganan guru kelas terhadap korban dan pelaku bullying terbagi dalam dua indikator. Indikator pertama adalah hasil penanganan terhadap korban, Indikator kedua adalah hasil dari penanganan terhadap pelaku.

a. Hasil Penanganan Terhadap Korban

Hasil penanganan terhadap korban terlihat pada catatan lapangan dan observasi tanggal 6 April 2017 lampiran 5 dimana peneliti melihat Ha dan Fr menghias nama anggota kelompok bersama secara bergantian. Ha mengatakan sesuatu pada Fr dengan sedikit memaksa tetapi Fr mengatakan tidak suka dan menyatakan ketidaknyamanannya atas gangguan Ha dengan kata- kata ‘emoh’. Melihat hal tersebut, Ha lalu meminta maaf pada Fr dan Fr memaafkan Ha kemudian mereka mulai mengerjakan hiasan papan nama kelompok bersama-sama. Disini 89 terlihat bahwa korban Fr yang ditempatkan dengan pelaku dalam satu kelompok mampu membela dirinya sendiri dengan menolak cara Ha yang ingin memaksa Fr dengan kata ‘emoh’. Cara Fr termasuk dalam mengatakan ketidaksukaan atas perlakuan teman. Sedangkan dari observasi dan catatan lapangan tanggal 23 Maret 2017 yakni kasus At dan Ak, At selaku korban puas dengan kasus bullying yang dilaporkan olehnya dapat diselesaikan oleh guru kelas lampiran 4 sehingga hasilnya membuat At tidak lagi cemberut dan mau kembali ke barisan. Hal ini sama dengan hasil penanganan pada korban Ar, yang menurut wawancara dan pengakuan Ar adalah ia “jadi mau berteman lagi, aku maafin”. Ar mengatakan bahwa ia kembali mau berteman dengan Ha dan memaafkan perlakuan bullying Ha lakukan padanya sebelumnya. Hasil penanganan terhadap korban yang didapatkan dari hasil wawancara lampiran 7 dengan guru kelas, kepala sekolah dan guru BK mendapatkan hasil yang sama yakni korban dapat meninggalkan teman dan melaporkan kepada guru kelas apabila perilaku tersebut masih berlanjut. Setelahnya, korban mau memaafkan pelaku dan kemudian berteman kembali.Hal berbeda diungkapkan oleh kepala sekolah yang mengatakan bahwa “anak-anak bisa langsung memaafkan, kecuali anak-anak berkebutuhan ya biasanya sulit karena masih teringat yang dulu-dulu terus tiba-tiba memukul”. Hal ini disampaikan beliau karena pernah terdapat kasus anak berkebutuhan khusus yang tiba-tiba memukul teman di kelas. 90

b. Hasil Penanganan Terhadap Pelaku