35
Kedua penelitian diatas relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan dari kedua penelitian tersebut ialah masing-masing membahas
tentang peran guru kelas dan perilaku bullying di sekolah dasar. Perbedaannya, peran guru kelas yang dibahas bukan mengenai pelaksanaan bidang layanan bimbingan dan
konseling namun peran dalam menangani bullying. Bullying yang diteliti oleh penelitian ini juga terbatas hanya yang terjadi di lingkup kelas IA saja. Sehingga,
pada penelitian ini terdapat perbedaan yakni peneliti akan membahas mengenai peran guru kelas dalam menangani bullying di sekolah dasar.
E. Kerangka Pikir
Waktu yang siswa habiskan di sekolah cukup banyak sekitar 5-8 jam setiap hari selama 5-6 hari dalam seminggu. Tentu guru sebagai orangtua siswa selama di
sekolah menyumbang peran penting terkait siswa-siswi yang diberikan pengajaran oleh guru terutama apabila anak tersebut memiliki masalah, misalnya dalam hal
perilaku sosial yang kurang bisa diterima oleh lingkungan seperti bullying. Peran guru yang menonjol pada saat terjadinya kasus tersebut adalah guru sebagai
pembimbing yang akan menjadi pendamping siswa selama berada di sekolah agar tetap aman dan dapat belajar dengan baik, peran guru sebagai mediator yang
mendukung guru untuk melakukan tindakan preventif dan kuratif agar tercipta lingkungan yang berkualitas dengan mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial
yang baik tanpa adanya bullying, dan peran guru sebagai penasehat yang akan menangani kasus bullying dengan cara memberikan konseling maupun saran baik
pada pelaku ataupun korban bullying.
36
Bullying sendiri merupakan perilaku agresif yang cenderung berulang, ditujukan untuk menyakiti korban secara fisik atau mental hingga menyebabkan
korban menjadi lemah, tertekan dan terasing dari lingkungan pergaulan, dan perbuatan ini dapat dilakukan oleh sekelompok orang atau hanya satu individu.
Perilaku bullying memiliki kemungkinan untuk terjadi pada siswa SD karena pada masa perkembangan ini, anak cenderung memiliki perilaku agresi yang meningkat.
Selain itu pada masa perkembangan usia sekolah dasar, siswa memiliki interaksi dengan teman sebaya yang lebih besar serta terdapat pengaruh teman sebaya
sangat besar Izzaty et al, 2013: 119 baik yang sifatnya positif seperti pengembangan konsep diri dan pembentukan harga diri ataupun negatif seperti ikut dalam aksi
bullying. Aksi ini dilakukan agar seorang siswa dapat diterima menjadi bagian dalam sebuah kelompok sebaya dan mendapatkan kepopuleran atau status yang lebih tinggi.
37
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir
F. Pertanyaan Penelitian