tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
26
Motivasi belajar merupakan faktor penentu dan berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan,tampak gigih, tidak mau menyerah, giat belajar untuk
meningkatkan prestasi belajarnya.
27
2. Teori-Teori Motivasi
Morgan, dan kawan-kawan mengemukakan empat teori motivasi, yaitu: teori
Drive
, teori
Insentif,
teori
Oppenent-process
, dan teori
Optimal-level;
a Teori
Drive
Teori ini digambarkan sebagai teori dorongan motivasi. Menurut teori ini perilaku “didorong” kearah tujuan dengan kondisi
drive
tergerak dalam diri manusia atau hewan. Menurut teori ini motivasi terdiri dari: 1 kondisi
tergerak, 2 perilaku diarahkan ke tujuan yang diawali dengan kondisi
26
Sardiman , Op.Cit , h 74-75
27
Alimudin S Miru, hubungan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata diklat instalasi listrik siswa smk n 3 makasar, universitas negeri makasar
. 2009 h. 3 http:elektro.unm.ac.idjurnaljurnal_medtek_vol.1.20no.201_2009alimuddin20sm.pdf
diakses pada tanggal 13mei 2016 pukul 19.00
tergerak, 3 pencapaian tujuan secara tepat, 4 reduksi kondisi tergerak dan kepuasan subjektif dan kelegaan tatkala tujuan tercapai;
b Teori
Insentif
Berbeda dengan teori
drive
, teori ini digambarkan sebagai teori pull tarikan. Menurut teori ini, objek tujuan menarik perilaku kearah mereka. Bagian
terpenting teori insentif adalah individu mengharapkan kesenangan dari pencapaian dari apa yang disebut insentif positif dan menghindari apa yang
disebut sebagai insentif negatif;
c Teori
Oppenent-process
Teori ini mengambil pandangan hedonistik tentang motivasi, yang memandang bahwa manusia dimotivasi untuk mencari tujuan yang member perasaan emosi
senang dan menghindari tujuan yang menghasilkan ketidaksenangan dan; d
Teori
Optimal-level
Menurut teori ini individu dimotivasi untuk berperilaku dengan cara tertentu untuk menjaga level optimal pembangkitan yang menyenangkan.
28
Sardiman A.M mengemukakan ada teori-teori lain yang perlu diketahui: a
teori
insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkan jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkait dengan insting atau
pembawaan. Dalam memberikan respins tehadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall;
b teori
fisiologis
T eori ini juga disebutnya “Behavior theories”. Menurut teori ini semua
tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuhan prime, seperti
kebutuhan tentang makanan, minuman, udara dan lain-lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang; dan
c teori
psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsure kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena
adanya unsur pribadi manusia yakni
id
dan
ego
. Tokoh dari teori ini adalah Freud.
29
28
Nyayu Khodijah, Op. Cit, h. 153-154.
29
Sardiman A,M, Op. Cit, h. 8juyt2-83.