b. kenyataan bahwa konselor sebaya adalah seorang teman sebaya dari konseli
yang menyediakan kontak diantara keduanya. Mereka memiliki pengalaman hidup yang sama yang memungkinkan membuat rileks dalam bertukar
pengalaman dan menjaga rahasia tentang apa yang dibicarakan dan dikerjakan dalam petemuan tersebut;
c. terdapat kesamaan kedudukan
equality
antara konselor sebaya dengan konseli, meskipun peran masing-masing berbeda. Meraka berbagai
pengalaman dan bekerja berdampingan; d.
semua pihak yang digunakan dalam konseing sebaya membantu konseli dalam memperoleh pemahaman dan pengalaman tentang dirinya, mendorong
sumber-sumber kreativitas, membantu konseli menyadari emosi, keinginan dan kebutuhan-kebutuhannya.
e. keputusan tentang kapan akan memulai dan mengakhiri serta di mana akan
dilakukan konseling sebaya terletak pada konseli; dan f.
seorang teman sebaya dapat berupa seseorang dalam situasi atau kondisi yang sama, atau seseorang dengan usia sebaya, atau seseorang dengan latar
belakang, dan budaya yang sama.
24
5. Prinsip-Prinsip Konseling Sebaya
Menurut Kan dalam Erhamwilda konseling sebaya memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut;
a. informasi termasuk masalah yang dibahas dalam sesi-sesi konseling sebaya
adalah rahasia. Demikian juga, apa yang dibahas dalam kelompok haruslah menjadi rahasia kelompok dan apa yang dibahas oleh sepasang tema menjadi
rahasia yang tidak boleh dibagikan kepada orang lain;
b. harapan, hak-hak, nilai0nilai dan keyakinan-keyakinan konseli dihormati;
c. tidak ada penilaian judgment dalam sesi konseling teman sebaya;
d. pemberian informasi dapat menjadi bagian dari konsling teman sebaya,
sedangkan pemberian nasehat tidak; e.
teman yang dibantukonseli bebas untuk membuat pilihan, dan kapan akan mengakhiri pemberian nasehat tidak;
f. konseling sebaya dilakukan atas dasar kesetaraan
equality
; dan g.
setiap saat konseli membutuhkan dukungan yang tidak dapat dipenuhi melalui konseling teman sebaya, dia dialihtangankan kepada konselor ahli, lembaga,
atau organisasi yang lebih tepat.
25
24
Hunainah, OpCit .h 82
25
Erhamwilda, OpCit. h. 58
C. Motivasi Belajar
1. Definisi motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerakdari dalam dan
dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapar diartikan sebagai suatu konsdisi
intern.
Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif
pada saat-saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sanggat dirasakanmendesak.
Mc Donald mengemukakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari pengertian yang di kemukakan Mc Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu ;
a. bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia; b.
motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau
feeling
afeksi seseorang; dan c.
motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yaitu tujuan.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk meyediakan kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila
ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan