Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

pengetahuan danatau keyakinan pribadi. 50 Alasan peneliti menggunakan kuesioner ini adalah untuk mendapatkan data informasi tentang hasil yang berkaitan dengan efektivitas konseling teman sebaya terhadap motivasi belajar kelas XI di SMAN 8 Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran. Menurut Sugiyono , “skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. 51 Peneliti akan menggunakan skala likerts dengan memperhatikan skor pada jawaban peserta didik dengan memperhatikan tabel sebagai berikut: Tabel 3 Alternatif Jawaban Penilaian Efektivitas Konseling Teman Sebaya dan Motivasi Belajar dalam penelitian ini menggunakan rentang skor dari 1- 5 motivasi belajar 45. 50 Nyayu Khodijah, Op. Cit, h. 32. 51 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD, h. 92. Bandung : Alfabeta, 2011 cet ke 13, h.92 Jenis Pernyataan Alternatif Jawaban Sangat setuju SS Setuju S Ragu- ragu RG Tidak Setuju TS Sangat Tidak Setuju STS Favorable 5 4 3 2 1 Unfavorable 1 2 3 4 5 Menurut Eko dalam aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut: a. skor pernyataan negatif kebalikan dari pernyataan yang positif; b. jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x jumlah pilihan; c. skor akhir = jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal x jumlah kelas interval; d. jumlah kelas interval = skala hasil penilaian. Artinya kalau penilaian menggunakan skala 5, hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 5 kelas interval; dan e. penentuan jarak interval Ji diperoleh dengan rumus: Keterangan : t = skor tertinggi ideal dalam skala r = skor terendah ideal dalam skala Jk = Jumlah kelas interval. 52 Sedangkan kriteria motivasi belajar dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut; a. Skor tertinggi : 5 X 45 = 225 b. Skor terendah : 1 X 45 = 45 c. Rentang : 225 – 45 = 180 d. Jarak interval : 180 : 5 = 36 Berdasarkan keterangan tersebut maka kriteria efektivitas konseling teman sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut; 52 Eko Putro Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, h. 144. Ji = t – rJk Tabel 4 Kriteria Motivasi Belajar Interval Kriteria Deskriptif 193-225 Sangat tinggi Dalam kategori sangat tinggi peserta didik memiliki ciri-ciri adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar didalam diri peserta didik, adanya harapan cita-cita masa depan didalam diri, adanya penghargaan dalam belajar didalam diri, adanya kegiatan yang menarik dalam diri,adanya lingkungan belajar yang kondusif didalam diri 156-192 Tinggi Peserta didik yang masuk dalam kategori tinggi telah menunjukan motivasi nya namun belum sepenuhnya 119-155 Sedang Peserta didik dalam kategori sedang cenderung belum terlalu termotivasi dalam belajar belum terlalu ada dorongan keinginan belajar dari dalam diri. 82-118 Rendah Dalam kategori sangat rendah peserta didik memiliki ciri-ciri tidak adanya hasrat dan keinginan berhasil,tidak adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar didalam diri peserta didik, tidak adanya harapan cita- cita masa depan didalam diri, tidak adanya penghargaan dalam belajar didalam diri, tidak adanya kegiatan yang menarik dalam diri, tidak adanya lingkungan belajar yang kondusif didalam diri. 45-81 Sangat rendah Peserta didik yang katagori sangat rendah biasanya cenderung seperti mau-tidak mau mengikuti pelajaran, dan belajar bukan berdasarkan keinginan dari hatinya. Belajar merasa terpaksa karna bukan dari 53 53 Alimudin S Miru, hubungan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata diklat instalasi listrik siswa smk n 3 makasar, universitas negeri makasar . 2009 h. 5 http:elektro.unm.ac.idjurnaljurnal_medtek_vol.1.20no.201_2009alimuddin20sm.pdf diakses pada tanggal 13mei 2016 pukul 19.00 2. Metode Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka obsrvasi tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. 54 Alasan peneliti menggunakan observasi partisipan adalah karena observee tidak mengetahui bahwa mereka sedang diobservasi, sehingga perilaku yang nampak diharapkan wajar atau tidak dibuat-buat. Namun, dalam sebagian kegiatan peneliti tidak terlibat langsung hanya mengamati ketika proses pembelajaran berlangsung. 3. Metode Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai subjek penelitian. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya. 55 Dokumen yang dimaksud didalam skripsi ini adalah semua surat-surat atau bukti tertulis yang ditemukan dilokasi.. Alasan peneliti menggunakan metode dokumentasi ini adalah untuk mempermudah dalam mengecek kebenaran suatu peristiwa, sehingga suatu penelitian menjadi valid adanya. 54 Sugiyono, OpCit, h.145 55 Suharsimi Arikunto. Op. Cit. h. 274. 4. Metode Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 56 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. 57 Adapun jenis wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu “kombinasi antara wawancara tak terpimpin dan terpimpin. Jadi pewawancara hanya membuat pokok- pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila ternyata ia menyimpang”. 58 Alasan peneliti menggunakan metode wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi dari peserta didik dan Guru Bimbingan dan Konseling SMA N 8 Bandar Lampung terkait motivasi belajar peserta didik SMA N 8 Bandar Lampung kelas XI tahun pelajaran 20162017. 5. Pengembangan Instrumen Penelitian Dalam hal ini peneliti menyusun sebuah rancangan penyusunan kisi-kisi konseling sebaya dan motivasi belajar. Dengan menggunakan Likert, indikator konseling teman sebaya dan indikator motivasi belajar menggunakan teori menurut Hamzah B. Uno. Adapun kisi-kisi pengembangan instrumen adalah sebagai berikut; 56 Ibid. h. 198. 57 Sugiyono. Op. Cit. h. 137-138. 58 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1997, h. 85. Tabel 5 Kisi-kisi Instrument Penelitian No Variabel Indikator Sub Indikator Nomor Butir + Nomor Butir - 1 Motivasi Belajar Adanya hasrat dan keinginan berhasil a. Belajar dengan harapan ingin mendapatkan hasil yang baik 1, 3, 4, 6, 7, 9 2, 5, 8 b. Memiliki perasaan yang senang dalam belajar 1, 12, 13 10 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar a. Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dalam belajar b. Bertanggung jawab dan melaksanakan tugas dari guru 14, 16 17, 19, 21, 22, 24 15 18, 20, 23, 25, 26, 27 Adanya harapan dan cita-cita masa depan a. Selalu belajar untuk meraih cita-cita dan masa depan 28, 30, 31 29 Adanya penghargaan dalam belajar a. Senang memperoleh pujian dari hasil belajar yang dicapai b. Belajar untuk memperoleh penghargaan dari orang lain seperti hadiah 33 34, 35 32 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar a. Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain berkompetisi dalam belajar b. Suka menghadapi tantangan dalam belajar 36, 38, 40 41 37, 39 42, 43 Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik a. Memiliki tempat yang nyaman untuk belajar 44 45

G. Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Instrumen yang akan digunakan perlu diadakan uji coba agar mendapat validitas. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan unuk mendapat data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam hal ini peneliti menggunakan program SPSS for windows reliase 16.0 untuk dapat mengetahui kevalidan suatu instrument maka digunakan korelasi product moment sebagai berikut: = √ Keterangan : x i : nilai jawaban responden pada butiritem solal ke- i y i : nilai total responden ke- i r xy : nilai koofesien korelasi pada butiritem soal ke- i sebelum dikoreksi s y : standar deviasi total s x : standar deviasi butiritem soal ke- i r xy -1 : corrected item-total correlation coefficient Nilai r xy-1 akan dibandingkan dengan koofesien korelasi tabel r tabel = r a,n-2 . Jika r x y -1 ≥ r tabel , maka instrumen valid. Pada output SPSS, corrected item-total correlation coefficient t≥ r tabel , maka instrument validitas n = banyaknya responden. 59 Setelah dilakukan uji validitas instrument dengan menggunakan program SPSS for windows reliase 16, maka terdapat beberapa item pernyataan yang gugur atau tidak valid, yaitu butir pernyataan nomor 1, 4,5,6,7,15,17,19,21,23,24,31,34,35,38,39,41,42, dan 43dinyatakan tidak valid karena nilai corrected item-total correlation = r tabel = 0,444. Setelah validitas kriteria motivasi belajar dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut; a. Skor terendah : 1X 25 = 225 b. Skor tertinggi : 5X 25 = 125 59 Novalia Dan Muhammad Syazali. Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja AURA, 2014 h. 38

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING SEBAYA DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI PESERTA DIDIK KELAS XII SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 19 184

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XII SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

2 24 210

PENGARUH TEKNIK MODELLING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 08 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 3 192

EFEKTIVITAS ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

9 43 165

EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN CLIENT CENTERED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII H SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 3 190

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KONSELING REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 140

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIKMODELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 99

PENGARUH KONSELING SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 97

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 114

EFEKTIVITAS KONSELING SEBAYA DENGAN TEKNIK REWARD DAN PUNISHMENT PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 115