11.53 Efektivitas Konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar di
Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata
pretest
dan
posttest
64.8 ≤
76.33 nilai posttest lebih besar dari pada nilai pretest maka dapat disimpulkan bahwa setelah pemberian layanan konseling teman sebaya peserta didik
mengalami peningkatan motivasi belajar.
Gambar 10 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar
Nilai Pretest dan Nilai Posttest Terlihat dari gambar 10 nilai Posttest lebih besar dari pada nilai prettest. Maka
dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan teman sebaya efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. B.
Pembahasan 1.
Pembahasan Umum Motivasi Belajar Peserta Didik di SMA N 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran 20162017
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik di SMAN 8 Bandar Lampung Tahun Ajaran
20162017, dari hasil penyebaran angket guna meilhat motivasi belajar rendah. Peserta didik yang mengalami rendah nya motivasi belajar terlihat dari rendah
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
PRETEST POSTTEST
nya skor nilai yang di dapatkan dari penyebaran angket dan juga dilihat dari rendah nya nilai-nilai ulangan harian atau tugas-tugas yang telah guru mata
pelajaran berikan. Apabila peserta didik mengalami rendah nya motivasi belajar maka peserta didik nantinya akan mengalami kesulitan dalam proses kenaikan
kelas atau ujian kelulusan berlangsung. Peserta didik yang mengalami rendahnya motivasi belajar belum tekun dalam menghadapi soal-soal ulangan atau tugas
yang telah diberikan guru, tidak menunjukan ketertarikan terhadap suatu mata pelajaran, dan tidak ulet dalam memecahkan soal-soal maupun tugas. Hal
tersebut yang tidak sesuai dengan pendapat Sardiman A.M yang menyatakan bahwasannya ciri-ciri motivasi belajar sebagai berikut tekun menghadapi tugas,
tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin, menunjukkan minat terhadap bermacam-
macam masalah “untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, moral, dan sebagainya,lebih senang berkerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif,dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan
sesuatu,tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu dansenang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
64
Ciri-ciri tersebut tidak terlihat terhadap peserta didik tersebut. Untuk melihat motivasi belajar peserta didik peneliti juga
menggunakan indikator motivasi belajar yaitu ;adanya harapan dan cita-cita masa depan;adanya penghargaan dalam belajar;adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar; dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.
65
64
Sardiman A.M, Op. Cit, h. 83.
65
Uno B.Hamzah, teori motivasi dan pengukurannya analisis di bidang pendidikan, PT Bumi aksara, 2012 h. 23
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti ingin membantu peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar agar peserta didik nantinya tidak mengalami
kesulitan dalam ujian dan lebih bersemangat dalam belajar sehingga mendapatkan nilai-nilai yang cukup memuaskan.