Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar peserta didik. Persaingan baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam duina industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar peserta didik; 4. Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengna segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengna baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk peserta didik si subjek belajar. Para peserta didik akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya; 5. Memberi Ulangan Para peserta didik akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering misalnya setiap hari karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada peserta didik. 6. Mengetahui Hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjai kemajuan, akan mendorong peserta didik untuk lebih giatbelajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7. Pujian. Apabila ada peseta didik yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri; 8. Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau memberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Olehkarena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman; 9. Hasrat Untuk Belajar. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar. hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berartipada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga barang tentu hasilnya akan lebih baik; 10. Minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disetai minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut; a membangkitkan adanya suatu kebutuhan; b menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; c memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik dan, d menggunakan berbagai macam bentuk mengajar; 11. Tujuan yang di akui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh peserta didik akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. 33

E. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Abin Syamsudin M mendefiniskkan indikator motivasi antara lain; 1 durasi kegiatan; 2 frekuensi kegiatan; 3 presistensinya pada tujuan kegiatan; 4 ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan; 5 pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; 6 tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; 33 Ibid h. 92-95 7 tingkat kualifikasi prestasi; dan 8 arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan. 34 Menurut Hamzah B Uno indikator motivasi belajar sebagai berikut; 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; dan 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik. 35 Menurut Sardiman A.M motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut; 1 tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai; 2 ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkintidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya; 3 menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, moral, dan sebagainya; 4 lebih senang berkerja mandiri; 5 cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif; 6 dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu; 7 tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu; dan 8 senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 36 34 Ghullam Hamdu, Lisa Agustina, pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ipa di sekolah dasar, tasikamalaya. http:www.academia.edu4650138 pengaruh_motivasi_belajar_siswa_terhadap_pestasi_belajar_ipa_di_sekolah_dasar_studi_kas us_terhadap_siswa_kelas_iv_sdn_tarumanagara_kecamatan_tawang_kota_tasikmalaya_ diakes pada tanggal 28a pril 2016 pukul 15.00 35 Uno B.Hamzah, teori motivasi dan pengukurannya analisis di bidang pendidikan, PT Bumi aksara, 2012 h. 23 36 Sardiman A.M, Op. Cit, h. 83.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING SEBAYA DALAM MENINGKATKAN RESILIENSI PESERTA DIDIK KELAS XII SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 19 184

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XII SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

2 24 210

PENGARUH TEKNIK MODELLING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 08 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 3 192

EFEKTIVITAS ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

9 43 165

EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN CLIENT CENTERED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII H SMP NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 3 190

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KONSELING REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 140

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIKMODELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 99

PENGARUH KONSELING SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI MAN 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 97

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 114

EFEKTIVITAS KONSELING SEBAYA DENGAN TEKNIK REWARD DAN PUNISHMENT PADA EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 115