konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi belajar. Berikut ini kerangka berpikir dalam penelitian ini;
Gambar 1 Kerangka Pikir Motivasi Belajar
Motivasi Belajar Konseling Sebaya
1. Perilaku yang terarah 2. Usaha dan energi
3. Prakarsa aktivitas 4. Ketekunan dan kegigihan dalam aktivitas
5. Pemrosesan kognitif 6. Dampak konsekuensi
1. Asesmen kebutuhan konseling sebaya 2. Pemilihan calon konselor sebaya
3. Pelatihan konselor sebaya 4. Layanan konseling sebaya
Performa yang meningkat dan motivasi belajar
dapat ditingkatkan
dengan konseling sebaya.
K. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas
konseling sebaya di sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas
XI di SMAN 8 Bandar Lampung
Ha :Hubungan efektivitas konseling sebaya di sekolah dalam meningkatkan
motivasi belajar peserta didik kelas XI di SMAN 8 Bandar Lampung Ho :Tidak adanya efektivitas konseling sebaya dalam meningkatkan motivasi
belajar kelas XI di SMAN 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 20162017 H
o
: µ
1
= µ H
a
: µ
1
≠ µ Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai tt
hitung
, dibandingkan dengan nilai-t dari tabel distribusi tt
tabel
. Cara penentuan nilai t
tabel
didasarkan pada taraf signifikasi tertentu misal α = 0, 05 dan d k = n-1.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji satu pihak kanan, yaitu:
Tolak H , jika t
hitung
t
tabel
dan Terima H
, jika t
hitung
t
tabel. 44
44
Allofyousearch. Pengujian Hipotesis Dua Sampel, on-line blogspot: palembang. tersedia: http:allofyousearch.blogspot.com201411pengujian-hipotesis-komparatif-dua.html,
Diakses Pada Tanggal 18 mei 2016 Jam 21.45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pre- experimental
. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena dalam rancangan metode
pre-experimental
, peneliti mengamati satu kelompok utama dengan melakukan intervensi didalamnya sepanjang penelitian, selain itu di
dalam metode ini tidak menggunakan kelompok kontrol untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimen.
B. Desain Penelitian
Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
One Group Pretest and Post-test Design
yaitu pada rancangan penelitian ini mula-mula suatu kelompok subjek diberikan pretest kemudian dilaksanakan perlakuan
dalam jangka waktu tertentu kemudian dilakukan pengukuran kembali
post- test
untuk membandingkan keadaan sesudah dan sebelum perlakuan.. Pada desain ini terdapat pretest sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
45
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
45
Sugiyono, Metode penelitian administrasi , Bandung: alfabeta 2010.Hlm 83
4