sosial sekolah dan motivasi belajar kepada peserta didik yang belum mengisi
skala lingkungan sosial sekolah dan motivasi belajar.
b. Coding
Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di komputer.
Untuk skala lingkungan sosial sekolah dan motivasi belajar, jawaban untuk pernyataan
favorable
jawaban sangat Setuju kode 5, jawaban setuju kode 4, jawaban ragu-ragu kode 3, jawaban tidak setuju kode 2 dan jawaban sangat tidak
setuju kode 1. Sementara pada pernyataan
unfavorable
jawaban sangat setuju kode 1, jawaban setuju kode 2, jawaban ragu-ragu kode 3, jawabn tidak setuju
kode 4 dan jawaban sangat tidak setuju kode 5.
c.
Processing
Pada tahap ini data yang terisi secara lengkap dan telah melewati proses pengkodean maka akan dilakukan pemprosesan data dengan memasukkan data
dari seluruh skala yang terkumpul kedalam program
SPSS 16. d.
Cleaning
Cleaning
merupakan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada
kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut kemungkinan terjadi pada saat mengentri data ke komputer.
2. Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan
menarik tentang masalah yang akan diteliti. Analisa disini adalah data primer, yang bertujuan untuk menganalisa data pokok yang langsung berkaitan dengan efektivitas
konseling teman sebaya sebagai variabel bebas X dengan motivasi belajar sebagai variabel terikat Y. Untuk menggambarkan konseling teman sebaya dan motivasi
belajar peserta didik digunakan rumus teknik analisa data yang bersifat korelasi
product-moment
“r Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber lain terkumpul.
61
Analisis data juga berarti proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan
skala
rating scale
. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
t, t-test
sampel berpasangan
paired samples t-test
dengan menggunakan program bantuan SPSS S
tatistical Product and Service Solution
versi 17. Ada pun rumus uji t adalah sebagai berikut:
√ ∑
Keterangan : t-tes
: perbedaan tes awal dan tes akhir Md
: mean dari deviasi d antar
posttest
dan
pretest
Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi
61
Ibid. h. 166
N : banyak subyek
Dfdb : ditentukan dengan n-1
I. Langkah-Langkah Pemilihan Konselor Sebaya
a. Pemilihan Konselor Sebaya
Dalam layanan konseling teman sebaya, dibutuhkan beberapa langkah dalam pemilihan konselor sebaya, pelatihan konselor teman sebaya dan pelaksanaan
konseling sebaya. Langkah-langkah tersebut antara lain: 1
Pemilihan Konselor Sebaya Dalam pemilihan konselor sebaya perlu didasarkan pada beberapa
karakteristik dalam pemilihan konselor sebaya. Karakteristik tersebut adalah : a hangat; b memiliki minat dibidang pemberian bantuan; c dapat diterima
orang lain; d toleran terhadap perbedaan sistem nilai; e energik; f bersedia secara sukarela membantu orang lain; g memiliki emosi yang stabil; h
memiliki prestasi belajar yang cukup baik atau minimal rerata; dan i mampu menjaga rahasia.
Pemilihan konselor sebaya, dapat dilakukan dengan membagikan formulir kepada peserta didik. Akan sangat membantu jika para calon konselor sebaya
dapat mengidentifikasi diri mereka sendiri melalui permohonan untuk menjadi sukarelawan
volunteers
yang tertarik dalam konseling. Kualitas humanistik tersebut penting bagi calon “konselor” sebaya sebagai
dasar untuk menguasai keterampilan-keterampilan yang akan dipelajari dalam pelatihan konselor sebaya.
2 Pelatihan Konselor Sebaya
Setelah peserta didik terpilih menjadi konselor sebaya, maka langkah selanjutkan adalah pelatihan konselor sebaya. Tujuan utama pelatihan konselor
teman sebaya adalah untuk meningkatkan jumlah peserta didik yang memiliki dan mampu menggunakan keterampilan-keterampilan pemberian bantuan. Pelatihan
ini tidak dimaksudkan untuk menghasilkan personal guna menggantikan fungsi dan peran konselor. Konselor sebaya dilatih untuk mampu mendengarkan dengan
baik tanpa menilai sehingga mampu mendorong orang lain untuk mengekpresikan dan mengeksplorasi pikiran-pikiran dan perhatian mereka,
kegelisahan, kecemasan, dan perasaan frustrasi mereka. Untuk dapat menguasai berbagai kemampuan yang dipersyaratkan
sebagai konselor sebaya, materi pelatihan perlu didesain secara baik. Menurut Tindall dan Gray materi pelatihan konseling teman sebaya meliputi delapan
keterampilan komunikasi dasar. Keterampilan komunikasi dasar adalah sebagai berikut: a attending; b merangkum; c bertanya; d keaslian; e
asertif; f konfrontasi; dan g pemecahan masalah.
62
3 Pelaksanaan konseling sebaya
Setelah proses pelatihan berakhir, konselor sebaya didorong untuk dapat mengaplikasikan hasil-hasil pelatihan guna membantu teman sebaya dalam
kehidupan sehari-hari. Interaksi dan komunikasi antar individu konseling sebaya dapat berlangsung secara individual maupun secara kelompok. Perlu
62
Erhamwilda. Op.Cit. h. 54-55
ditandaskan bahwa interaksi konseling teman sebaya lebih banyak bersifat spontan dan informal. Spontan dalam artian interaksi tersebut dapat terjadi kapan
saja dan dimana saja, tidak perlu menunda. Meskipun demikian prinsip-prinsip kerahasiaan tetap ditegakkan. Sedangkan bersifat informal karena interaksi antar
teman sebaya dibangun atas dasar kesetaraan, tanpa prosedur dan struktur yang kaku.
J. Langkah- Langkah Treatmen Konseling Sebaya
Tabel 6 Deskripsi Langkah-Langkah Konseling Sebaya Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Tahapan
Tema Pertemuan
Deskripsi
Pemberian Pretest
Pretest Ke 1
Pemberian angket motivasi belajar guna melihat apakah motivasi belajar
mereka rendah kepada seluruh peserta didik kelas XI yang telah dipilih untuk
dilakukan penelitian SMA N 8 Bandar Lampung sebelum pemberian
treatment
Penentuan konselor
sebaya Penentuan
konselor sebaya
Ke 2 Menentukan calon konselor teman
sebaya berdasarkan beberapa kriteria seperti
hangat, memiliki minat dibidang pemberian bantuan, dapat
diterima orang lain, toleran terhadap perbedaan sistem nilai, energik,
bersedia secara sukarela membantu orang lain, memiliki emosi yang
stabil, memiliki prestasi belajar yang cukup baik atau minimal rerata, dan
mampu menjaga rahasia.
Dan atau dengan cara menyebarka formulir
ketersediaan menjadi konselor sebaya. Pelatihan
konselor sebaya
1. Keterampila
n attending 2.
Keterampila Ke 3
Menyampaikan materi tentang bagaimana konselor menjadi
pendengar aktif yang akan berpengaruh pada efektivitas bantuan.
Menyimpulkan berbagai pernyataan
n merangkum
3. Keterampila
n bertanya konseli, menjadi satu pernyataan.
Pertanyaan yang efektif dari konselor adalah yang tepat, bersifat mendalam
untuk mengidentifikasi dan memperjelas masalah
3. Keterampil
an keaslian 4.
Keterampil an asertif
5. Ketrampila
n konfrontasi
6. Ketrampila
n pemecahan
masalah Ke 4
Mengkomunikasikan secara jujur perasaan yang dialami.
Kemampuan untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan secara jujur
yang ditunjukan dengan cara berterus terang, dan respek pada orang lain.
Komunikasi yang ditandai dengan ketidak sesuaian perilaku seseorang
dengan yang lain Mengeksplorasi satu masalah, dan
memahami sebab-sebab masalah.
Teknik motivasi
belajar 1.
Menggunak an
nilai ulangan
sebagai pemacu
keberhasilan
2.
memperjelas tujuan
belajar yang hendak
Ke 5 Menggunakan nilai ulangan atau
tugas agar peserta didik merasa terpacu untuk dirinya dalam belajar
Menjelaskan kepada peserta didik mengenai tujuan mereka belajar agar
lebih terlihat urgensi nya.