7 tingkat kualifikasi prestasi; dan
8 arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.
34
Menurut Hamzah B Uno indikator motivasi belajar sebagai berikut; 1
adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3
adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4
adanya penghargaan dalam belajar; 5
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; dan 6
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.
35
Menurut Sardiman A.M motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
1 tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai; 2
ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkintidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya; 3
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,
pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, moral, dan sebagainya;
4 lebih senang berkerja mandiri;
5 cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif; 6
dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu; 7
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu; dan 8
senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
36
34
Ghullam Hamdu, Lisa Agustina, pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
ipa di sekolah dasar, tasikamalaya.
http:www.academia.edu4650138 pengaruh_motivasi_belajar_siswa_terhadap_pestasi_belajar_ipa_di_sekolah_dasar_studi_kas
us_terhadap_siswa_kelas_iv_sdn_tarumanagara_kecamatan_tawang_kota_tasikmalaya_ diakes pada tanggal 28a pril 2016 pukul 15.00
35
Uno B.Hamzah, teori motivasi dan pengukurannya analisis di bidang pendidikan, PT Bumi aksara, 2012 h. 23
36
Sardiman A.M, Op. Cit, h. 83.
F. Peranan Motivasi Belajar
Menurut Hamzah B. Uno ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam dan pembelajaran, antara lain;
1 peran motivasi dalam menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar;
2 peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai;
3 peran motivasi dalam menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar;
dan 4
peran motivasi dalam menentukan ketekunan belajar.
37
G. Teknik-Teknik Motivasi Belajar
Menurut Mujib dan Mudzakir, berbagai bentuk motivasi yang dikemukakan oleh para psikolog hanya bersifat pendek, juga tidak menyentuh aspek-aspek
spiritual dan ilahiah. Dalam islam, motivasi diakui berperan penting dalam belajar. Teknik-teknik dalam Al-
Qur’an mencakup tiga bentuk, yaitu: 1
janji dan ancaman. Al-Qur’an menjanjikan pahala yang akan diperoleh orang- orang beriman dalam surga, dan ancaman yang akan menimpa orang-orang kafir
dalam neraka. Janji dan ancaman ini menimbulkan harapan dan rasa takut yang merupakan jaminan bagi tumbuhnya dorongan yang kuat bagi dari kaum
muslimin untuk melakukan amal yang baik selama hidup di dunia, termasuk belajar;
2 kisah, yaitu menyajikan berbagai peristiwa, kejadian dan pribadi yang dapat
menarik perhatian dan menimbulkan daya tarik bagi pendengarnya untuk mengikutinya, dan membangkitkan berbagai kesan dan perasaan yang membuat
mereka terlibat secara psikis serta terpengaruh secara emosional; dan
3 pemanfaatan peristiwa penting, yaitu menggunakan beberapa peristiwa atau
persoalan penting yang terjadi yang bisa menggerakkan emosi, menggugah perhatian dan menyibukkan pikiran. Al-
Qur’an menggunakan peristiwa-peristiwa penting yag dialami kaum muslimin sebagai suri teladan yang berguna dalam
kehidupan mereka hal itu membuat mereka lebih siap dan lebuh menerima untuk memperlajari dan menguasai keteladanan tersebut.
38
37
Uno B.Hamzah Op Cit
38
Nyayu Khodijah, Op. Cit, h. 161.
Menurut Hamzah B. Uno ada beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut;
1 pernyataan penghargaan secara verbal;
2 menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan;
3 menimbulakan rasa ingin tahuan;
4 memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh peserta didik;
5 menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi peserta didik;
6 menggunakan materi yang dikenal peserta didik sebagai contoh dalam belajar;
7 gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan
prinsip yang telah dipahami; 8
menuntut peserta didik untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya;
9 menggunakan simulasi dan permainan;
10 memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperlihatkan
kemahirannya di depan umum; 11
mengurangi akibat tidak menyenangkan dan keterlibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar;
12 memahami iklim sosial dalam sekolah;
13 memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat;
14 memperpadukan motif-motif yang kuat;
15 memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai;
16 merumuskan tujuan-tujuan sementara;
17 memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai;
18 membuat suasana persaingan yang sehat di antara para peserta didik;
19 mengembangkan persaingan dengan diri sendiri; dan
20 memberikan contoh yang positif.
39
H. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dimyati dan Mudjiono menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, sebagai berikut;
1 cita-cita atau aspirasi peserta didik
keberhasilan mencapai keinginan menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita-cita akan
memperkuat motivasi belajar motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri;
39
Hamzah B.Uno, Op. Cit, h. 34-37.