Bimbingan adalah bantuan yang di lakukan oleh seorang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan mandiri memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat di kembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
13
Berdasarkan definisi bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan adalah proses pemberian bantuan dalam
rangka membantu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh individu secara optimal. Bimbingan selalu dirangkaikan dengan istilah Konseling. Hal ini
disebabkan karena Bimbingan dan Konseling itu merupakan suatua kegaiatan yang integral.
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “
consilium
” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah
konseling bera
sal dari “
sellan
” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”.
14
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E Nila Kusumawati mendefinisikan konseling sebagai berikut;
Konseling adalah suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka, antara konselor dan konseli yang berisi usaha yang laras unik dan
manusiawi yang dilakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan atas norma- norma yang berlaku. Agar konseli memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri
sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.
15
13
Prayitno dan Erman Amti,OpCit h. 99
14
Ibid, h. 99.
15
Dewa ketut sukardi dan Desak P.E Nila Kusumawati¸Opcit, h.5
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi-fungsi dalam Bimbingan dan Konseling diantaranya adalah fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi pemeliharaan dan
pengembangan dan fungsi advokasi. a.
fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihal tertentu sesuai
dengan krprntingsn pengembangan peserta didik; b.
fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahn yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya; c.
fungsi pengentasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terentasnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
oleh peserta didik; d.
fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan
kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap berkelanjutan; dan
e. fungsi advokasi yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan teradvokasinya atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.
16
3. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan Konseling secara menyeluruh meliputi empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karier. a.
bimbingan pribadi Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di SMP,
SMA,SMK membantu peserta didik dalam mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri,
serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut;
1 pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2
pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembanganya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-
hari maupun untuk peranannya di masa depan; 3
pemantapan pemahamantentang baat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif; 4
pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggualangannya;
5 pemantapan kemampuan mengambil keputusan;
6 pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang
telah diambilnya; dan 7
pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
16
Ibid, h. 7-8