commit to user 41
triangulasi model. Teknik triangulasi model dilakukan dengan mengumpulkan data tetap, menggunakan model pengumpulam data yang berbeda-beda. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan model pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi
Adapun skema dari pemeriksaan validitas data yang digunakan dapat dilihat dalam gambar berikut:
H. Kriteria Keberhasilan Penelitian
Kriteria keberhasilan penelitian merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian
Sarwiji Suwandi, 2008: 71. Menurut Suhardjono 2008 : 75, “Tidak ada
ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua
siklus”. Penelitian dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan aktivitas dan kemampuan kognitif siswa di dalam pembelajaran. Berikut ini cara mengetahui
keberhasilan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan kemampuan kognitif siswa: a.
Perhitungan Aktivitas Belajar Siswa : Jumlah Aktivitas =
Aktifitas Aktifitas
Persentase Aktivitas positif Aktifitas+
= x100
Jumlah Aktifitas
Data wawancara
observasi
Dokumentasi Sumber data
Gambar 3.2 Skema pemeriksaan Validitas Data
commit to user 42
Persentase Aktivitas negatif Aktifitas-
= x100
Jumlah Aktifitas
Penelitian ini mengupayakan adanya peningkatan aktivitas belajar positif siswa sebesar 85 dan penurunan aktivitas belajar negatif siswa sebesar 15.
b. Perhitungan Kemampuan Kognitif Siswa:
Penelitian ini mengupayakan adanya peningkatan kemampuan kognitif siswa dari pre-test ke post-test dengan adanya tindakan penelitian dalam tiap
siklus. Peningkatan kemampuan kognitif siswa dari pre-test ke post-test tersebut dapat dilihat menggunakan gain ternormalisasi dengan perumusan sebagai
berikut: Gain ternormalisasi g
post test - pre test =
x100 100-pre test
Selanjutnya dari nilai gain ternormalisasi diterjemahkan sesuai kategori perolehan skor sebagai berikut:
Kategori tinggi : g 0,7 Kategori sedang : 0,3
g
0,7 Kategori rendah : g 0,3
Hake dalam Hernani,dkk. 2009 Penelitian ini mengupayakan rata-rata gain ternormalisasi kelas minimal sebesar
0,50.
commit to user 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keadaan pra siklus, tindakan siklus I, siklus II, siklus III, serta pembahasan dan hasil dari seluruh tindakan yang telah
dilakukan selama penelitian di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta.
A. Keadaan Pra Siklus
Penelitian ini diadakan di pertengahan semester 2 tahun ajaran 2010 2011 sehingga pengamatan dilakukan pada bulan februari 2011. Berdasarkan
observasi awal penelitian melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan pada mata pelajaran Fisika di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta pada tanggal
9 dan 12 Februari 2011 pada materi Pemuaian diketahui bahwa pembelajaran Fisika masih menggunakan metode konvensional dengan memberikan contoh
– contoh soal yang menguatkan tentang materi tersebut, kemudian menunjuk siswa
untuk maju ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan
sehingga lama –kelamaan siswa merasa jenuh dan cenderung mengobrol dengan
teman sebangkunya dan bermain –main sendiri di dalam kelas. Selain itu,
pembelajaran Fisika yang demikian juga membuat siswa merasa tegang dalam mengikuti proses pembelajaran karena khawatir ditunjuk guru untuk mengerjakan
soal di depan kelas. Pembelajaran Fisika dalam kelas tersebut disajikan kurang menarik bagi
siswa. Sarana dan prasarana yang lengkap dalam membuat media pembelajaran yang inovatif dan menarik perhatian siswa belum dimanfaatkan, seperti
tersedianya OHP dan LCD. Padahal, dengan adanya fasilitas tersebut dapat membantu siswa dalam pembelajaran apabila konsep
–konsep Fisika disajikan secara audio-visual. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan rendahnya aktivitas
dan prestasi belajar Fisika di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran
Fisika di SMP Negeri 10 Surakarta, beliau menyampaikan bahwa dari 3 kelas VII yang beliau ampu VII.A, VII.B, VII.C kelas yang paling perlu memerlukan
43