commit to user 28
Tabel 2.2. Perbedaan Antara Penelitian Formal Dengan Classroom Action Research No.
Ketentuan Penelitian Formal
Penelitian CAR 1.
Pelaku Dilakukan orang lain
Dilakukan oleh
guru yang
bersangkutan 2.
Sampel Harus representatif
Tidak harus representatif 3.
Instrumen Harus valid dan reliabel Tidak harus valid dan reliabel
4. Statistik
Analisis statistik yang baik
Tidak harus
menggunakan statistik
5. Hipotesis
Hipotesis harus jelas Tidak mensyaratkan Hipotesis
6. Teori
Harus berlandaskan
teori yang telah ada Teori tidak terlalu berpengaruh
7. Fungsi
Menguji Teori Memperbaiki
praktik pembelajaran secara langsung
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 10. Dengan Penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik
pembelajaran di kelas. Guru juga dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi berkualitas dan lebih efektif.
B. Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Susilowati 2006, model pembelajaran kooperatif STAD dilaporkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh Dikdik Krisnadi, 2009 bekerjasama dengan guru SMP N 1 Malang berhubungan dengan penerapan model kooperatif
STAD memperlihatkan bahwa penerapan model ini dapat meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dalam mempelajari Fisika, dan siswa meminta supaya pembelajaran
seperti ini dapat diteruskan oleh guru.
commit to user 29
Lilik Sri Wahyuti 2009, dari hasil penelitian dalam thesisnya mengenai model pembelajaran kooperatif STAD diperoleh beberapa temuan antara lain guru
dalam mengelola pembelajaran cukup baik, dan dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, guru mampu melatihkan keterampilan proses dengan
baik, mengubah pembelajaran dari Teacher Center menjadi Student Center, serta dapat meningkatkan proporsi jawaban benar siswa. Siswa dengan aktivitas tinggi
mempunyai prestasi belajar lebih baik dari siswa dengan aktivitas sedang ataupun rendah, Hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa mengalami pembelajaran konvensional. Rosa Dewi Pratiwi 2010 dalam penelitiannya melaporkan bahwa
media pembelajaran berbantuan animasi Flash ternyata dapat mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses
keaktifan dan hasil belajar siswa kepuasan belajar dan kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka
peneliti menganggap bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan animasi Flash dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa dalam
pembelajaran Fisika. C.
Kerangka Pemikiran
Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Apabila input berkualitas namun proses belajar mengajar tidak mendukung,
maka outputnya belum tentu berkualitas pula. Proses belajar mengajar berperan penting dalam menghasilkan output yang berkualitas.
Guru sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab yang besar dalam proses kegiatan belajar siswa disekolah. Setiap guru harus mengetahui besar kecilnya
partisipasi siswa. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan seorang guru. Guru dapat menggunakan
metode dan media pembelajaran yang merupakan salah suatu upaya dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
commit to user 30
Upaya untuk meningkatkan partisipasi pada proses pembelajaran Fisika masih terdapat kekurangan dari segi proses, yaitu pada saat penyampaian materi
Fisika yang masih menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa bersifat pasif dalam proses belajar mengajar karena hanya mendengar dan mencatat materi yang
diberikan oleh guru. Peneliti ingin mengadakan pembaharuan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif yaitu model
kooperatif tipe STAD berbantuan animasi flash yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa melalui diskusi kelompok sehingga
situasi pembelajaran Fisika menjadi lebih menarik dan hidup. Melalui model tersebut, maka hasil yang diharapkan adalah peningkatan aktivitas siswa sehingga berdampak
terhadap keluaran atau output yang baik pula. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut:
Kondisi Awal Tindakan
Kondisi Akhir
Pembelajaran Awal :
Masih menerapkan pembelajaran konvensional
teacher center
Kondisi Awal Siswa :
Aktivitas belajar kemampuan kognitif Rendah
Aktivitas belajar kemampuan kognitif siswa meningkat
Penerapan model pembelajaran STAD
berbantuan animasi Flash Student’s Team Achievement Division
Siklus .1
Refleksi .1
Siklus .2
Refleksi .2 Siklus .3
Refleksi .3
Gambar 2.2. Kerangka Berfikir
commit to user 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surakarta , Jl. Kartini No.12 Surakarta tahun ajaran 20102011. Sekolah tersebut
dipilih karena pernah dipakai peneliti untuk magang Praktek Pengalaman Lapangan PPL, sehingga peneliti mengetahui kondisi sekolah, siswa, dan
permasalahan dalam pembelajaran di sekolah tersebut khususnya dalam pembelajaran IPA Fisika. Sarana dan prasarana di sekolah tersebut juga sangat
mendukung dalam penelitian ini seperti tersedianya perangkat komputer, LCD, dan laboratorium IPA yang dapat dirancang untuk diskusi kelompok.
2. Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan April Tahun ajaran 20102011 Adapun tahap-tahap pelaksanaanya sebagai berikut:
a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan
pembimbing, pembuatan proposal penelitian, survey ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, permohonan ijin penelitian, menyusun instrumen
penelitian yang terdiri dari Silabus, Rencana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, soal-soal kognitif, dan lembar observasi.
b. Tahap pelaksanaan, meliputi: semua kegiatan yang berlangsung di lapangan
seperti, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data. c.
Tahap penyelesaian, meliputi: menganalisis data dan menyusun laporan penelitian.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 10 Surakarta semester genap Tahun Pelajaran 20102011
. Pemilihan subjek dalam penelitian ini
menggunakan teknik snowball sampling karena didasarkan pada pertimbangan yaitu subjek tersebut mempunyai permasalahan-permasalahan yang telah
diidentifikasi pada saat observasi awal sehingga penggunaan model dan media
31