Keadaan Pra Siklus HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai keadaan pra siklus, tindakan siklus I, siklus II, siklus III, serta pembahasan dan hasil dari seluruh tindakan yang telah dilakukan selama penelitian di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta.

A. Keadaan Pra Siklus

Penelitian ini diadakan di pertengahan semester 2 tahun ajaran 2010 2011 sehingga pengamatan dilakukan pada bulan februari 2011. Berdasarkan observasi awal penelitian melalui wawancara dan observasi langsung di lapangan pada mata pelajaran Fisika di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta pada tanggal 9 dan 12 Februari 2011 pada materi Pemuaian diketahui bahwa pembelajaran Fisika masih menggunakan metode konvensional dengan memberikan contoh – contoh soal yang menguatkan tentang materi tersebut, kemudian menunjuk siswa untuk maju ke depan dan mengerjakan soal yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran, siswa hanya diam dan mendengarkan sehingga lama –kelamaan siswa merasa jenuh dan cenderung mengobrol dengan teman sebangkunya dan bermain –main sendiri di dalam kelas. Selain itu, pembelajaran Fisika yang demikian juga membuat siswa merasa tegang dalam mengikuti proses pembelajaran karena khawatir ditunjuk guru untuk mengerjakan soal di depan kelas. Pembelajaran Fisika dalam kelas tersebut disajikan kurang menarik bagi siswa. Sarana dan prasarana yang lengkap dalam membuat media pembelajaran yang inovatif dan menarik perhatian siswa belum dimanfaatkan, seperti tersedianya OHP dan LCD. Padahal, dengan adanya fasilitas tersebut dapat membantu siswa dalam pembelajaran apabila konsep –konsep Fisika disajikan secara audio-visual. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan rendahnya aktivitas dan prestasi belajar Fisika di kelas VII.B SMP Negeri 10 Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Fisika di SMP Negeri 10 Surakarta, beliau menyampaikan bahwa dari 3 kelas VII yang beliau ampu VII.A, VII.B, VII.C kelas yang paling perlu memerlukan 43 commit to user 44 perbaikan adalah kelas VII.B. Beliau menjelaskan bahwa, meskipun pada umumnya tingkat kemampuan dan keadaan kelas di semua kelas hampir sama, namun di kelas tersebut siswanya masih sangat pasif. Tingkat ketuntasan siswa pada pokok materi Pemuaian hanya mencapai 8,33 3 dari 36 siswa dari batas nilai ketuntasan 63. Melihat siswa yang terdiri dari berbagai kemampuan cenderung masih pasif dalam proses pembelajaran serta masih rendahnya kerja sama yang dimiliki siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan guru serta kemampuan kognitif siswa yang masih rendah, maka guru dan peneliti mendiskusikan bagaimana supaya dalam pembelajaran, aktivitas belajar siswa tinggi dan kemampuan kognitif siswa meningkat. Selain itu juga mengupayakan supaya pembelajaran tidak monoton sehingga siswa tidak pasif dan tidak bosan saat saat pembelajaran berlangsung yaitu dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang bervariasi dan melibatkan seluruh siswa. Hasil diskusi memutuskan untuk melakukan tindakan pembelajaran Fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Divisions dengan tujuan meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa pada materi selanjutnya yaitu tentang Gerak. Berdasarkan tujuan penelitian, yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini ada dua hal, yaitu aktivitas belajar dan kemampuan kognitif siswa, maka setelah pengamatan selesai peneliti membuat instrument penelitian. Instrumen tersebut adalah lembar observasi aktivitas belajar, lembar kerja diskusi, dan tes prestasi belajar pre-test dan post-test yang telah divalidasi oleh dosen ahli. Setelah instrumen penelitian selesai dibuat, maka peneliti membuat perencanaan tindakan yang akan diaplikasikan dalam suatu siklus. Karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa harus melakukan diskusi kelompok maka peneliti melakukan pengecekan kemampuan siswa berdasarkan prestasi belajar Fisika, jenis kelamin, dan faktor lain seperti keberanian dan kecakapan berbicara. Kelompok yang terbentuk adalah kelompok yang heterogen sehingga antar kelompok memiliki kemampuan yang merata atau hampir berimbang. Setelah commit to user 45 instrumen dan seluruh persiapan siap maka tindakan siklus I siap dilaksanakan, akan tetapi sebelum tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan tindakan pra siklus dengan mengajar menggunakan model ceramah seperti biasanya pada materi Gerak dengan indikator pembelajarannya meliputi; menyebutkan pengertian kedudukan, pengertian benda bergerak, pengertian benda bersifat relatif dan pengertian gerak semu. Tindakan tersebut dilakukan pada tanggal 24 Februari 2011 dengan maksud agar siswa merasa terbiasa dengan peneliti sebagai pengajar walaupun pada waktu peneliti melakukan magang juga pernah mengajar di kelas tersebut.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 1 34

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP.

0 0 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN ANIMASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 0 33