Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
59
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN lanjutan
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES continued
Berdasarkan SKPKB No. 000352030505107 tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anak
perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan
pada tahun
2007, dikenakan
tambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Atas pengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaan
mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak DJP untuk sejumlah Rp7,1 miliar
pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret 2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP.
Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan
Pajak. Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima
seluruhnya permohonan
banding tersebut
melalui surat
No. Put.
18324PPM.XIII122009 tanggal 16 Juni 2009. DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali ke
Mahkamah Agung atas keputusan banding dari Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan
tanggal
penyelesaian laporan
keuangan konsolidasi,
Mahkamah Agung
belum mengeluarkan keputusan atas peninjauan kembali
tersebut. Based on SKPKB No. 000352030505107 dated
May 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiary that merged into the Company in 2007, had been
imposed with an additional income tax article 23 amounting to Rp9.9 billion. On the imposition of
the additional tax, the Company sent an objection letter dated July 23, 2007 to the Directorate
General of Taxes DGT amounting to Rp7.1 billion. On March 27, 2008, the objection was
rejected by the DGT. Furthermore, on June 25, 2008, the Company filed an appeal to the Tax
Court. The Tax Court decided to accept this appeal through its letter No. Put. 18324PPM.XIII122009
dated June 16, 2009. The DGT then filed a re- appeal to the Supreme Court on the appeal
decision from the Tax Court. As of the date of completion
of the
consolidated financial
statements, the Supreme Court has not yet issued a decision on the re-appeal.
Pada bulan Agustus 2009, PBN menerima beberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005,
2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24
Agustus 2009, PBN mengajukan keberatan ke DJP untuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak oleh
DJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya, pada tanggal 22 Maret 2010, PBN mengajukan
gugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlah Rp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3
miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi,
Pengadilan Pajak
belum mengeluarkan keputusan atas gugatan tersebut.
In August 2009, PBN received several STPs for 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGT
totalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, PBN sent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billion
and was rejected by the DGT on February 22, 2010. Furthermore, on March 22, 2010, PBN filed
a lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. The remaining tax bills of Rp1.3 billion have been
recognized as expenses in the 2009 consolidated statement of income. As of the date of completion
of the consolidated financial statements, the Tax Court has not yet issued a decision on the lawsuit.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
diubah untuk keempat kalinya dengan Undang- undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut
juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak
bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00 untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00 untuk tahun fiskal
2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masing-
masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp4,6 miliar sebagai bagian dari beban pajak pada laporan
laba rugi konsolidasi. In September 2008, Law No. 7 Year 1983
regarding Income Tax has been amended for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The
amended Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single
rate of 28.00 for fiscal year 2009 and 25.00 for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded
the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp0.7 billion and Rp4.6 billion,
respectively, as part of tax expense in the consolidated statements of income.
Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2009 and 2008 Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
60
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN lanjutan