Pengertian Metode Active Learning

23 Seperti metode cermah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, demontrasieksperimen, belajar kelompok, sosiodrama, karya wisata, metode drill, metode sistem regu dan lain-lain. Dengan berkembangnya karaktek, sikap dan prilaku siswa yang telah terkontaminasi dengan budaya dan pergaulan yang lebih cenderung negatif, maka perlu peningkatan dan pengembangan metode mengajar yang lebih mengarah pada aktifitas dan kratifitas siswa serta menjadikan siswa sebagai subyek dari proses tersebut. Metode yang menekankan kepada pembelajaran aktif atau yang disebut dengan metode aktif learaning. Kecendrungan guru dalam mengajar seringkali tidak melihat perkembangan dan fotensi yang dimiliki siswa, mereka menyamaratakan semua siswa dalam hal kognitif, psikomotorik dan afektif siswa, sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak mencapai ketuntasan minimum. Pendekatan, metode dan model pembelajaran pada setiap bahasan tidak dibedakan, sementara tujuan dan hasil yang diharapkan berbeda pada tiap-tiap bahasan. Pembelajaran yang menyamakan penyampaian materi dengan satu metode untuk semua materi pembelajaran berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa-siswanya. Hal ini dikarenakan tidak samanya setiap pembahasan materi pembelajaran baik dari proses, tujuan, hasil yang ingin dicapai, media dan sumber belajar yang digunakan. Sudah saatnya guru lebih berkonsentrasi pada model dan metode pembelajarn aktif active learning. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bonwell , yang dikutif oleh Supardi, “pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1 Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas, 2 SiswaMahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran kuliah, 24 3 Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajarankuliah, 4 SiswaMahasiswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi, 5 Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. ” 20 Pada pembelajaran aktif learning, karakteristik-karakteristi pembelajaran lebih mengedepankan pada aktifitas dan kreatifitas siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap mahasiswa sehingga terdapat individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.

b. Tipe-tipe Pembelajaran Active Learning

Pendidikan pada semua tingkat terkait dengan memperoleh pengetahuan knowledge, keterampilan skill, dan sikap atitudes. Belajar kognitif meliputi mendapatkan informasi dan konsep. Itu dilakukan tidak hanya dengan memahami pelajaran namun juga dengan menganalisis dan menerapkannya terhadap berbagai situasi baru. Belajar afektif melibatkan pengujian dan klarifikasi perasaan dan prefensi. Para peserta didik dilibatkan dalam menilai diri mereka sendiri dan hubungan personalnya terhadap pelajaran. Bagai mana pengetahuan, keterampilan, 20 Supardi dkk, Perencanaan Sistem Pembelajaran, Jakarta: Haja Mandiri, 2010, h. 75. 25 dan sikap yang diperoleh bisa membuat semua berbeda di dunia akankah hal itu dilakukan secara aktif atau fasip. Dengan berkembangnya materi pelajran dan bahsan yang dikaji seiring dengan berkembangnya tehknologi dan informasi, menuntut adanya perkembangan metode-metode pembelajaran yang mengarah kepada aktifitas siswa dalam menggali dan mempelajari serta memahami ilmu yang diterimanya. Dari pengembangan metode active learning maka lahirlah tipe-tipe metode active learning yang lebih terarah, terfocus pada bahasan yang dapat digunakan guru dengan disesuaikan bahasan yang dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai seperti, guru ingin membuat peserta didik aktif sejak dini, maka tipe yang dapat digunakan adalah tradeing place, group resume, prediction, team getway. Atau ketika guru ingin membantu peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan sikap secara aktif, guru dapat mengembangkan metode listening team, active debate learning star with question, information search atau jigsaw learning dan lain sebagainya. Berikut sebagain tipe-tipe pembelajaran active learning yang dapat dikembangkan guru dalam meningkatkan aktifitas siswa. 1 Examples Non Examples Contoh Dapat Dari KasusGambar Yang Relevan Dengan K Langkah-langkah : a Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran b Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP c Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikanmenganalisa gambar d Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas e Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 26 f Mulai dari komentarhasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai g Kesimpulan 2 Picture And Picture Langkah-langkah : a Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b Menyajikan materi sebagai pengantar c Guru menunjukkanmemperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi d Guru menunjukmemanggil siswa secara bergantian memasang mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis e Guru menanyakan alasandasar pemikiran urutan gambar tersebut f Dari alasanurutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsepmateri sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai g Kesimpulanrangkuman 3 Numbered Heads Together Langkah-Langkah : a Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor b Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya c Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya mengetahui jawabannya d Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka e Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain f Kesimpulan 4 Cooperative Script 27 Skrip kooperatif merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian- bagian dari materi yang dipelajari Langkah-langkah : a Guru membagi siswa untuk berpasangan b Guru membagikan wacanamateri tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan c Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar d Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. e Sementara pendengar : f Menyimakmengoreksimenunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap g Membantu mengingatmenghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya h Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. i Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru j Penutup 5 Kepala Bernomor Struktur Modifikasi Dari Number Heads Langkah-Langkah : Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap tugas yang berangkai Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dst Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil 28 kerja sama mereka. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain dan Kesimpulan 6 Student Teams-Achievement Divisions Stad Tim Siswa Kelompok Prestasi Langkah-Langkah : a Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll b Guru menyajikan pelajaran c Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d Guru memberi kuispertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu e Memberi evaluasi f Kesimpulan 7 Jigsaw Model Tim Ahli Langkah-Langkah : a Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim b Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan d Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka e Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh f Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi g Guru memberi evaluasi h Penutup

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENERAPAN METODE RESITASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS III Di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah Sukabumi

3 18 146

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 14

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI EDUKATIF DAN HASIL BELAJAR IPS

0 0 10