Tipe-tipe Pembelajaran Active Learning

28 kerja sama mereka. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain dan Kesimpulan 6 Student Teams-Achievement Divisions Stad Tim Siswa Kelompok Prestasi Langkah-Langkah : a Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll b Guru menyajikan pelajaran c Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d Guru memberi kuispertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu e Memberi evaluasi f Kesimpulan 7 Jigsaw Model Tim Ahli Langkah-Langkah : a Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim b Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan d Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka e Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh f Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi g Guru memberi evaluasi h Penutup 29 8 Problem Based Introductuon Pbi Pembelajaran Berdasarkan Masalah Langkah-Langkah : a Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. b Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut menetapkan topik, tugas, jadwal, dll. c Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah. d Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya e Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan 9 Mind Mapping Sangat Baik Digunakan Untuk Pengetahuan Awal Siswa Atau Untuk Menemukan Alternatif Jawaban Langkah-Langkah : a Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b Guru mengemukakan konseppermasalahan yang akan ditanggapi oleh siswasebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban c Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang d Tiap kelompok menginventarisasimencatat alternatif jawaban hasil diskusi 30 e Tiap kelompok atau diacak kelompok tertentu membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru f Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru 10 Think Pair And Share Langkah-Langkah : a Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai b Siswa diminta untuk berfikir tentang materipermasalahan yang disampaikan guru c Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya kelompok 2 orang dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing d Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya e Berawal dari kegiatan tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa f Guru memberi kesimpulan g Penutup 11 Snowball Throwing Langkah-Langkah : a Guru menyampaikan materi yang akan disajikan b Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi c Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya d Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 31 e Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit f Setelah siswa dapat satu bolasatu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian g Evaluasi h Penutup 12 Demonstration Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen Langkah-langkah : a Guru menyampaikan TPK b Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan c Siapkan bahan atau alat yang diperlukan d Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan e Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa f Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan g Guru membuat kesimpulan 13 Cooperative Integrated Reading And Composition Circ Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis Langkah-Langkah : a Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen b Guru memberikan wacanakliping sesuai dengan topik pembelajaran c Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacanakliping dan ditulis pada lembar kertas d Mempresentasikanmembacakan hasil kelompok e Guru membuat kesimpulan bersama 32 f Penutup. 21 Pemilihan dan penerapan metode-metode diatas sangat ditentukan dari keinginan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dan bentuk keaktifan siswa serta kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa,baik secara individu maupun kelompok.

3. Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw

Sebagaimana yang telah diuraikan mengenai metode active learning dan tipe-tipe dari metode active learning, penulis akan mengulas lebih khusus mengenai metode jigsaw. Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian di adaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Melalui metode jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. 22 Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok pakar expert group. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali kembali ke kelompok semula home teams untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam home teams, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode jigsaw. Istilah metode berasal dari bahasa Yunani Metodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu Metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos jalan atau 21 Mel Silberman, OP.Cit, h. 166. 22 Rahman, Metode Pembelajaran Jigsaw, Artikel di Kases pada tanggal 20 Maret 2013, http:rahman-destia.blogspot.com201206metode-pembelajaran-jigsaw.html. 33 cara. 23 Jadi metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian Kata jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang berarti “gergaji atau memotong”. 24 Dalam metode pembelajaran teknik jigsaw termasuk dalam jenis metode pembelajaran kooperatif. Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Jigsaw adalah teknik pembelajaran aktif yang biasa digunakan karena teknik ini mempertahankan tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. 1 Sejarah Jigsaw Teknik jigsaw adalah salah satu teknik cooperative learning yang pertama kali diterapkan oleh aronson tahun 1971 dan dipublikasikan tahun 1978. Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajar dan masalah ras yang terdapat di sebuah kelas yang berada di Austin, Texas. Kota texas ini termasuk mengalami masalah rasis yang sangat parah, dan itu pun memunculkan intervensi dari sekolah--sekolah untuk menghilangkan masalah tersebut. 25 Di dalam suatu kelas banyak pembelajar amerika keturunan afrika, keturunan hispanik latin, dan pembelajar kulit putih amerika untuk yang pertama kalinya berada dalam sebuah kelas bersama- -sama. Situasi semakin memanas dan mangancam lingkungan belajar mereka. Dan pada tahun 1971 Aronson dan beberapa lulusan pembelajar lainnya menciptakan jigsaw dan mencoba untuk menerapkannya didalam kelas. Dan usaha keras ini berhasil dengan 23 Ahmad Tafsir, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, h. 9. 24 Rudy, Kamus Lengakap Inggris Indonesia, Jakarta: Kasiko Publisher, 2004, Cet. 4, h.174. 25 Sholomo Sharan, Pengantar Oleh Sigit Prawoto, Cooperatic Learning, , Yogyakarta: Familia, 2012, h.55. 34 sukses, pembelajar yang pada awalnya kurang berkomunikasi mulai berkomunikasi dan mulai bekerja sama. Eksperimen ini terdiri dari membentuk kelompok pembelajaran kelompok jigsaw dimana tiap pembelajar tergantung kepada anggota kelompoknya untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk lulus dalam ujian. Tanpa memandang ras, mereka digabungkan menjadi sebuah grup dan wajib berkerjasama diantara anggotanya agar mencapai sukses akademik. Ketika dibandingkan dengan kelas tradisional dimana pembelajar--pembelajar bersaing secara individu, pembelajar--pembelajar di dalam kelas. 2 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Jigsaw Dalam pembelajaran kooperatif jigsaw langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain : a Pembelajaran jigsaw diawali dengan pengenalan topik. Guru menuliskan topik tersebut di papan tulis dan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru. b Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah topik yang akan dibahas yang memiliki kemampuan akademik yang heterogen. Kelompok ini dinamakan kelompok asal. c Masing-masing anggota kelompok asal mengambil undian untuk menentukan topik yang akan dibahas. d Dari undian yang telah mereka ambil, peserta didik yang mendapat undian pertama maka akan membahas topik pertama, sedangkan yang mendapat undian kedua maka akan membahas topik kedua, demikian seterusnya. Kelompok ini dinamakan kelompok ahli yang bertanggung jawab untuk mengkaji secara mendalam topik yang mereka dapatkan. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendiskusikannya 35 e Setelah selesai, peserta didik dari masing-masing kelompok ahli kembali kekelompok asal untuk membagikan pengetahuan yang mereka dapatkan dari kelompok ahli. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi. f Sebelum pembelajaran diakhiri, diadakan diskusi dengan seluruh kelas. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari. Selanjutnya untuk memudahkan pelaksanaan daro metode jigsaw ini, guru harus bisa-bisa mengelola dan mengatur waku pembelajaran, jangan sampai skenario pembelajaran yang telah dibuat tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Disamping itu alokasi pembelajaran yang diberikan sekolah atau kurikulum pendidikkan hanya berkisar antara 30 – 40 menitjam pelajaran. Tentunya dengan alokasi waktu yang sangat sempit ini membutuhkan kepintaran guru dalam melaksanakan skenario pembelajaran tersebut. Berikut contoh pembagian waktu dalam penerapan metode jigsaw. 5 pertama, guru akan memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan termasuk bidang studi apa yang akan menjadi pokok bahasan. 6 kedua, guru akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok serta menjelaskan tugas untuk masing-masing kelompok. Kelompok ini disebut kelompok awal. Siswa diberi kesempatan untuk membaca materi selama 6 dan diharapkan siswa dapat menyerap informasi sebanyak-banyaknya pada kesempatan ini kemudian siswa diberi Lembar Kerja LK dan diberi waktu 8 untuk mengerjakan lembar kerja tersebut. Setiap siswa dalam satu kelompok menyebarpindah ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai materi yang dipelajari oleh kelompok lain. Siswa diberi kesempatan untuk berpindah-pindah kelompok selama 10 dan siswa diharapkan dapat menyerap dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kelompok lain. 36 Siswa kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan informasi yang diperoleh selama 10. Kemudian salah satu anggota kelompok berlatih untuk memasukkan data ke komputer dengan menggunakan program inspiration selama 20. Setelah itu siswa akan mebuat peta konsep di komputer dan kelompok lain akan memasukkan informasi ke chart yang telah disediakan. Pada tahap ini siswa diberikan waktu selama 20 untuk menyelesaikan tugasnya. Dan pada 5 terakhir guru akan memberikan penguatan dari tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah. Proses pelaksanaan metode jigsaw ini dapat dilaksanakan ssesuai dengan kondisi, usia dan karakter siswa dengan mengedepankan pendekatan persuasif untuk menumbuhkan rasa senang dan gembira dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Karena pada dasarnya pembelajaran kooferatif learning adalah bagaimana membuat siswa aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. sehingga guru hanya berperan sebagai mediator dan tutor bagi siswanya.

B. Fokus yang Diteliti

Beradasrkan uraian tentang hasil belajar IPS dan penerapan metode kooperatif learning tipe jigsaw, maka penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada “Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V”

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENERAPAN METODE RESITASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS III Di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah Sukabumi

3 18 146

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 14

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI EDUKATIF DAN HASIL BELAJAR IPS

0 0 10