Penilaian Hasil Belajar Hasil Belajar IPS

20 Mengajar bukan semata menceritakan, belajar bukanlah konsekwensi otomatis dari penaungan informasi kedalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan Pemeragaan semata tidak akan membuahi hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Pembelajaran aktif adalah belajar yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis. Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan, dan penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa dan berfikir keras moving about and thinking aloud. Selama proses belajar siswa dapat beraktivitas, bergerak dan melakukan sesuatu dengan aktif. 15 Keaktifan siswa tidak hanya keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental. Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara pada belajar mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam belajar aktif sama berperan untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu metode belajar yang mana siswa tidak hanya sekedar mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan terakhir siswa melakukan atau mencobakan langsung apa yang telah dipelajari untuk memperoleh hasil belajar. Seorang guru tidak uabahnya seperti seorang koki, dengan berbagai tehnik dan strategi meramu bahan makanan sedemikian rupa dengan campuran bumbu agar menjadi makanan yang lezat dan nikmat, sehingga orang yang memakan dari masakan tersebut merasakan kenikmatan dan 15 Melvin Silberman, Active Learning, Cara Siswa Belajar Aktif Bandung: Nuansa, 2012, Cet. 7, h. 9 21 kelezatan dari masakan tersebut, dan kenimatan dan kelezatan makanan yang dirasakan oleh orang yang memakan makanan tersebut akan menjadi kepuasan dan kebanggaan dari si koki. Dalam dunia pendidikan guru yang mampu memberikan rasa nyaman, enjoy dan senang para siswanya tanpa harus terbebani dengan materi pelajaran, tetapi malah menikmati pelajaran tersebut. Ini merupakan indikator keberhasilan seorang guru. Karena dengan disenanginya materi yang disampaikan guru akan menumbuhkan motivasi dan semangat dalam belajar sehingga memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran. Menumbuhkan rasa nyaman, enjoy dan menyenangkan, bukan perkara mudah. Tidak sedikit siswa merasa bosan, jenuh, malas, dan bahkan benci terhadap pelajaran tersebut juga kepada guru yang mengajar. Ketika ini ada pada siswa, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran dan hasil belajar akan jauh dari harapan. Oleh karena itu kemampuan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenagkan, enjoy dan aktip hanya dapat dilakukan bagi guru-guru yang memiliki kemampuan dan profesionalisme dalam dunia pendidikan. Profesional adalah perkerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukakan keahlian, kemahiran atau kecakapan memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. 16 Sebagai tenaga profesional guru adalah pendidik profesioanl yang mendidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru tidak hanya orang yang melakukan transformasi ilmu kepada peserta didik, guru bukanlah pekerjaan yang dilakukan karena tidak ada pekerjaan lagi, guru bukan pekerjaan sambilan, guru bukan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh semua orang, tetapi guru meruapakan pekrjaan yang memiliki keahlian khusus dan dipersiapkana melalui pendidikan profes yan terlampir dalam kualifikasi akademik yang dimiliki, dimana guru yang mengajar bahasa Inggris yang memiliki beground 16 Zainal Aqib, Op.Cit, h. 23. 22 akademik bahasa Inggris, guru yang mengajar IPS adalah guru yang memiliki kualifikasi akdemik IPS dan seterusnya. Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah . diantara peran dan fungsi guru tersebut sebagai berikut :1 Sebagai pendidik dan pengajar, 2 Sebagai anggota masyarakat, 3 Sebagai pemimpin, 4 Sebagai administrator, 5 Sebagai pengelola pembelajaran 17 Untuk mencapai hal tersebut, guru dituntut untuk dapat mengelola dan meramu materi pelajaran yang dituangkannya dalam skenario pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Dalam mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar sesuai kriteria ketuntasan minimum KKM guru harus mampu membuat strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah di tentukan. 18 Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Kemampuan mengembangan strategi sangat terkait dengan kemampuan memilih metode pengajaran. Karena metode pengajaran merupakan alat untuk mencapai sasaran dalam hal ini tujuan pembelajaran dan hasil belajar. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Zuhairini “ Metode pendidikan adalah segala usaha yang sistimatis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan melalui berbagai aktivitas, baik didalam maupun diluar kelas dalam lingkungan sekolah. 19 Masih banyak para pendidik dalam melaksanakn proses pengajaran masih menggunakan metode tradisional atau metode yang monoton. Hal ini karena ilmu pendidikan yang dimiliki seorang guru dalam mengajar cenderung lebih berkiblat pada gurunya terdahulu, dimana guru terdahulu menggunakan metode yang memeang sedang berkembang pada masa itu. 17 Mulyana, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009, cet.4, h. 19 18 Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit, h. 5. 19 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, h. 79 . 23 Seperti metode cermah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, demontrasieksperimen, belajar kelompok, sosiodrama, karya wisata, metode drill, metode sistem regu dan lain-lain. Dengan berkembangnya karaktek, sikap dan prilaku siswa yang telah terkontaminasi dengan budaya dan pergaulan yang lebih cenderung negatif, maka perlu peningkatan dan pengembangan metode mengajar yang lebih mengarah pada aktifitas dan kratifitas siswa serta menjadikan siswa sebagai subyek dari proses tersebut. Metode yang menekankan kepada pembelajaran aktif atau yang disebut dengan metode aktif learaning. Kecendrungan guru dalam mengajar seringkali tidak melihat perkembangan dan fotensi yang dimiliki siswa, mereka menyamaratakan semua siswa dalam hal kognitif, psikomotorik dan afektif siswa, sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak mencapai ketuntasan minimum. Pendekatan, metode dan model pembelajaran pada setiap bahasan tidak dibedakan, sementara tujuan dan hasil yang diharapkan berbeda pada tiap-tiap bahasan. Pembelajaran yang menyamakan penyampaian materi dengan satu metode untuk semua materi pembelajaran berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa-siswanya. Hal ini dikarenakan tidak samanya setiap pembahasan materi pembelajaran baik dari proses, tujuan, hasil yang ingin dicapai, media dan sumber belajar yang digunakan. Sudah saatnya guru lebih berkonsentrasi pada model dan metode pembelajarn aktif active learning. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bonwell , yang dikutif oleh Supardi, “pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1 Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas, 2 SiswaMahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran kuliah,

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENERAPAN METODE RESITASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS III Di Madrasah Ibtidaiyah Darunnajah Sukabumi

3 18 146

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

1 13 200

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bangun Datar Kelas V Semester Ii Di Sdn 2 Cingkrong Purwodadi Grobogan.

0 2 16

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 14

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI EDUKATIF DAN HASIL BELAJAR IPS

0 0 10