36
Siswa kembali ke kelompok awal untuk mendiskusikan informasi yang diperoleh selama 10. Kemudian salah satu anggota kelompok
berlatih untuk memasukkan data ke komputer dengan menggunakan program inspiration selama 20. Setelah itu siswa akan mebuat peta
konsep di komputer dan kelompok lain akan memasukkan informasi ke chart yang telah disediakan. Pada tahap ini siswa diberikan waktu
selama 20 untuk menyelesaikan tugasnya. Dan pada 5 terakhir guru akan memberikan penguatan dari tugas yang harus dikerjakan siswa di
rumah. Proses pelaksanaan metode jigsaw ini dapat dilaksanakan ssesuai
dengan kondisi, usia dan karakter siswa dengan mengedepankan pendekatan persuasif untuk menumbuhkan rasa senang dan gembira
dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Karena pada dasarnya pembelajaran kooferatif learning adalah bagaimana membuat siswa
aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. sehingga guru hanya berperan sebagai mediator dan tutor bagi
siswanya.
B. Fokus yang Diteliti
Beradasrkan uraian tentang hasil belajar IPS dan penerapan metode kooperatif learning tipe jigsaw, maka penelitian tindakan kelas ini difokuskan
pada “Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V”
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Dari hasil penelitian penelitia mengenai penelitian yang relevan dengan materi yang sedang diteliti, dengan melakukan pencarian baik
melalui browsing internet mapun bedah perpustakaan yang dilakukan peneliti dengan mengedepankan kesesuaian materi dan bahasan.Didapat beberapa
37
penelitian yang relevan dengan materi peneliti. Adapaun materi yang relevan dengan materi yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Judul “Peningkatanhasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Melalui Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw ” oleh Muqi Tania,
dari hasil penelitiannya diperoleh hasil yang sangat baik. Salah satu model yang dapat mengembangkan kemampuan siswa adalah model
pembelajaran cooperative, dan diantara tipe-tipe dalam pembelajaran cooperative terdapat tipe jigsaw. Tipe ini dipilih sebab memiliki ciri khas
yaitu adanya kelompok asal dan kelompok ahli dimana siswa yang kurang kemampuannya akan meningkat semangat belajarnya sebab ia diberi
kesempatan dan tanggung jawab untuk menguasai suatu materi pelajaran agar dapat menjelaskan kepada teman-temannya dalam kelompok asal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa. Subyek dalam penelitian tindakan iniadalah siswa kelas IVB SD
Negeri 2 Metro Timur Tahun Pelajaran 20092010 yang berjumlah 28 orang. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Rata-rata hasil
pretes pada siklus I yang diperoleh siswa untuk materi Kesetaraan Satuan 47,71 dimana 64,3 siswa belum tuntas belajar. Setelah dilakukan
tindakan, hasil postes siklus I memberikan rata-rata sebesar 64,29 dengan 34,7 siswa belum tuntas belajar. Rata-rata hasil pretes siklus II
untuk materi Keliling dan Luas adalah 57,86 dimana sebesar 34,7 siswa belum tuntas belajar, dan rata-rata postes siklus II adalah 70
dimana 7,14 siswa belum tuntas belajar. Sedangkan nilai rata-rata aktivitas pada siklus I pertemuan 1 adalah 51,79 dengan kategori kurang
aktif dan pertemuan 2 dengan nilai rata-rata aktivitas siswa 59,82 dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II pertemuan 1 dengan nilai rata-rata
aktivitas 73,21 dalam kategori cukup aktif dan pada pertemuan 2 nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 85,71 dengan kategori aktif.
Kesimpulannya bahwa pembelajaran matematika menggunakan metode
38
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV B SD Negeri 2 Metro Timur.
26
2. Judul “Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran ekonomi kelas X SMA Taman Siswa Malang
” oleh Wiwit Agustin.
27
3. Judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Mahasiswa ” oleh Ratih Indah
Kartikasari.
28
D. Kerangka Pemikiran
Hasil belajar bukan sesuatu yang tiba-tiba ada tetapi merupakan hasil interaksi siswa dan guru yaitu proses kegiatan belajar mengajar dengan bahan
dan sumber belajar, media dan metode dalam mengkaji mengenal dan memahamai suatu materi ajar dalam bahasan-bahasan yang tertuang pada
standar isi yang disebut kurikulum. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dijadikan bahan kajian
penelitian dan pembelajaran untuk menghasilkan suatu pengetahuan untuk dijadikan ilmu sebagai bekal kehidupan di masyarakat. Kemampuan guru
dalam mengelola sumber belajar baik yanng diperoleh dari materi ajar maupun dari lingkungan untuk dikaji dan didalami akan jauh lebih berhasil
jika sumber belajar ini dapat langsung dilihat, dialami dan diterapkan yang melibatkan sisi emosional siswa untuk aktif dalam prosess pembelajaran.
Keaktifan siswa dalam proses belajar akan memacu daya tangkap dan daya serap siswa yang secara langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil belajar banyak dipengaruhi dari berbagai faktor, salah satu faktor yang diduga adalah penggunaan metode. Metode merupakan cara yang
digunakan seorang guru dalam berusaha menyampaikan materi pelajaran agar
26
Muqii Tania, http:jurnal.fkip.unila.ac.idindex.phpPAUDarticleview460,
27
Wiwit Agustin, http:library.um.ac.idptkindex.php?mod=detailid=58700
28
Ratih Indah Kartikasari, Makalah Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu, Di Program Studi DIII Kebidanan StikES Muhammadiyah Lamongan, 2007
39
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai sebagai mana yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar serta hasil belajar.
Kemampuan memilah dan memilih metode untuk satu bahasan mutlak dikuasi oleh seorang guru, kesalahan menentukan metode dalam mencapai
hasil belajar dari satu pokok bahasan akan merusak proses belajar dan tujuan pembelajaran.
Metode yang baik adalah metode yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa karena obyek dari belajar itu sendiri adalah siswa. Metode
belajar aktif active learning salah satu tipenya adalah jigsaw adalah bentuk metode tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa untuk mampu
menguasai, memahami dan mengamalakan suatu bahasan yang selanjutnya dapat ditularkan kepada teman-teman belajarnya. Kemampuan menguasai,
memahami, mengamalkan dan membagi ilmu kepada orang lain merupakan inti dari tujuan belajar. Kemampuan menerapkan metode jigsaw akan sangat
mungkin mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPS sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang sangat terkait dengan
kehidupan bermasyarakat. Pengertian belajar dari dari para ahli sebagai pendalaman pemahaman
pada pengertian belajar dapat penulis simpulkan bahwa belajar merupakan kegiatanaktifitas individu yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan
pada diri individu tersebut baik berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap ke arah yang lebih baik.
Bagi seorang siswa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sepihak tanpa adanya proses umpan balik atau proses belajar mengajar yang
melibatkan siswa, guru, media dan lingkungan. Dengan demikain belajar merupakan kegiatan awal menuju pembelajaran atau dengan kata lain belajar
merupakan bagian dari pembelajaran. Pada hakekatnya belajar merupakan proses perubahan tingkah laku
yang terjadi pada diri seseorang menjadi dewasa karena ia telah melewati proses yang direncanakan dan yang tidak direncanakan, ia belajar sesuatu ari
berbagai aspek kehidupan baik itu formal maupun non formal. Dengan belajar
40
seseorang diharapkan menjadi manusia yang sesungguhnya, atau di dalam konsep pendidikan Islam dinamakan manusia yang berkepribadian
kaffahinsan kamil atau manusia paripurna. Salah satu indikator menjadi manusia kaffah selain memiliki kecerdasan adalah memiliki prilaku yang baik
akhlakul karimah, mungkin inilah yang dirasa cukup berat oleh para pendidik karena pada kenyataannya proses belajar belum sepenuhnya
mencapai hal tersebut. Menyadari akan hal tersebut, pendidikan tidak hanya pada proses
transpormasi ilmu dan tidak tidak terbatas pada siswa dan guru, namun lebih dari pada itu pendidikan yang dapat mencetak generasi cerdas dan berakhlak
mulia harus dilihat dari multi dimensi dan obyek pelaksanaan dengan melibatkan seluruh komponen-komponen yang berkaitan dengan proses
belajar. Keterliabtan dan interkasi siswa dengan guru, media dan sumber belajar serta lingkungan belajar akan memberikan pengalaman nyata dan
pengembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Proses ini lah yang lebih dikenal dengan kata pembelajaran.
Pengertian pembelajaran dan belajar sering kali menyamarkan dan menghilangkan garis pembeda sehingga banyak orang mengatakan bahwa
pengertian belajar juga termasuk pengertian pembelajaran. Proses belajar siswa dalam menggali pengetahuan dan sikap disebut belajar, namun pada
hakekatnya setelah melihat pendapat para ahli ternyata mengandung berpedaan yang cukup signifikan antara belajar dan pembelajaran. Belajar
merupakan bagian dari pembelajaran atau kata lain pembelajaran mencangkup kepada proses belajar dengan target target tertentu yang tertuang
dalam tujuan pembelajaran. Tercapai tidaknya tujuan belajar dapat dilihat dari hasil belajar, hasil
belajar tersebut tertuang dari sekumpulan nilai-nilai yang diperoleh siswa dengan merujuk pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, psikomotorik dan ranah
efektif. Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar
adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses